5 Hal yang Bikin Tinggal di Zona WITA Menyenangkan

5 Hal yang Bikin Tinggal di Zona Waktu WITA Menyenangkan Terminal Mojok

Kalau ditanya apa salah satu hal paling menyenangkan dan patut disyukuri dari tinggal di Indonesia bagian timur, saya akan menjawab zona waktu. Iya, saat ini saya tinggal di daerah zona WITA (Waktu Indonesia Tengah) yang satu jam lebih cepat dari zona WIB (Waktu Indonesia Barat).

Sebelumnya, saya lahir dan besar di daerah Cikarang, atau di zona WIB. Selama tiga tahun belakangan, saya merantau ke daerah Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, yang punya zona WITA. Hal ini tentu membuat saya merasakan perbedaan antara zona WIB dan WITA. Berikut ini saya jabarkan lima hal yang bikin tinggal di zona WITA menyenangkan.

#1 Nonton UCL nggak kepagian

Buat kamu yang ngefans sepak bola dan senang nonton UCL (UEFA Champions League), acara nonton ini tentu jadi agenda yang tak boleh dilewatkan. Jadwal UCL di zona WIB adalah pukul 3 pagi. Jam segitu tuh cukup kepagian untuk bangun tidur dan akan sangat melelahkan untuk begadang.

Nggak perlu nonton bola pukul 3 pagi (Unsplash.com)

Beda halnya jika kamu tinggal di zona WITA seperti saya yang mana jadwal UCL jadi pukul 4 pagi mendekati waktu salat subuh. Orang-orang yang tinggal di wilayah Indonesia tengah seperti saya ini akan mendapatkan suguhan pertandingan sepak bola sambil menunggu masuk waktu salat subuh. Menyenangkan, bukan?

#2 Punya alasan menolak dihubungi pada malam hari

Setelah capek seharian bekerja di kantor, sampai rumah tentu penginnya istirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Sayangnya, ada beberapa teman atau sanak saudara dari tempat asal saya yang suka menghubungi saya di malam hari. Jika sudah begini, biasanya saya sengaja membalas pesan mereka keesokan harinya dengan alasan sudah tidur lantaran zona WITA satu jam lebih awal daripada WIB dan di tempat saya sudah memasuki jam larut malam. Jadi punya alasan kuat deh untuk nggak angkat telepon atau balas pesan di malam hari.

#3 Sedikit lebih santai saat ada acara online pagi hari

Tiap acara atau pelatihan via online yang saya ikuti selalu menggunakan standar waktu zona WIB. Dan seringnya acara atau pelatihan ini jadwalnya pagi hari sekitar pukul 9 hingga 10 WIB. Jika dikonversikan ke dalam zona waktu Indonesia tengah, maka acara akan mulai pukul 10 hingga 11 WITA. Hal ini bisa saya manfaatkan untuk bersantai sejenak atau menyiapkan hal penting lainnya sebelum acara atau pelatihan dimulai. Namun, bukan berarti ini nggak jadi bumerang buat saya. Sebab, jika saya mendapat acara atau pelatihan online yang dimulai malam hari waktu Indonesia barat, hitungannya saya akan selesai lebih malam. Huhuhu.

Ikutan meeting online agak siang (Unsplash.com)

#4 Bisa posting senja duluan di medsos

Di era digital ini, mendapatkan momen yang cepat dan tepat untuk diposting adalah hal yang penting. Terutama jika kamu adalah penikmat senja. Jika berada di zona WITA, kamu bisa memposting foto senja bersama caption yang menyayat hati lebih dulu ketimbang temanmu yang tinggal di zona WIB. Momen yang kamu dapatkan duluan ini memperbesar kesempatanmu untuk mendapat lebih banyak likes di media sosial, terlebih jika follower-mu kebanyakan berasal dari zona WIB yang belum memasuki waktu senja saat kamu memposting momen tersebut.

#5 Ada tambahan tenggat waktu

Saat mengikuti acara atau pelatihan online dari kantor pusat yang menggunakan standar waktu WIB, biasanya ada tugas yang harus dikirimkan keesokan harinya yang mana tenggat waktunya juga berdasarkan standar waktu WIB.

Deadline kerja lebih lambat (Unsplash.com)

Misalnya, pelatihan selesai hari Senin dan tugas harus dikirim maksimal hari Selasa pukul 12 WIB. Di sini saya merasa mendapat sebuah keuntungan. Apabila saya yang tinggal di zona WITA sama-sama bangun pukul 5 pagi dengan peserta di zona WIB untuk mengerjakan tugas, maka saya akan mendapat ekstra 1 jam untuk menyelesaikan tugas sebelum tenggat waktu berakhir pukul 12 WIB.

Itulah beberapa hal yang bikin tinggal di zona WITA menyenangkan. Semua hal yang ada di dunia ini tentu ada plus minusnya, tak terkecuali perkara urusan waktu ini. Yang jelas, pandai mengatur waktu adalah hal yang tak kalah penting. Setuju?

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version