5 Hal Tidak Menyenangkan di Kota Padang yang Bikin Wisatawan Kapok Berkunjung

5 Hal Tidak Menyenangkan di Kota Padang yang Bikin Wisatawan Kapok Berkunjung

5 Hal Tidak Menyenangkan di Kota Padang yang Bikin Wisatawan Kapok Berkunjung (unsplash.com)

Banyak wisatawan yang datang ke Kota Padang tergiur untuk mencicipi lezatnya makanan di sini. Ya, kota ini memang seperti surga kuliner yang siap memanjakan lidah semua orang. Kelezatan masakan Padang memang sudah terkenal dan tidak perlu diragukan lagi.

Akan tetapi wisatawan yang datang ke Kota Padang jangan senang dulu. Soalnya di kota ini, ada beberapa hal kurang menyenangkan yang bakal kalian jumpai di sini. Hal-hal ini seharusnya menjadi catatan agar Pemkot Padang segera berbenah. Sebab kalau tak diperbaiki, saya jamin wisatawan bakal kapok datang ke sini.

#1 Pengamen di pantai dan tempat tongkrongan

Hal pertama yang mengganggu kenyamanan wisatawan di Kota Padang adalah pengamen. Bayangin saja, kalian sedang seru-serunya nongkrong di pantai, atau lagi serius mendiskusikan proyek bersama rekanan di tongkrongan. Tiba-tiba entah dari mana muncul satu hingga tiga orang dengan ukulele bernyanyi mengelilingi kalian. Tak cukup sekali, kelompok yang sama bahkan bisa datang dua hingga tiga kali dalam satu waktu.

Hal seperti ini jelas mengurangi kenyamanan. Niat mau rehat atau malah diskusi dengan rekanan, eh, malah diganggu pengamen.

Baca halaman selanjutnya: Parkir liar yang memaksa…

#2 Parkir liar yang memaksa di Kota Padang

Tukang parkir liar agaknya menjadi fenomena sosial bak kanker yang patut dimusnahkan dari muka bumi ini, khususnya di Kota Padang. Gimana nggak, tempat-tempat yang kerap didatangi warga seperti warung kelontong hingga toko obat diserbu oleh mereka. Bahkan mall dan plaza yang sudah memiliki tempat parkir resmi pun tak luput dari tukang parkir liar. Mereka menjadikan pinggiran jalan sebagai area parkir dadakan untuk mendapatkan pundi-pundi penghasilan.

Saya pernah punya pengalaman buruk sama tukang parkir liar ini. Waktu itu saya dan seorang teman jajan ke Mixue Kota Padang. Saya dimintai uang parkir padahal saya nggak ikut masuk ke dalam outlet Mixue dan hanya duduk di atas motor. Itu pun motornya saya parkir di seberang jalan outlet Mixue. Menurut saya ini sudah keterlaluan, sih.

#3 Beberapa ruas jalan di Kota Padang tidak ramah pejalan kaki

Jika kalian berkunjung ke Padang dan nggak membawa kendaraan, jangan harap bisa berjalan kaki dengan tenang di kota ini. Apalagi di depan Universitas Negeri Padang, tepatnya di jalan ke arah stasiun. Siapkan mental kalau jalan di sini.

Selain karena ruas jalannya kecil, jalanan di Kota Padang berbahaya. Sangat nggak aman untuk pejalan kaki. Belum lagi angkot Padang terkenal ugal-ugalan dan suka berhenti tiba-tiba. Sudah gitu di tengah-tengah trotoar pejalan kaki akan menjumpai pepohonan yang menjulang mengganggu kenyamanan berjalan kaki. Beberapa tempat pemberhentian Trans Padang yang memakan sebagian trotoar juga membuat pejalan kaki semakin menjadi anak tiri di kota ini.

#4 Kota tanpa terminal

Kalian nggak salah dengar. Selain nggak ada Indomaret dan Alfamart, Kota Padang juga nggak punya terminal. Terminal terakhir yang dimiliki kota ini sudah menjadi kawasan plaza dan pasar raya.

Memang belakangan dibangun sebuah terminal baru, namun lokasinya jauh dari pusat kota sehingga sampai saat ini terminal tersebut masih sepi. Kalian tahu nggak di mana bus atau angkot menaikturunkan penumpangnya? Ya di beberapa kampus seperti UNP jika kalian hendak menuju Pariaman, Bukittinggi, Agam, Pasaman, dsb. Kalau kalian mau menuju Solok, kalian harus naik dari dekat kampus UPI Padang.

#5 Angkot ugal-ugalan

Di Kota Padang, angkot masih jadi transportasi umum yang eksis dan digemari. Sayangnya, angkot bak mobil balap ini kerap ugal-ugalan membahayakan penumpangnya dan pengendara lain. Wisatawan yang datang ke sini pasti terkejut kalau melihat angkot di kota ini. Bahkan sampai muncul ungkapan “angkot adalah pemilik jalanan Padang”.

Itulah beberapa hal kurang menyenangkan yang ada di Kota Padang. Hal-hal di atas patut menjadi perhatian Pemkot dan segera dibenahi agar warga dan wisatawan yang datang ke kota ini merasa nyaman dan aman.

Penulis: Vicky Kurniawan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tanjakan Sitinjau Lauik, Tanjakan Ekstrem yang Jadi Mimpi Buruk Pengendara di Kota Padang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version