Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

5 Hal Nggak Enaknya Kuliah di Turki

Salsabila Amalia oleh Salsabila Amalia
14 Januari 2022
A A
5 Hal Nggak Enaknya Kuliah di Turki

5 Hal Nggak Enaknya Kuliah di Turki (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kuliah di luar negeri mungkin kedengarannya cukup keren. Bisa mengenyam pendidikan hingga nun jauh di sana nggak jarang dipandang berwawasan, kaya raya dan memiliki masa depan yang cerah gemilang. Namun, pada nyatanya nggak gitu juga. Semua itu tidak lebih hanya asumsi belaka.

Sebagai warga negara Indonesia yang berkuliah di Turki, saya memang merasa cukup bersyukur bisa kuliah di sini. Tapi, tidak jarang juga merasa terjebak dan hilang arah, karena realitasnya ternyata lebih banyak susahnya ketimbang senangnya.

Selama hampir tiga tahun di Turki, saya kerap bermasalah dengan adaptasi. Sesusah itu hidup berdampingan dengan budaya yang amat berbeda. Mulai dari bahasa, makanan, budaya, dan aspek lainnya.

Maka dari itu, di sini saya mau memberi tahu tiga hal nggak enaknya kuliah di Turki. Sekaligus untuk menepis pandangan orang yang terlanjur memandang saya terlalu tinggi.

#1 Bahasa yang sulit dipahami

Bahasa Turki termasuk bahasa yang sulit untuk dipahami. Menurut beberapa sumber yang saya baca dan secara langsung juga saya rasakan betapa sulit untuk memahaminya secara keseluruhan. Sayangnya kuliah di Turki kebanyakan tidak menyediakan bahasa pengantar Inggris, jadi, kita harus mengikuti matrikulasi bahasa selama setahun.

Saya pikir dengan mengikuti kelas bahasa selama setahun jadi lancar dan bisa paham. Yang terjadi saya malah tambah pusing dan merasa susah sekali memahami pelajaran. Kalau untuk percakapan sehari-hari saya masih bisa survive, tapi lain soal dalam hal perkuliahan. Harus usaha ekstra berkali-kali lipat belajar hanya untuk sekadar paham dan bisa jawab soal di ulangan.

Itu kenapa setiap menjelang ujian saya selalu merasa terjebak dan stres. Biasanya belajar seadanya masih bisa jawab soal. Tapi, karena sekarang kuliah saya pakai bahasa Turki belajar saya jadi dua kali lipat bahkan lebih, belajar memahami materinya juga bahasanya. Itu juga kalau paham, kalau nggak ya tetep modar. Paket komplit deh susahnya.

#2 Lulus kuliahnya terlambat

Seperti yang sudah saya bilang di awal, kuliah di sini mayoritas menggunakan bahasa Turki. Makanya, ada persyaratan menyelesaikan matrikulasi bahasa selama kurang lebih setahun. Ya semata agar bisa paham kuliah dan tahu bahasa Turki.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Tapi, itulah masalahnya, harus ikut kelasnya selama setahun!

Ingat, setahun itu waktu yang cukup lama, itu artinya waktu kita berkuliah untuk jenjang strata satu yang biasanya ditempuh 3-4 tahun jadi 5 tahun atau bahkan lebih.

Perlu diakui kalau ingin cepet-cepetan lulus kuliah, kuliah di Turki mungkin bukan pilihan. Ya memang ada yang bisa lulus tepat waktu tapi itu sangat anomali. Makanya nggak jarang saya temui kakak-kakak senior yang sudah cukup “senior” umurnya tapi masih berkutat dengan kuliahnya. Ya karena di sini memang bukan ajang siapa cepat dia menang tapi soal kelapangan dada dalam menimba ilmu.

#3 Makanannya hambar

Kalau lagi mumet kuliah, self healing terbaik bagi saya adalah makan. Tapi, sayangnya makanan di sini tidak begitu variatif dan rasanya pun juga hambar. Rasanya nggak jauh-jauh dari asin garam dan manis gula, tidak seberagam dengan makanan Indonesia yang segala macam rupa rasa ada.

Oleh karena itu saya jadi sering masak di rumah. Skill memasak saya jadi berkembang pesat meski nggak enak-enak amat sih. Tapi, paling tidak masakan saya gurih dan masuk di lidah. Dan yang terpenting, rasanya tidak hambar.

#4 Jauh banget dari Indonesia

Secara geografis, Turki layak disebut negeri dua benua karena terletak di antara Eropa dan Asia. Oleh karena itu pula jarak yang ditempuh untuk ke sini dari Indonesia kurang lebih 11 jam. Kalau transit bisa lebih lama lagi.

Jarak yang jauh bikin saya gampang homesick. Kalau begini ya bisanya cuman diam.

Diam.

Terus nangis.

#5 Disangka sukses berat

Seperti yang sudah saya tulis di awal, kuliah di Turki bikin saya dianggap orang yang sukses. Ya kaya, ya pinter, ya terpandang. Padahal ya belum tentu.

Kuliah di Turki, atau luar negeri pada umumnya, nggak ada bedanya sama orang kuliah di Indonesia. Ya ngekos, ya makannya ngirit, ya kena maag kadang-kadang. Bedanya sih, nggak ada kuliner hidden gem kayak makan nasi ayam plus es teh habis 10 ribu doang.

Ya memang ada mahasiswa kuliah di Turki yang kaya banget dan hidup nyaman. Tapi, kan nggak semuanya kayak gitu.

Perkara kepintaran…begini, saya jawab secara moderat saja ya. Orang, kalau makin pintar, justru makin nggak tahu dirinya pintar apa belum.

Nah, itulah lima hal nggak enaknya kuliah di Turki. Meski begitu, hal-hal menyenangkannya juga lumayan banyak menghiasi kehidupan saya. Yaaa namanya juga hidup, kadang ada enaknya, lebih banyak nggak enaknya. Yang penting disyukuri dan dijalani saja. Görüşürüz!

Penulis: Salsabila Amalia
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2022 oleh

Tags: Kuliahturki
Salsabila Amalia

Salsabila Amalia

Mahasiswi biasa.

ArtikelTerkait

Sisi Gelap Pemasangan Banner Daftar Siswa Diterima PTN oleh Sekolah

Sisi Gelap Pemasangan Banner Daftar Siswa yang Diterima PTN oleh Sekolah

29 Juli 2023
Kuliah Jurusan Ilmu Politik Itu Berat, Nggak Semua Orang Kuat: Setelah Lulus Susah Cari Kerja, Masih Harus Memikul Stigma Buruk pula

Kuliah Jurusan Ilmu Politik Itu Berat, Nggak Semua Orang Kuat: Setelah Lulus Susah Cari Kerja, Masih Harus Memikul Stigma Buruk pula

31 Mei 2025
agribisnis menthek kafe tengah sawah KKN wabah corona pemandangan pagi sawah mojok

KKN Tahun Ini Nggak Ada Ngapain Sedih, KKN Kan Banyak Nggak Enaknya

8 Mei 2020
Saya Mahasiswa S1 Lulus 7 Tahun, tapi Hidup Saya Baik-baik Saja dan Karier Saya Tidak Mengecewakan, Ini Tipsnya

Saya Mahasiswa S1 Lulus 7 Tahun, tapi Hidup Saya Baik-baik Saja dan Karier Saya Tidak Mengecewakan, Ini Tipsnya

2 Agustus 2024
6 Tips Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa Perantauan dengan Uang Saku Pas-pasan Mojok.co

6 Tips Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa Perantauan dengan Uang Saku Pas-pasan

11 Juni 2024
Rahasia Lulus Kuliah Lebih Cepat: 10 Online Tools yang Membantu Mahasiswa Menyelesaikan Skripsi

Rahasia Lulus Kuliah Cepat: 10 Online Tools yang Membantu Mahasiswa Menyelesaikan Skripsi

9 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.