Yamaha Nmax dianugerahi body yang gambot nan nyaman saat dikendari. Yamaha Nmax dianugerahi bagasi yang luas sebab tangkinya berada di ke bagian depan. Hal ini jadi memudahkan para penggunanya biar nggak perlu turun lagi dari jok ketika ingin mengisi BBM. Duduk aja dengan tenang, sambil menunggu antrian tiba giliran. Tapi kalau mau turun, ya silakan aja sih. Mengisi BBM menjadi hal yang ribet bagi saya ketika sedang menggunkan Yamaha Nmax. Kadang saya suka bingung, ni tutup tangki Nmax mau saya taruh di mana lagi gitu loh.
Padahal mah ya, taruh mah tinggal taruh aja. Tapi kadang bikin bingung.
Pada akhrinya saya coba satu per satu cara untuk menempatkan tutup tangki Yamaha Nmax saat sedang mengisi BBM. Mulai dari cara yang simple, tepat, cepat, sampai cara yang ramutu blasss~
#1 Taruh di Spidometer
Pertama kali saya memakai Nmax, hal yang paling gampang saya pandang adalah spidometernya. Sehingga secara nggak sadar, ketika pertama kali mengisi BBM-nya, saya taruh begitu aja di atas sidometer. Lagian ruangan yang tersedia di sana cukup lebar.
Jangankan tutup tangki, satu liter es kelapa yang dibungkus pake plastik juga bisa nangkring di sana. Tapi belakangan ini saya baru tahu, kalau menaruh tutup tangki di spidometer Nmax nggak disarankan. Sebab bisa bikin lecet bagian di sekitar spidometer Nmax yang sudah berteknologi digital itu. Kan, jadinya malah nggak sedap dipandang mata.
#2 Taruh di Dashboard
Menaruh tutup tangki saat mengisi BBM di kotak dashboard Yamaha Nmax adalah cara yang paling tepat dan aman. Sebab memang seperti itulah fungsi ruangan berbentuk kotak tersebut. Ya meskipun bisa dimuatin barang lainnya seperti sarung tangan, kanebo, dan sebangsanya.
Kotak yang sering kita sebut dashboard ini memang sangat banyak keguanaannya. Tetapi nggak dianjurkan buat tempat menaruh gerinda, bor tangan, palu, mesin serut, apalagi mesin cuci. Jangan. Bukan apa-apa, masalahnya nggak muat. Tapi kalau kamu tetap ngotot, ya silakan cari alternatif lain, Milov~
#3 Taruh di Injakan kaki
Pernah sekali saat sedang mengisi BBM, saya merasa grogi gegera mbak-mbak di SPBU-nya cantik. Saya terpesona oleh senyuman dan bola matanya yang indah. Jadi saat disapa dan mau isi berapa, saya malah asal main taruh tutup tangki begitu aja. Saya lempar tutup tangki itu ke injakkan kaki. Terkesan sangat simple, cepat, dan tepat.
Tapi beberapa hari ke depannya hal ini malah menjadi kebiasaan. Masuk pom bensin, mengantri, tiba giliran, buka tutup tangki pakai tangan yang manis, terus geletakin gitu aja di injakan kaki. Hingga hal ini berhenti saya lakukan ketika tutup tangki itu malah terinjak oleh kaki saya sendiri. Nah kan jadinya malah kotor.
#4 Tetap dipegang
Setelah kejadian menginjak tutup tangki bensin kala itu, lalu saya teringat udah nggak mau lagi menaruh tutup tangki di spidometer. Sementara kondisi dashboard muatannya juga sudah penuh. Maka memegang tutup tangki saat sedang mengisi BBM adalah hal yang paling gampang untuk dilakukan.
Dasboard penuh bukan karena buat naruh gerinda tangan, apalagi gerinda duduk. Melainkan penuh sebab barang kecil-kecil lainnya. Bahkan bekas busi motor Astrea juga ada di situ. Ketika nggak ada tempat yang memungkinkan lagi buat naruh tutup tangki, jalan pintas yang cepat ini menjadi kebiasaan saya. Lumayan, buat memperingkas gerakkan.
#5 Masuk Kantong Jaket
Agaknya inovasi menaruh tutup tangki Yamaha Nmax saat sedang mengisi BBM yang saya lakukan terus berkembang. Terakhir kalinya, ketika saya merasa capek lantaran harus terus-terusan menggenggami tutup tangki tersebut, akhirnya saya kantongin di jaket sebelah kiri.
Terkesan agak ribet sih. Tapi asik juga kalau saya teruskan. Soalnya dengan cara begini saya bisa beralih ke kantong sebelah kanan guna mengambil uang untuk membayar. Tapi lama-kelamaan saya jadi diprotes istri, sebabnya kantong jaket saya malah sering tercium aroma bensin, harusnya kan aroma cuan. Wqwqwq~
BACA JUGA Bandingin Yamaha All New X-Ride 125 VS Honda BeAT Street, Pilih Mana? dan tulisan Allan Maullana lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.