Mempunyai rumah di pinggir sungai bisa jadi merupakan impian sebagian orang. Menikmati suara gemericik air yang mengalir, pemandangan yang terasa teduh, hingga kebebasan menikmati aktivitas seperti memancing dan berenang adalah beberapa keseruan yang bisa dirasakan jika tinggal di pinggir sungai.
Sayangnya, beberapa keseruan tersebut justru nggak bisa saya rasakan. Sebab, punya rumah di pinggir sungai bikin saya merugi. Apa saja kerugiannya?
Daftar Isi
#1 Rawan banjir
Rumah di pinggir sungai sangat rentan terhadap banjir. Saat hujan lebat, debit air sungai bisa meningkat dengan cepat dan menyebabkan banjir di sekitar tempat tinggal kita.
Banjir bisa merusak struktur rumah, menghancurkan barang-barang berharga, dan bahkan mengancam keselamatan penghuni, lho. Selain itu, membersihkan rumah setelah banjir adalah tugas yang paling melelahkan dan memakan waktu lama. Pokoknya sad banget lah.
#2 Berisik
Suara gemericik air yang mengalir mungkin akan terdengar menenangkan bagi sebagian orang. Namun, suara ini bisa menjadi bising jika air yang mengalir terlalu deras. Selain itu, jika rumah kalian berada di dekat jalur air yang sibuk, suara kapal atau perahu yang melintas juga bisa menjadi gangguan, lho. Pokoknya nggak cuma rumah yang berada di pinggir jalan yang nggak nyaman, rumah di pinggir sungai pun demikian.
#3 Bangunan rentan rusak
Memiliki rumah di pinggir sungai berarti harus siap-siap dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan. Sebab, biasanya kita akan membutuhkan perawatan khusus karena faktor lingkungan yang bisa merusak tempat tinggal kita. Misalnya, banjir yang bisa merusak dinding. Selain itu, tanah di sekitar mungkin nggak stabil karena pergerakan air sungai sehingga rumah bisa mengalami kerusakan struktural atau bahkan parahnya ambruk!
#4 Rentan penyakit
Keberadaan air sungai di dekat tempat tinggal bisa meningkatkan risiko penyakit yang terkait dengan air. Misalnya malaria, leptospirosis, atau penyakit kulit. Selain itu, binatang seperti nyamuk, tikus, atau serangga bisa membawa penyakit jika dibiarkan berkembang biak di sekitar tempat tinggal kita. Penggunaan insektisida dan pengobatan penyakit yang terkait dengan air mungkin diperlukan untuk menjaga kesehatan keluarga.
#5 Biaya perawatannya tinggi
Menyambung poin ketiga soal bangunan yang rentan rusak, rumah di pinggir sungai juga perlu perawatan khusus agar tetap aman dan nyaman untuk ditinggali. Perawatan khusus ini maksudnya perawatan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh air sungai, pembersihan area di sekitar tempat tinggal, dan pemeliharaan sistem sanitasi dan drainase. Semua perawatan ini bisa sangat mahal dan memakan waktu, terutama jika tempat tinggal kalian berada di daerah yang sulit dijangkau.
Dari lima kerugian di atas, dapat disimpulkan kalau tinggal di pinggir sungai juga memiliki tantangan dan risiko yang harus dihadapi. Namun, tinggal di pinggir sungai nggak melulu merupakan pengalaman buruk. Bagi sebagian orang, keuntungan tinggal di dekat aliran air masih lebih besar daripada tantangan dan risiko yang harus dihadapi.
Kalau kalian berencana untuk membeli atau membangun rumah di pinggir sungai, sebaiknya pertimbangkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan kalian. Misalnya, periksa dulu apakah rumah tersebut memenuhi persyaratan struktural dan hukum yang diperlukan? Apakah area sekitar berpotensi jadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan hewan lain?
Pastikan juga kalian memiliki anggaran yang cukup untuk biaya perawatan rumah dan lingkungan di sekitar tempat tinggal. Ingat, perawatan berkala bisa mencegah kerusakan lebih lanjut sehingga tempat tinggal kalian tetap aman dan nyaman untuk di tinggali.
Penulis: Brigita Maria Juliska
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Keuntungan Punya Rumah yang Seupilnya Harry Tanoe.