Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

5 Cara Pengurus Pesantren Membangunkan Santri Menjelang Salat Subuh

Ahmad Natsir oleh Ahmad Natsir
5 Juni 2022
A A
5 Cara Pengurus Pesantren Membangunkan Santri (Visual Karsa, unspalsh.com) dukuh babakan

5 Cara Pengurus Pesantren Membangunkan Santri (Visual Karsa, unspalsh.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Belum lama ini viral di media sosial seorang pengurus pesantren membangunkan para santri dengan mengguyur mereka. Tak ayal, video tersebut viral, kemudian menuai kontroversi. 

Sebagai seorang santri yang juga pernah didapuk menjadi pengurus, saya rasa video itu biasa saja dan tak jarang terjadi di dunia pesantren. Yang aneh adalah pengurus yang dengan “gagah berani” menyebarkannya di media sosial. Itu nantang masyarakat, Maszeh.

Saya mencoba menggali kembali ingatan saya selama nyantri di sebuah pesantren di dekat Pasar Brambang, Nganjuk. Saya dapat menyimpulkan beberapa cara pengurus membangunkan para santri. Yang viral seperti atas hanya salah satu cara membangunkan santri paling ekstrem yang saya tahu. Berikut cara paling mudah, ramah, hingga cara paling, ah sudah.

#1 Naik sepeda sambil membunyikan lonceng

Biasanya ini dilakukan oleh pengasuh pesantren atau ustaz karismatik. Seorang kiai, ustaz, atau musyrif sengaja melintas di depan asrama untuk membangunkan para santri. Lantas, dengan sigapnya para santri bangun untuk kemudian sambil merem ganti baju, berwudu, dan masuk masjid.

Sayangnya, cara ini hanya bisa dilakukan oleh seorang senior yang benar-benar mempunyai karisma luar biasa. Tanpa itu, seorang santri akan tetap nglepus, lelap dalam tidurnya. Dan suara bel sepedah hanya nyanyian nina bobo untuk kupingnya. 

Syarat kedua, meskipun seseorang sudah memiliki karisma, pengurus pesantren tidak bisa serta merta setiap hari melakukan hal yang sama. Membangunkan dengan cara ini harus jarang, dan bila dilakukan setiap hari, karisma kiai bisa jadi akan memudar dan lagi-lagi dianggap nyanyian pelelap tidur saja. 

#2 Menepuk santri

Ini level kedua. Seorang pengurus pesantren akan mensurvei dari kamar ke kamar, gotakan demi gotakan untuk membangunkan santri. Ada sebagian memakai sajadah untuk membangunkan santri, ada yang memakai tangan. 

Saya mempunyai catatan tentang membangunkan santri dengan cara ini. Sebagian santri yang sensitif akan merasa terganggu karena tepukan dengan alat dianggap tidak sopan dan tidak humanis. Yang paling tepat adalah menepuk bagian tubuhnya menggunakan tangan. Pegel, sih, tapi sebagai pengurus pesantren, kapan lagi ujian kesabaran bisa diadakan. 

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Catatan kedua dari saya adalah, agar si santri ini cepat bangun dan merespons. Hendaknya pengurus memanggil namanya saat menepuk bagian tubuhnya. Hal ini akan menumbuhkan kemistri antara pengurus pesantren dan para santri. Sehingga mereka mampu hidup berdampingan dengan mesra hingga akhir hayat tiba. Bhahaha.

#3 Percikan air 

Seorang pengurus pesantren kerap mempunyai beban yang sama setiap hari selama 24 jam. Bisa dibayangkan, bukan? Pengurus juga kerap dilanda rasa bosan, juga lelah yang tidak terkira. Tidur paling malam, bangun paling pagi. Ketika membangunkan santri pun demikian. Cara paling ampuh, praktis, dan tidak gampang pegal ialah percikan air. 

Seorang pengurus akan datang ke kamar membawa alat semprot tangan. Dengan satu dua kali percik, seorang santri akan jenggerap bangun mengira langit sudah runtuh dan hujan mampu menembus atap.

#4 Menjaga gawang

Ini cara yang biasa dilakukan oleh pengurus pesantren yang mengadopsi kurikulum atau metode dengan disiplin ekstrem. Pengurus memukul kentongan sembari di antara mereka menyebar ke lorong-lorong asrama untuk membangunkan para santri. Dalam waktu yang sama, ada sebagian pengurus berdiri mematung dengan membuka buku absen. 

Bagi santri yang hafal dengan ritme ini, yang terjadi adalah mereka berlarian secepat mungkin sebelum buku absen tersebut ditutup oleh “malaikat” pembawa buku absen.

Jika seorang santri telat, kisah yang terjadi tidak bisa dibayangkan. Hukuman yang bakal didapatkan juga macam-macam. Mulai dari menjadi mata-mata mencari pelanggar tata tertib, hingga menghafalkan pidato Thariq bin Ziyad saat invasi Andalusia. Matih!

#5 Menyiram air

Cara terakhir ini sangat tidak recomended. Ada banyak masalah yang akan lahir dari cara ini. Baju basah terkena air, lantai becek yang kudu cepat dikeringkan, hingga hati dongkol yang tidak berkesudahan. Sebaiknya jangan dilakukan dan saya beruntung tidak pernah mengalaminya. Eh, pernah ding. Sekali. Hehehe. Yah, santri juga boleh lelah, masak nggak?

Kelima cara itu ialah ragam metode pengurus pesantren membangunkan para santri. Bagi santri yang membuat terkenang bukanlah berbagai cara itu, melainkan seorang santri akan mengingat kakak kelasnya yang pernah menyiramnya dengan air, kemudian tertawa saat mereka bersua di reuni. Ya tertawa, masak mau nyiram air lagi? 

Penulis: Ahmad Natsir

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Pesantren dan Romantisme Hidup Santri Saat Hafalan Wazan Fa, ‘A, La.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Juni 2022 oleh

Tags: PesantrensantriSekolahslaat subuh
Ahmad Natsir

Ahmad Natsir

Bapak rumah tangga yang nyambi nulis esai.

ArtikelTerkait

Panduan Memilih Pesantren Agar Tepat Sasaran dan Calon Santri Kerasan

Panduan Memilih Pesantren agar Tepat Sasaran dan Calon Santri Kerasan dari Seorang Alumnus Pesantren

27 Mei 2021
Masak Pengabdian Santri di Pesantren Nggak Dihitung sebagai Pengalaman Kerja? Nggak Adil, Rugi dong!

Masak Pengabdian di Pesantren Nggak Dihitung sebagai Pengalaman Kerja? Nggak Adil, Rugi dong!

15 Februari 2024
mairil nyampet homoseksualitas pesantren hubungan sesama jenis pelecehan seksual asusila laki-laki mojok.co

Mairil dan Nyampet, Homoseksualitas di Pesantren yang Pernah Saya Saksikan Sendiri

28 Mei 2020
5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Sekolahnya Jan Ethes

5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Sekolahnya Jan Ethes

9 Agustus 2022
7 Cara Santri agar Tidak Kehilangan Sandal di Pesantren

7 Cara Santri agar Tidak Kehilangan Sandal di Pesantren

7 Juni 2022
Pengalaman Mengajar di SMA Negeri: Siswanya Sulit Diajak Berpikir Kreatif karena Takut Nilai Jelek

Pengalaman Mengajar di SMA Negeri: Siswanya Sulit Diajak Berpikir Kreatif karena Takut Nilai Jelek

15 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.