5 Bagian Sepeda Motor yang Sebaiknya Nggak Ditempeli Stiker

5 Bagian Sepeda Motor yang Sebaiknya Nggak Ditempeli Stiker Terminal Mojok

Selain pintu kamar dan helm, nggak jarang sepeda motor jadi tempat pelarian menempel stiker tatkala bingung hendak menempel di mana. Pasti ada stiker dari dealer motor, bengkel, bonusan beli baju, seminar, logo kampus, partai politik, kelompok suporter bola, logo klub, bahkan geng sekolah sekalipun yang salah satunya melekat di motor kalian.

Bagi saya pribadi, stiker-stiker yang memiliki memori atau menyangkut kebanggaan identitas diri terasa menyenangkan sekaligus memuaskan saat orang lain juga bisa melihatnya. Misalnya stiker dari dealer jadi ajang unjuk gigi kalau motor yang saya beli anyar gres alias bukan motor bekas apalagi motor bodong. Atau stiker logo kampus yang bikin pede lantaran menonjolkan bahwa saya adalah mahasiswa di kampus ternama.

Sebenarnya sah-sah saja menempeli sepeda motor dengan stiker. Namun, kita tetap nggak bisa asal-asalan menempelkan stiker tersebut. Jangan sampai stiker yang kita tempel malah mengganggu keamanan berkendara. Berikut beberapa bagian motor yang sebaiknya nggak ditempeli stiker.

#1 Speedometer

Buat saya, bagian satu ini jadi paling krusial di motor. Fungsinya banyak dan sifatnya visual alias harus bisa dipandang mata telanjang. Indikator bahan bakar, kecepatan berkendara, hingga kilometer motor semuanya ada di bagian ini. Jika bagian ini ditutupi stiker, fungsinya langsung kandas. Lagian buat apa sih nempelin stiker di speedometer? Orang lain juga nggak bisa lihat. Mosok cuma disawang sendiri tiap hari?

Selain itu, keamanan dan kenyamanan berkendara bisa terganggu. Coba bayangkan, kita nggak tahu seberapa banyak sisa bahan bakar motor kita gara-gara ketutupan stiker. Tahu-tahu bensin habis saja di tengah jalan. Kan nggak asyik. Rencana yangyangan naik motor bisa morat-marit. Pokoknya bagian ini kudu steril, jangan sampai ditempeli stiker.

#2 Plat nomor

Bagian selanjutnya juga nggak kalah penting, Gaes. Plat nomor jadi bagian identitas sepeda motor kita selain warna dan merek motor. Misalnya, amit-amit, ada kejadian yang nggak diharapkan seperti kecelakaan atau kemalingan, pasti yang dilacak pertama kali lewat plat nomor ini.

Plat nomor yang ditempeli stiker bisa mengaburkan identitas motor, lho. Kalau misalnya kita kehilangan motor terus ndilalah platnya ketutupan stiker, ya enak malingnya. Lagi pula, plat nomor yang ditempeli stiker malah meningkatkan potensi kita kena tilang. Mosok cuma gara-gara stiker seharga seribu perak kudu kena tilang ratusan ribu?

#3 Lampu

Saya kurang setuju dengan orang-orang yang menempelkan stiker di lampu motor. Walau cuma dipinggir atau pasang scotlight warna hitam di lampu. Ini tetap bahaya, Gaes. Waktu siang hari mungkin nggak terlalu berpengaruh, tapi waktu malam hari bisa berakibat fatal, lho. Saya pernah berada di belakang motor yang lampu seinnya redup karena di-scotlight warna hitam. Dari jauh nggak kelihatan, tapi pas sudah dekat rasanya mak bedunduk ada yang belok. Doi memang sudah menyalakan riting, tapi dari jauh kan nggak kelihatan. Apalagi kalau TKP-nya di mbulak sawah yang minim penerangan. Angel wes angel.

#4 Kaca spion

Sebetulnya bagian keempat ini jarang ditempeli stiker, namun tetap saja saya pernah melihat ada yang menempel spion motornya dengan stiker cipratan air dan stiker tokoh kartun. Menempelkan stiker di kaca spion sebaiknya nggak dilakukan karena kaca spion memiliki fungsi penting untuk melihat apa yang ada di belakang kita waktu berkendara. Misalnya di belakang kita ada yang mau nglitih bawa senjata tajam, eh, kaca spion malah ketutupan stiker SpongeBob. Jelas kita nggak bisa melihat orang di belakang tahu-tahu bres nggak bisa menghindar. Bahaya, kan? Apalagi sebelum nyalip kendaraan di depannya, kaca spion jadi titik sentral pandangan pengendara.

#5 Jok motor

Bagian lain sepeda motor yang sebaiknya nggak ditempeli stiker adalah jok. Stiker bakal lebih mudah terkelupas karena banyak gesekan dengan pengendara yang menduduki jok. Hal ini diperparah saat musim hujan tiba. Lagian nempelin stiker di jok motor buat apa, sih? Nggak kelihatan orang lain juga. Kalau tujuannya buat menutupi bagian jok yang sobek, mbok mending joknya diganti sekalian. Soalnya kalau daerah sobekan membesar, stiker nggak bakal banyak membantu.

Itulah 5 bagian sepeda motor yang sebaiknya nggak ditempeli stiker. Kalau masih pengin nempelin stiker, bisa kok nempelin di dashboard motor atau selebor. Atau sekalian saja nggak usah nempel-nempelin stiker, deh. Lagi pula lebih sedap dipandang mata motor yang nggak ada stikernya, kan?

Penulis: Fatony Royhan Darmawan
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version