Mayoritas penikmat kopi adalah mereka yang ahli isap. Menikmati secangkir kopi tak lengkap rasanya kalau tidak sambil rokokan, atau sebaliknya. Meskipun stigma kotor bagi perokok masih melekat, sebab sering membuang abu dan puntung rokok sembarangan. Tapi, ketahuilah tidak semua perokok begitu. Mereka juga sadar bahwa Tindakan tersebut adalah dosa kecil yang lama-lama akan menumpuk jika tak segera ditinggalkan.
Keberadaan asbak tentu akan meminimalisir dosa kecil itu. Namun, di beberapa warung kopi masih saja ada yang tidak banyak menyediakan asbak, bahkan tidak sama sekali. Saya jadi ingat dauh guru ngaji dulu, bahwa barang siapa yang membantu akan kemaksiatan maka dia tak jauh beda dengan pelakunya.
Saya, tidak mau menyalahkan. Semua tergantung persepsi masing-masing. setidaknya ini bisa jadi peringatan bagi saya pribadi yang sering membuang puntung rokok sembarangan, baik karena kebiasaan atau memang tidak ada asbak sama sekali.
#4 Harga air mineral di luar akal
Bagi kalian yang pernah main ke bandara, stasiun, terminal dan tempat-tempat keramaian lainnya, harga barang yang lebih mahal daripada di tempat lain sudah biasa, terutama air mineral botol. Saya tidak menyalahkan, itu merupakan strategi marketing mereka. Sebab, seseorang yang tengah kehausan di bandara tak mungkin mau susah-susah pergi ke luar untuk mencari warung yang notabene jauh tempatnya.
Lalu bagaimana jika strategi itu digunakan oleh para pengusaha warung kopi. Ya, sangat tidak masuk akal. Kalau itu terjadi kepada saya, tidak akan membuat saya segan untuk keluar sebentar membeli air mineral botol di warung terdekat.
Saat ini, Keberadaan warung kopi sudah tidak jauh dari kelontong, Alfamart, atau Indomart. Mereka hidup berdampingan. Jadi, daripada tekor Rp2000 membeli mineral botol seharga Rp5000 di warkop, mending jalan kaki beberapa Langkah ke toko terdekat yang menjual dengan harga normal.
#5 Tidak boleh membawa makanan dari luar
Kalian punya hak apa untuk melarang para pelanggan untuk tidak membawa makanan dari luar. Oke, saya terima jika hal itu adalah peraturan usaha. Tapi, kalian juga tidak punya hak untuk memaksa kami membeli makanan warung kopi. Maaf saya ngegas. Masalahnya siapa coba yang berani mampir ke warkop tanpa pesan apa-apa dan hanya memanfaatkan jaringan wifi. Kami tidak semiskin dan senaif itu.
Jadi, jangan seenaknya menyalahkan para pengunjung warung kopi yang bertingkah aneh-aneh. Mungkin itu adalah akibat dari pelayanan atau fasilitas yang kurang. Mungkin juga mereka yang suka ngetem seharian hanya untuk memanfaatkan wifi, karena memang mereka butuh. Yang penting mereka sudah pesan sesuatu. Ya, kalau tidak mau rugi, kenapa nggak dibuat aturan aja “satu kopi satu jam wifi”. Hehe.
Salam Settong Dhere!
Penulis: Abd. Muhaimin
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 5 Orang Paling Menyebalkan di Warung Kopi