5 Ciri Bengkel Motor Non-Resmi yang Terpercaya

5 Ciri Bengkel Motor Non-Resmi yang Terpercaya

5 Ciri Bengkel Motor Non-Resmi yang Terpercaya (unsplash.com)

Selain mengendarainya dengan hati-hati, tanggung jawab seorang pengguna dan pemilik sepeda motor adalah merawatnya. Motor itu bukan benda yang awet tanpa dirawat. Motor sangat perlu dirawat. Selain biar tetap enak dipakai, merawat motor juga bisa bertujuan untuk memperpanjang usia motor. Untuk urusan merawat motor, sudah pasti kita akan membicarakan soal bengkel motor.

Bicara soal bengkel motor, tentu pembicaraannya tidak akan jauh-jauh dari bengkel motor resmi vs non-resmi. Beberapa kali kita pernah melihat bagaimana perdebatan tentang hal ini, tentunya dengan alasan masing-masing. Sebenarnya, perkara bengkel resmi dan tidak resmi ini tidak perlu terlalu diperdebatkan. Bukan apa-apa, sebab mau itu bengkel resmi atau tidak resmi, sebenarnya sama saja, asalkan kita punya pemahaman dasar soal motor kita sendiri.

Tapi tulisan ini akan fokus kepada bengkel motor tidak resmi, bengkel yang tidak terafiliasi dengan merek motor tertentu. Seperti kita tahu, bengkel tidak resmi ini punya semacam keunikan tersendiri. Di satu sisi, bengkel ini kadang dianggap kurang terpercaya dan punya kualitas di bawah bengkel resmi. Ada banyak orang yang takut atau bahkan ragu dengan bengkel ini. Namun di sisi lain, bengkel non-resmi ini masih ramai saja, bahkan ramainya melebihi bengkel resmi.

Saya misalnya, adalah orang yang memilih untuk pergi ke bengkel non-resmi kalau motor saya ada masalah. Alasannya sederhana. Pertama, karena di kota saya tinggal tidak ada bengkel resmi merek motor saya. Kedua, saya sudah kadung percaya dengan bengkel non-resmi langganan saya. Maka dari itu, tulisan ini akan coba membahas apa saja ciri-ciri bengkel motor non-resmi yang terpercaya agar keraguan orang-orang perlahan hilang.

#1 Ramai atau tidaknya pelanggan bengkel motor tersebut

Sama seperti tempat makan, terpercaya atau tidaknya sebuah bengkel—apalagi bengkel non-resmi—bisa dilihat dari ramainya pelanggan. Meskipun ini bukan sebuah ciri yang mutlak dan 100% benar, tapi bengkel non-resmi yang ramai pelanggan setidaknya bisa dibilang sebagai bengkel non-resmi yang cukup terpercaya. Dengan ramainya pelanggan yang datang, bisa diartikan bahwa banyak orang yang mempercayakan motornya ke bengkel tersebut.

Tentu dengan catatan bahwa bengkel yang ramai pelanggan itu bukan satu-satunya bengkel yang ada di daerah/kota tersebut. Kalau itu adalah bengkel motor satu-satunya, ya berarti memang orang-orang nggak punya pilihan lain.

#2 Punya peralatan dan spare part yang lengkap

Sepakat atau tidak, bengkel yang punya peralatan dan stok spare part yang lengkap bisa dibilang sebagai bengkel motor yang cukup terpercaya walau tidak resmi. Lengkapnya peralatan dan stok spare part mengindikasikan bahwa bengkel tersebut niat untuk menawarkan jasa dan barangnya ke pelanggan. Apalagi kalau spare part-nya lengkap dari berbagai merek motor, sudah hampir pasti jadi langganan orang-orang kalau gitu.

Tentu bukan berarti bengkel yang peralatan dan spare part-nya tidak lengkap kurang terpercaya. Namun, saya pribadi lebih percaya kepada bengkel motor yang punya peralatan dan spare part lengkap. Saya merasa lebih aman saja, sih.

#3 Mekaniknya teliti dan cekatan, serta punya prosedur pengerjaan yang jelas

Namanya bengkel tidak resmi, biasanya tidak punya standar untuk merekrut mekanik. Mekanik yang asal bisa betulin motor bisa saja direkrut. Tentu ini berisiko besar. Tapi, ada banyak juga bengkel non-resmi yang punya mekanik yang teliti dan cekatan. Mereka tidak perlu melamun lama-lama di depan mesin motor sambil menyesap rokok untuk tahu apa masalah motor tersebut.

Bahkan mereka juga punya prosedur pengerjaan yang jelas, meskipun bukan mekanik di bengkel motor resmi. Mereka seperti tahu apa yang harus dilakukan sebelum, ketika, dan sesudah melakukan servis motor. Hal-hal seperti ini yang bikin bengkel non-resmi jadi bengkel yang terpercaya.

#4 Mekaniknya selalu memberikan opsi untuk mengganti spare part atau tidak

Salah satu keluhan orang-orang terhadap beberapa bengkel resmi adalah mereka kerap digetok harga. Salah satu modusnya adalah dengan langsung mengganti spare part tanpa memberikan opsi. Mereka tidak bertanya kepada pemilik motor dahulu apakah spare part-nya mau diganti atau tidak, kalau diganti berapa harganya, kalau tidak diganti bagaimana mengakalinya, dll.

Nah, sepengalaman saya di bengkel motor tidak resmi, mekanik seperti ini nyaris tidak ada. Semua mekanik yang pernah menangani motor saya selalu bertanya apakah mau ganti spare part atau tidak ketika menemukan ada yang kurang beres dengan motor saya. Kalau diganti, mau diganti spare part yang orisinal atau tidak. Kalau tidak diganti, mau diakalin atau gimana, mereka tanya sampai segitunya. Makanya kalau ketemu bengkel motor tidak resmi dengan mekanik seperti ini, bengkel tersebut bisalah dipercaya.

#5 Mekaniknya pernah kerja di bengkel motor resmi

Ini sebenarnya pengalaman saya saat ini, sih. Jadi, saya punya motor Suzuki Skydrive. Masalahnya, bengkel resmi Suzuki di kota saya tinggal sudah tutup. Tidak ada lagi bengkel resmi Suzuki.

Lalu saya menemukan satu bengkel di dekat Lippo Plaza Kota Batu, yang mekaniknya adalah bekas mekanik bengkel resmi Suzuki yang sudah tutup itu. Jadilah saya langganan di bengkel itu kalau motor saya butuh perawatan. Hasilnya jelas memuaskan. Motor saya aman-aman saja, jauh dari kendala.

Intinya adalah jika kalian menemukan bengkel motor tidak resmi yang ternyata mekaniknya pernah bekerja di bengkel resmi, bisa jadi itu adalah bengkel yang bagus dan bisa dipercaya. Tentu ini bukan ciri mutlak, tapi kita tahu di atas kertas hal ini adalah sesuatu yang punya nilai plus.

Setidaknya itulah 5 ciri-ciri bengkel motor tidak resmi yang bisa dipercaya. Tentu apa yang saya tulis di atas bisa dibantah, atau mungkin ditambahi. Monggo kalau kalian punya pendapat berbeda dari apa yang saya tulis.

Penulis: Iqbal AR
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Dosa Bengkel Terkenal di Indonesia Memanfaatkan Ketidaktahuan Pelanggan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version