Setiap tanggal 22 Desember, masyarakat Indonesia akan merayakan Hari Ibu secara simbolis dengan memberikan hadiah-hadiah yang bikin nangis. Pada dasarnya, Hari Ibu adalah perayaan bagaimana seorang anak mengingat perjuangan ibunya. Sebab, tanpa ibu, anak nggak akan jadi apa-apa.
Di Hari Ibu, para ibu nggak akan mengharapkan hadiah yang besar, mewah, apalagi mahal. Mereka hanya ingin anak-anaknya berkumpul menemani di rumah. Salah satu kegiatan yang pas untuk menemani ibu di rumah adalah dengan nonton film. Untuk menyambutnya, berikut rekomendasi film Indonesia yang cocok ditonton di hari istimewa tersebut.
#1 Aku Ingin Ibu Pulang (2016)
Film garapan sutradara kondang Monty Tiwa ini menjadi salah satu film yang cocok ditonton di Hari Ibu. Cast-nya pun didukung oleh beberapa aktor dan aktris kawakan Indonesia seperti Nirina Zubir, Teuku Rifnu Wikana, dan Jefan Nathanio.
Film ini menceritakan pengorbanan Satri (Nirina Zubir) dalam menghadapi masalah yang dilalui. Bagus (Rifnu Wikana), suami Satri, mengalami kecelakaan. Karena lahir dari keluarga yang kurang mampu, Satri terpaksa mencuri uang untuk digunakan membayar biaya pengobatan Bagus. Hal tersebut ternyata diketahui oleh Jempol (Jefan Nathanio). Jempol kecewa dengan keputusan ibunya. Akhirnya mereka bertengkar hebat, dan Satri pun pergi dari rumah.
Film ini dikemas secara epik oleh sutradara yang juga menyutradarai film Pocong: The Origin (2018) dan Layla Majnun (2021). Film ini berhasil membuat seorang anak berpikir bahwa ibu adalah manusia hebat yang melakukan segala cara untuk cinta.
#2 Ibu Maafkan Aku (2016)
Siapa yang nggak kenal Christine Hakim? Beliau seorang aktris yang telah merajai dunia perfilman Indonesia dari dulu hingga sekarang. Di film ini, Christine Hakim bersama Alm. Ade Firman Hakim, Meriza Febriani, dan Marcellino Wibowo memainkan peran soal bagaimana sosok ibu adalah sosok yang besar bagi kehidupan anak-anaknya.
Film yang digarap oleh Amin Ishaq ini menceritakan bagaimana Hartini (Christine Hakim), seorang single mom, yang menghidupi tiga anaknya dengan bekerja sebagai pemecah batu kali. Ia berhasil membuat anak-anaknya menjadi “orang”. Banyu (Ade Firman Hakim) menjadi seorang pilot dan Gendis (Meriza Febriani) menjadi dokter. Meskipun film ini menyuguhkan beberapa konflik keluarga, yang harus digarisbawahi adalah perjuangan seorang ibu. Sebab, ada pepatah mengatakan, “Satu ibu bisa menghidupi sepuluh anaknya, tapi sepuluh anak belum tentu bisa menghidupi satu ibu.”
#3 Athirah (2016)
Film Athirah merupakan film biopik yang diangkat dari kisah Hj. Athirah Kalla, ibunda mantan wakil presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Bapak Jusuf Kalla. Film yang mendapatkan 6 penghargaan FFI 2016 ini memang sangat epik. Pasalnya, pengembangan karakter dan alur ceritanya dikemas dengan memesona oleh sutradara yang juga menggarap film AADC 2 di tahun yang sama, Riri Riza.
Singkatnya, film ini menceritakan bagaimana Athirah (Cut Mini) terpaksa dipoligami. Ia terpaksa sebab waktu itu suara perempuan nggak menemukan ruang untuk bicara. Akhirnya ia bertarung dengan perasaannya agar keluarganya tetap utuh. Ucu (Christoffer Nelwan/Jusuf Kalla Remaja) bingung untuk memihak ke siapa, sebab baik ayah dan ibunya adalah sosok yang ia cintai.
Itulah cinta ibu, lakunya seperti topeng. Di luar terlihat tersenyum, di dalam air matanya mengalir. Hatinya hancur karena dipoligami, tapi semangatnya membara agar keluarganya bisa bersatu.
#4 Susah Sinyal (2017)
Jika tiga film sebelumnya dibalut dengan drama yang menguras air mata, film yang satu ini justru digarap dengan memasukkan unsur komedi. Film hasil karya sutradara sekaligus komedian Ernest Prakasa ini memiliki alur komedi yang menggelitik. Film ini dibintangi oleh Ernest Prakarsa sendiri dan aktor aktris top Indonesia seperti Adinia Wirasti, Aurora Ribero, Asri Welas, sampai Jerinx SID ada di sini.
Susah Sinyal menceritakan perjalanan Ellen (Adinia Wirasti) sebagai single mom sekaligus pengacara sukses. Lantaran kesibukannya menjadi seorang pengacara, hubungan Ellen dan anaknya, Kiara (Aurora Ribero), jadi renggang. Akhirnya muncul konflik ketika Ellen nggak bisa menepati janjinya untuk menyaksikan show Kiara di acara pencarian bakat. Kiara sangat marah dan menyusul Ellen ke Sumba, sebab Ellen sedang menangani kasus di sana. Setelah Ellen menjelaskan semuanya ke Kiara, hubungan mereka berdua kembali menghangat.
# 5 Dua Garis Biru (2019)
Berbeda dengan empat film di atas, film ini bercerita soal bagaimana seorang remaja yang terpaksa jadi ibu akibat seks bebas. Film yang digarap Gina S. Noer ini menjadi sajian epik dan kontroversi kala peluncurannya. Namun, kontroversi yang beredar tertutup oleh akting Angga Yunanda (Bima) dan Adhisty Zara (Dara) yang ciamik. Film ini sebenarnya sarat akan pelajaran dan cukup menguras air mata. Melihat bagaimana proses menjadi ibu sangat berat, apalagi jika nggak tepat pada waktunya, bikin penonton termehek-mehek.
Itulah 5 film Indonesia yang cocok untuk menyambut Hari Ibu. Seorang ibu adalah manusia yang nggak dapat digantikan. Beliau adalah pembohong andal. Di saat lapar, beliau akan berkata kenyang. Di saat beliau tersenyum, hatinya menangis. Dan di saat lelah, beliau tetap semangat. Selamat Hari Ibu untuk para ibu hebat.
Sumber Gambar: Unsplash
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.