Satu minggu yang lalu, saat pulang kerja, secara nggak sengaja dan tiba-tiba motor yang saya kendarai menghajar lubang jalanan yang cukup dalam dengan kecepatan 45 KM/jam. Saat itu saya nyaris jatuh. Motor oleng karena kehilangan keseimbangan. Beruntung saya bisa menghadapi kondisi itu dan tetap berada di atas motor dengan sedikit rasa dag-dig-dug.
Habis itu saya menepi sebentar untuk menenangkan diri, lalu meneguk air minum yang ada di dalam tupperware. Kemudian saya lanjut lagi dengan perasaan yang sudah mulai tenang. Sesampai di rumah, setelah bebersih badan dan makan, saya mengecek lima bagian motor pasca menghajar lubang jalan. Karena saya khawatir ada yang rusak dan perlu diperbaiki.
Ban
Ban adalah bagian motor yang pertama kali bersinggungan dengan jalan. Pastinya ketika saya menghajar lubang jalanan, ban lah yang pertama kali saya cek. Dalam beberapa kasus, ban yang masuk lubang bisa benjol kayak kepala orang habis kejedot benda keras. Penyebabnya adalah serat-serat yang ada di dalam ban putus akibat benturan tersebut.
Ya, namanya juga lubang jalanan, pasti ada sudut yang tajam. Apa lagi pada saat itu kecepatan saya mencapai 45 Km/Jam nggak mungkin saya ngerem mendadak. Bisa-bisa oleng, meleset, terus jatuh. Wah, bahaya. Tapi, beruntung, ban motor depan dan belakang nggak mengalami kerusakan. Masih normal. Alhamdulillah~
Velg
Berdasarkan cerita dari teman-teman saya yang juga mengalami hal ini, velg motor matic bisa langsung peang akibat benturan keras. Apalagi pake ban cacing terus velg-nya jeruji, hemmm, wasalam deh. Nggak ada kata ampun pokoknya. Dalam kasus yang lainnya, velg bisa pecah. Kalau udah pecah gitu, wahhh celaka.
Setelah ban, langsung aja saya mengecek velg. Caranya saya ambil obeng sebagai alat untuk menunjuk bibir velg. Lalu rodanya diputar, sambil memperhatikan bibir velg dan ujung obengnya. Apakah bibir velg motor saya nampak oleng karena peang atau nggak? Hasilnya, velg saya dalam kondisi normal. Saya harus mengucap syukur lagi. Alhamdulillah~
Bearing
Bearing atau sering kita sebut laher fungsinya sebagai bantalan luncur. Di dalam bearing ada bola-bola kecil yang meluncur pada jalurnya. Selain itu bearing akan membuat roda tetap presisi dalam porosnya. Nah, bearing juga bisa rusak akibat benturan saat menghajar lubang jalanan.
Gejalanya apabila bearing rusak, stang motor akan terasa limbung. Apalagi ketika melewati tikungan, seolah motor langsung goyang dan mau jatuh. Cara mengeceknya, cukup goyangkan saja rodanya. Kalau roda terasa goyang atau koclak, berarti bearing itu rusak. Kalau roda nggak goyang atau terasa kekar, selamat, bearing masih kuat dan nggak rusak.
Shock Breaker
Motor Honda Vario saya pernah mengalami kebocoran seal oli shock breaker depan. Penyebabnya gara-gara jalan yang saya lalui rusak dan banyak lubangnya. Mungkin ini memang faktor kerusakan yang disebabkan dari pemakaian. Tapi, kecelakaan hajar lubang jalanan seperti ini cukup bikin saya khawatir.
Ya, namanya juga hajar lubang dengan cukup kencang, shock breaker juga wajib dicek buat melihat kondisi seal-nya bocor atau enggak. Kalau bocor otomatis oli shock akan rembes. Untuk mengetahui as shock breaker-nya bengkok atau enggak, caranya cukup dengan mengamati secara fisik dari shock breaker itu sendiri. Kemudian melihat apakah antara roda dan slebor depan dalam kondisi center atau enggak.
Segitiga dan komstir
Setelah mengecek kondisi shock breaker, perlu juga mengecek segitiga. Kalau ternyata shock breaker dalam keadaan baik tapi posisi roda nggak center, bisa dipastikan segitiganya yang bengkok. Solusinya, cukup bawa ke bengkel press segitiga untuk diperbaiki dengan cara di-press.
Selanjutnya cek komstir stang. Sama halnya dengan bearing, fungsi komstir juga berfungsi sebagai bantalan luncur dari setang setir agar bisa berbelok ke kiri dan ke kanan dengan lancar. Cara mengeceknya, sama dengan roda, cukup digoyangkan saja. Cuma kali ini yang digoyangkan adalah bagian shock breaker yang menyambung dengan segi tiga itu sendiri.
Setelah melakukan pengecekan itu semua secara mandiri. Saya mendapatkan komstir motor saya oblak. Pantas saja ketika menekan rem depan, melewati jalan berlubang, dan melewati polisi tidur ada suara “cletuk-cletuk” yang berasal dari oblaknya komstir itu sendiri.
Komstir saya setel ulang dengan cara mengencangkan baut komstir yang ada di bagian dalam stang. Eh, ternyata setelan nggak saya dapatkan dengan pas. Saya kencangin sedikit, stang terasa berat dan gregel-gregel. Saya kendorin dikit, komstir masih terasa oblak.
Kalau sudah begini mau nggak mau, musti ganti komstir. Wah, ini pekerjaan berat. Saya malas untuk mengerjakannya, meskipun motor sendiri. Pasalnya banyak yang musti diongkar, mulai dari cover body, ban, kaliper rem, dan lainnya. Biar praktis, mari serahkan saja ke tenaga ahli. Yap, bengkel motor. Biar cepet dan nggak capek. Wqwqwq~
BACA JUGA Yamaha Mio M3 Nggak (Lagi) Suka Nguyup Bensin Berkat Blue Core dan tulisan Allan Maullana lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.