Selama ini Kudus hanya dikenal sebagai kota wisata religi. Kalau tidak Menara Kudus, ya Makam Sunan Muria. Tidak jarang orang hanya memandang kota satu ini sebagai kota religius. Padahal, tidak sedikit hal unik yang belum diketahui banyak orang, dan mungkin hanya bisa ditemukan di kota Kudus.
Bukan berarti saya tidak mencintai kota saya sendiri, tapi karena keseharian saya yang sering wira-wiri ke Kudus, membuat saya jatuh hati pada kota ini. Berikut 5 hal unik yang mungkin akan membuat kalian kerasan jika berkunjung ke kota Kudus.
#1 Kuliner Kudus
Banyak yang bilang makanan di Kota Kudus enak-enak. Awalnya saya kurang percaya, tapi setelah saya buktikan sendiri, beuh, ada rasa berbeda yang menjadi ciri khas kuliner kota ini. Rasa dan rempahnya yang wangi membedakan kuliner Kudus dengan kota-kota lainnya. Soto Kudus buktinya, siapa yang tak kenal makanan satu ini. Kuliner yang menjadi ciri khas kota ini dengan daging kerbau sebagai andalannya. Kalau biasanya soto menggunakan daging sapi, di sini memakai daging kerbau atau ayam.
Mungkin kalian akan bertanya kenapa tidak pakai daging sapi saja? Dulu, sapi dianggap sebagai hewan yang mulia oleh masyarakat Hindu di Kudus. Jadi, jangan heran jika sampai sekarang penjual soto Kudus lebih banyak menggunakan daging kerbau. Kalau kalian mau pakai daging sapi, ya masak sendiri, dong. Hahaha. Selain rasanya yang enak, kuliner di Kota Kudus juga terkenal murah dan sangat terjangkau. Cocok lah buat ngajak nge-date doi meski sedang tanggal tua.
#2 Kota Santri
Selain kulinernya yang manis, Kudus juga layak disebut Kota Santri. Banyaknya santri dari luar daerah yang mondok dan menghafal Al-qur’an membuat kota ini tambah adem. Bagaimana tidak, ketika habis pulang kerja atau pulang kuliah, kita seakan dibawa mengingat masa kecil setelah melihat banyaknya santri yang lalu-lalang memegang kitab atau buku menuju tempat ngaji atau madrasah. Suasana seperti ini bakal sering kita jumpai di depan jalan Menara Kudus dan di kompleks Menara.
#3 Warganya ramah
Yang bikin orang ayem ketika berkunjung ke kota lain utamanya adalah sikap warganya. Orang-orang Kudus terkenal ramah dan murah senyum. Selain ramah, orang Kudus juga mudah dikenali karena logatnya yang cukup khas. Sewaktu saya pertama berkunjung ke kota ini, saya agak sulit mencerna apa yang mereka ucapkan. Padahal, bahasa saya tidak jauh berbeda dengan orang Kudus. Imbuhan kata -nem atau -em pada akhir kalimat menjadi ciri khas logat orang Kudus. Kata mereka -nem berarti milikmu, motorem berarti motormu, begitu kira-kira. Sebagai orang luar, awalnya memang agak lucu ketika mendengar orang yang berbeda bahasa dengan kita, namun hal ini justru bikin Kota Kudus unik.
#4 Buah yang bikin good looking
Di Kudus, ada satu buah yang dipercaya berkhasiat untuk memuat orang terlihat good looking. Buah itu bernama parijoto. Buah ini berwarna ungu kemerahan berbentuk bulat kecil dan biasa dikonsumsi ibu-ibu hamil. Kaum bapak-bapak tetap boleh kok mencobanya. Orang Kudus percaya ketika buah ini dikonsumsi ibu hamil, akan menjadikan anak yang dilahirkan terlihat cantik atau tampan. Tanpa skincare dong pastinya. Yaaa, sampai sekarang masyarakat setempat masih memercayai mitos tersebut. Tidak heran bila banyak yang bilang kalau orang Kudus kebanyakan ganteng dan cantik. Beruntung dong kalau dapat jodoh orang Kudus, eh, halu~
#5 Wisata dan kearifan lokal
Ada yang baru di Kota Kudus. Untuk memanjakan muda-mudi di sana, pemerintah daerah mendekor tata kota layaknya Malioboro di Jogja. Jika kalian lewat alun-alun Kota Kudus dan pergi ke arah barat, kalian akan menjumpai Kudus City Walk. Ikon baru yang menjadikan Kudus lebih cantik ketika malam hari. Apalagi ketika dipenuhi anak-anak muda yang nongkrong sepanjang area tersebut, Kudus tampak lebih asri dan tidak bising. Tidak ada salahnya jika Kudus sekarang layak disebut Kota Wisata, selain ramah lingkungan, juga ramah di kantong tentunya.
Selain wisata, yang bikin tenteram dan akur warga Kudus adalah kearifan lokalnya. Masyarakat kudus sedari dulu sudah dibiasakan untuk menerapkan sikap “gusjigang” (bagus, ngaji, dagang). Maksudnya ialah bertindak bagus dalam perilaku, tidak meninggalkan ngaji atau belajar, dan mengasah keterampilan lewat berdagang. Makanya jangan kaget kalau orang Kudus banyak yang berdagang, ya salah satunya karena mereka memegang prinsip gusjigang ini.
Sebetulnya bukan hanya Kudus City Walk atau gusjigang saja yang menjadikan Kota Kudus unik. Ada juga tradisi buka luwur, tebokan jenang, atau kirab budaya yang masih diuri-uri. Belum lagi permainan tradisional yang masih dilestarikan sampai sekarang, biar anak-anak tidak kecanduan gadget. Doi saja kalau tidak dirawat dan dijaga bisa hilang, apalagi budaya dan kearifan lokal, mestinya harus lebih diperhatikan, dong. Jangan cuma di-ghosting mulu. Uhuk~
Nah, itulah 5 hal unik yang mungkin hanya bisa kalian temui di Kota Kudus. Kalau kalian orang Kudus atau pernah ke Kudus dan mungkin mau menambahi, saya terima dengan senang hati.
Sumber Gambar: Pegipegi.com
BACA JUGA Hikayat Orang Kudus yang Tidak Makan Sapi dan Orang Lamongan yang Tidak Makan Lele.