Sebagai seseorang yang pernah menempuh masa perkuliahan di Universitas Gunadarma, rasanya saya memiliki kebanggaan sekaligus keresahan tersendiri. Kampus utama yang terletak di kawasan jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, harus tetap bersaing dengan para tetangga terdekatnya untuk mempertahankan eksistensi. Di sekitaran Gunadarma, ada UI yang lebih mentereng ke mana-mana. Eh, bukan sekitaran deng, sebelahan malah. Hanya terpisah oleh jalur KRL dan stasiun Pondok Cina aja. Serius.
Keresahannya, setiap kali saya sebut kuliah di Depok, pertanyaan berikutnya yang muncul dari orang lain pasti, “Oh, di UI, ya? Keren, dong!” Duh, please, deh. Di Depok ada banyak kampus, Gunadarma salah satunya.
Kemudian, nggak jauh dari Gunadarma, ada Universitas Pancasila dan BSI yang nggak kalah mentereng, sekaligus sudah punya nama. Namun, jangan salah, soal keunggulan, saya rasa kampus ini nggak akan gentar meski harus bersaing dalam segala hal dengan Universitas Indonesia, yang sudah lebih dulu dikenal se-Indonesia. Bahkan, para artis, aktivis, hingga politikus banyak yang asalnya dari UI. Nih, saya jabarin beberapa keunggulan Universitas Gunadarma yang nggak dimiliki kampus di sekitarnya. Termasuk UI. Oleh karena itu, saya cukup yakin, Gunadarma ini bisa setara sama UI—bahkan bisa jadi lebih baik.
#1 Cuma Gunadarma, kampus yang di iklannya ada UFO
Dari zaman kuliah hingga menjadi alumni, entah kenapa di ingatan banyak orang yang paling mencirikan Gunadarma itu, ya, UFO. Nggak bisa dimungkiri juga, karena iklan ini bisa dilihat pada saat jeda acara TV. Kalian semua boleh aja ngece soal ini, tapi saya tantang balik, kampus kalian punya iklan UFO kayak Gunadarma nggak, hayo? Gunadarma itu visioner. Walaupun di sisi lain saya curiga, jangan-jangan iklan UFO ini dijadikan gimmick biar kampus ini gampang dan semakin dikenal oleh khalayak.
#2 Kalau ada yang belum tahu Gunadarma, mahasiswanya biasa “ngeles” bilang kuliah di UGM
Untuk sebagian orang, nama Gunadarma mungkin kalah populer dibanding UI—yang menjadi tetangga dan berlokasi bersebelahan. Nah, untuk memininalisir kebingungan di antara masyarakat, biar makin cepet juga obrolan selesai ketika ditanya kuliah di mana, bilang aja, “Kuliah di UGM”. Bukan, bukan Universitas Gajah Mada. Universitas Gunadarma Margonda, maksudnya.
#3 UI boleh jadi punya lahan yang luas, tapi Gunadarma punya banyak lokasi kampus
Buat yang pernah ke UI, pasti nggak akan bisa menyangkal kalau kampus tersebut punya lahan yang luas banget. Bahkan, biasa dipake olahraga juga sama orang lain. Apalagi tiap weekend, bakalan rame banget sama pengunjung yang olahraga sambil cari jajanan. Namun, Gunadarma juga punya banyak kampus yang tersebar di kawasan Depok, Jakarta, dan Bekasi. Oleh karena itu, sudah biasa bagi saya merasakan sensasi pindah kampus ketika pergantian mata kuliah.
Mangkanya, kalau ditanya kampusnya di mana, kadang, saya jawab, “Kampusnya banyak, tergantung lagi dapet kelas di mana.” Secara nggak sadar, karena hal ini juga, saya jadi punya manajemen waktu yang sangat baik. Lha gimana, harus nyocokin jadwal terus biar nggak telat.
#4 Punya lahan parkir yang luas dan kece
Mau parkir mobil atau motor, sama aja. Parkiran di Gunadarma itu luas buanget. Nggak perlu khawatir keabisan lahan parkiran. Parkiran motornya juga ada atapnya. Jadi, tiap kali bawa motor ke kampus, saya sih nggak khawatir helm saya bakal kebasahan. Untuk kampus di kawasan Depok, saya cukup yakin, sih, parkiran Gunadarma ini nggak ada obat kecenya. Saya pikir, saingan sama UI bahkan soal kecenya parkiran. Atau malah lebih baik? Eh.
#5 Adanya metode pembelajaran virtual dan keunggulan softskill
Memang dasarnya Gunadarma itu dikenal unggul di bidang IT, nggak heran kalau salah satu jurusan favoritnya IT. Soal metode pembelajaran, beberapa mata kuliah dilakukan secara virtual melalui situs khusus. Jadi, sebelum diberlakukan proses belajar dari rumah seperti sekarang ini, sudah lebih dari 10 tahun kampus ini memberlakukan proses belajar virtual—yang bisa dilakuin di mana aja—ini. Sesuai apa yang saya sampaikan di poin pertama, terbukti, Gunadarma itu visioner, kan?
Soal softskill, mahasiswa di kampus ini udah terasah banget, lah. Dari awal ospek udah ditekankan juga, softskill mahasiswa Gunadarma itu harus lebih baik dibanding kampus lain. Ya, meski ada sisi nyebelinnya karena disampaikan dengan cara dad jokes, sih. Katanya, yang dimaksud dengan softskill itu salah satunya contohnya adalah kemampuan berkomunikasi, bukan sop kikil. Merasa mangkel? Sama.
BACA JUGA 4 Hal yang Bikin UIN Jauh Lebih Unggul dari UI dan tulisan Seto Wicaksono lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.