Acara TV asal Malaysia Upin Ipin punya sisi menarik yang nggak pernah bosan untuk dibahas. Latar ceritanya yang menyoroti keseharian warga perkampungan di Malaysia, terasa dekat untuk kebanyakan penonton asal Indonesia. Mungkin karena banyak kemiripan ya. Selain itu, alur ceritanya yang sederhana membuat tontonan ini mudah dicerna oleh berbagai kelompok usia. Nggak heran kalau tontonan ini berumur panjang di pertelevisian Indonesia.
Sejauh ini, sebanyak 18 musim dan ratusan episode Upin Ipin sudah menghiasi layar kaca. Saya yakin ada banyak detail-detail cerita yang dilewatkan penonton saking banyaknya. Salah satunya, beberapa karakter dalam Upin Ipin ternyata punya fobia atau ketakutan berlebihdan terhadap suatu hal. Nggak percaya, mari saya buktikan!
Daftar Isi
#1 Kak Ros, kakaknya Upin dan Ipin ternyata fobia berudu
Kak Ros yang terkenal garang itu ternyata fobia berudu atau kecebong. Kalau tidak percaya, kalian bisa menontonnya di musim 13 episode Bela Berudu. Di episode itu diceritakan, Upin, Ipin dan kawan-kawan menangkap berudu di parit. Duo kembar botak itu kemudian membawa pulang hasil tangkapannya ke rumah. Tentu saja secara mengendap-endap supaya tidak ketahuan dan kena marah Kak Ros.
Sialnya, rencana Upin dan Ipin memelihara berudu hasil tangkapannya tidak berjalan mulus. Mereka ketahuan oleh Kak Ros. Kakak galak itu menolak keras rencana si kembar memelihara berudu karena dianggap hewan yang kotor, bau, dan menjijikan. Tidak kehilangan akal, Upin dan Ipin berusaha minta izin pada Opah. Katanya, Opah ingin melihat dua bocil itu belajar bertanggung jawab dan belajar perubahan bentuk dari berudu jadi katak.
Melihat Kak Ros punya ketakutan berlebih terhadap berudu, Upin dan Ipin justru mengerjai kakaknya itu. Mereka mendekatkan berudu peliharaan pada Kak Ros. Ketakutan, Kak Ros mendaratkan tamparan ke pipi si kembar itu.
#2 Mail fobia ulat, keong, cacing, dan tahi ayam
Mail mungkin karakter dalam serial Upin Ipin yang memiliki paling banyak fobia. Dia takut pada ulat, keong, cacing, dan tahu ayam. Mungkin tidak ada yang menyangka ya, sosok yang terkenal dengan jargon “inilah anak jantan” itu punya begitu banyak ketakutan.
Fobia Mail bisa dilihat pada episode Berkebun di musim ketiga. Dalam episode itu, Kak Ros melarang adik kembarnya bermain dengan kawan-kawan selama pekerjaan di kebun belum selasai Mail dan Mei Mei pun datang untuk menolong Upin dan Ipin supaya mereka bisa cepat-cepat bermain.
Saat mereka berkebun, si kembar mengejek Mail karena terlihat ketakutan pada siput, keong, dan cacing. Upin dan Ipin yang usil, mendekatkan hewan itu kepada Mail, ternyata benar dia takut bukan main. Tak hanya sampai disitu saja, saat berkebun hampir beres, Kak Ros menyuruh Upin dan Ipin menyiram kebun dengan pupuk yang terbuat dari tai ayam. Mail seperti ketakutan akan pupuk yang terbuat dari tai ayam. Upin dan Ipin yang usil kemudian mengejar mail yang ketakutan karena akan disiram cairan pupuk yang terbuat dari tai ayam.
#3 Ehsan anak manja yang fobia kucing
Ehsan yang mendapat julukan Intan Payung ternyata fobia terhadap kucing. Ini bisa kita lihat pada episode yang berjudul “Upin, Ipin dan Apin” pada musim ketiga. Saat Ehsan, Fizi, Mei Mei, Upin dan Ipin bermain, mereka melihat langit mulai menghitam pertanda sebentar lagi hujan. Dalam perjalanan pulang ke rumah masing-masing mereka melihat seekor anak kucing sendirian di semak-semak dan mereka menghampiri anak kucing tersebut merasa kasihan.
Ketika Upin, Ipin dan Fizi hendak menangkap anak kucing tersebut, tiba-tiba Ehsan berlari dan bersembunyi dibalik pohon. Ehsan beralasan menghindari kucing bukan karena takut, tapi karena geli. Fizi sebagai sepupu yang mengenali seluk beluk Ehsan, memberi tahu kepada Upin dan Ipin bahwa Ehsan benar-benar takut sama kucing. Ini semakin terbukti kucing menghampiri Ehsan, anak mami itu ngacir, kabur.
#4 Cikgu Jasmin, guru Upin dan Ipin yang fobia laba-laba
Cikgu Jasmin ternyata punya ketakutan berlebih terhadap laba-laba. Ini bisa kita lihat pada episode Tadika pada musim kedua. Diceritakan, duo kembar botak itu bermain adu laba-laba bersama Fizi sebelum sekolah dimulai. Ketika Cikgu Jasmin datang, Upin, Ipin dan Fizi panik mengamankan laba-laba kepunyaan mereka. Saking paniknya, laba-laba itu malah terlepas dan menempel di wajah Cikgu Jasmin. Guru berparas lembut itu berteriak ketakutan.
Fobia Cikgu Jasmin pada laba-laba tervalidasi pada episode Sahabat Selamanya pada musim ketujuh. Saat Upin, Ipin dan kawan-kawan terjebak di pondok karena hujan deras, mereka bernostalgia menceritakan masa lalu mereka di Tadika Mesra. Mereka mengenang bagaimana Cikgu Jasmin tidak mengajar selama 3 hari setelah insiden laba-laba itu.
#5 Cikgu Besar, kepala sekolah Tadika Mesra, yang fobia kecoa
Nurul Binti Ahmad adalah seorang kepala sekolah Tadika Mesra atau lebih populer dengan sebutan Cikgu Besar. Dia digambarkan memiliki perawakan badannya yang besar, tembem, dan selalu memakai kacamata. Selain itu dia juga terkenal karena memiliki sifat tegas dan disiplin kepada anak didiknya, sehingga begitu disegani.
Akan tetapi, di balik semua itu, ternyata Cikgu Besar mengidap fobia kecoa. Hal itu bisa kita lihat pada episode Garang ke Sayang? pada musim kelima. Saat Cikgu Jasmin mengambil cuti, Cikgu Besar menggantikan peran Cikgu Jasmin untuk mengajar di kelas. Cikgu Besar yang terkenal akan ketegasannya, mencoba memeriksa tiap tas murid apakah ada buku yang ketinggalan atau tidak. Setelah hampir selesai memeriksa tas muridnya, tiba-tiba ada kecoa lepas berkeliaran, Cikgu Besar yang takut akan kecoa, tiba-tiba naik ke atas meja. Upin, Ipin, dan kawan-kawannya sampai heran sekaligus takut meja ambruk menahan berat Cikgu Besar.
Itulah fobia yang dialami beberapa karakter di serial Upin Ipin. Saya yakin diantara kalian pasti memiliki fobia yang sama seperti karakter yang saya sebutkan tadi. Hayo jujur, ngaku saja, jangan malu hehehe.
Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 4 Alasan Cik Bidadari, Kakak Ehsan “Upin Ipin”, Sosok yang Paling Cocok untuk Abang Iz
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.