Dari zaman baheula, Bandung memang dikenal sebagai kota yang indah, nyaman, dan ramah. Itulah sebabnya banyak para pendatang dari luar Kota Bandung yang betah tinggal di kota berjuluk Parijs Van Java ini. Begitu juga penduduk asli yang sepertinya enggan merantau ke luar Bandung. Meski akhirnya jadi sumpek karena banyak banget penduduknya, Bandung tetap jadi tempat tinggal ideal buat orang kebanyakan.
Akan tetapi, jangan terlalu silau dengan gemerlapnya Kota Bandung, Gaes. Di balik keindahan, kenyamanan, dan keramahan tadi, ada hal-hal yang perlu diwaspadai selama tinggal di Bandung. Salah satunya adalah waspada ketika sedang berkendara di jalan raya. Maaf, yang saya bahas di sini bukan klitih yang sekarang sedang viral di Jogja itu, ya. Yang saya bahas adalah tentang kondisi jalan raya yang kurang bagus di Kota Bandung.
Eh, tunggu sebentar. Memangnya di Bandung ada jalanan rusak, ya?
Menurut data Badan Pusat Statistik Kota Bandung, panjang jalan yang ada di Bandung pada 2020 adalah 1.172,78 kilometer. Dari jalan sepanjang itu, yang kondisinya “sedang” ada sepanjang 72,01 kilometer. Sedangkan jalan yang kondisinya “rusak” ada sepanjang 77,83 kilometer. Jalanan rusak ini harus diwaspadai dan nggak bisa dianggap sepele. Ini bisa membahayakan para pengendara, baik itu pengendara roda dua maupun roda empat. Apalagi buat para pendatang dari luar Bandung yang belum hafal dengan kondisi jalanan di Bandung.
Berdasarkan riset yang saya lakukan setelah berkeliling Kota Bandung, seenggaknya ada beberapa jalan yang kondisinya kurang bagus dan cukup membahayakan pengendara jalan raya. Ini adalah beberapa di antaranya.
#1 Jalan Jakarta
Sebetulnya, ukuran jalan ini sangat lebar. Bahkan, untuk jam-jam tertentu, jalan ini hanya dipakai satu arah. Dengan lintasan yang lurus dan ukuran yang lebar, sudah pasti kendaraan yang lewat situ dipacu dengan kecepatan tinggi. Nah, di sinilah para pengendara harus ekstra waspada.
Di beberapa titik ada penutup gorong-gorong yang terangkat ke permukaan jalan akibat aspal yang terkikis. Kalau pengendara nggak waspada, bisa-bisa membentur penutup gorong-gorong tadi dan cukup bikin motor oleng.
#2 Jalan Cisangkuy
Jalan ini terletak di samping Taman Lansia dan tepat di seberang Museum Geologi Bandung. Meski terletak di wilayah strategis, tapi jalan ini kurang bagus permukaannya. Ada beberapa lubang (meskipun kecil) dan permukaan jalan yang nggak rata. Ya, sebetulnya masih bisa dipakai jalan, sih. Tapi, ini kan tempat strategis dan banyak dikunjungi wisatawan dari luar Bandung pada saat weekend. Malu, lah, kalau jalannya masih seperti itu.
#3 Jalan Sulaksana
Jalan ini adalah jalan penghubung antara Jalan Ahmad Yani dan Terusan Jalan Jakarta. Di beberapa titik memang ada beberapa lubang dan permukaan jalan yang nggak rata, tapi bagian yang paling parah adalah di jalan keluar menuju Terusan Jalan Jakarta tadi. Di titik ini, lapisan aspal hancur dan berubah menjadi kerikil. Kalau nggak waspada, bisa-bisa pengendara motor bakal selip dan terjatuh.
#4 Jalan A.H. Nasution
Jalan ini tergolong jalan yang panjang di Bandung, membentang dari arah barat ke timur. Meski jadi jalan pengubung antara Bandung Timur dan pusat kota, nggak menjamin kondisi jalannya mulus. Yang perlu diwaspadai adalah di titik sekitaran Terminal Cicaheum dan Batalyon Zipur Kostrad di Ujungberung.
Di dua titik tadi, permukaan aspalnya bergelombang di bagian tengah jalan. Kondisi ini cukup berbahaya buat pengendara motor yang melintas di situ, apalagi kalau kecepatannya tinggi.
#5 Jalan Cikutra
Jalan ini terletak di sekitaran Taman Makam Pahlawan dan GOR Citra. Berbeda dengan jalan pada umumnya, Jalan Cikutra ini terbuat dari beton. Bentuk lintasan yang melengkung mengakibatkan ada celah memanjang di antara dua jalur jalan beton tadi. Dan, dua jalur jalan beton itu ketinggiannya nggak sama. Alhasil, saya sendiri pernah hampir terjatuh ketika ban motor terselip di celah jalan tadi.
Sebetulnya, masih banyak jalanan di Bandung yang kondisinya kurang bagus. Tapi, ya, masak saya harus keliling ke seantero Bandung untuk mengecek kondisi jalan raya? Biarlah itu jadi tugas pemerintah setempat dan dinas terkait yang menjadi tanggung jawabnya. Tapi memang butuh kerja sama dengan masyarakat sekitar untuk melaporkan kondisi jalan raya yang rusak. Biar cepat ditangani dan pengendara jalan raya bisa merasakan keindahan, kenyamanan, dan keramahan Kota Bandung secara paripurna.
Bandung gitu, loh. Masak sih masih ada jalan yang rusak?
Penulis: Andri Saleh
Editor: Audian Laili