Salah satu aturan tak tertulis di Magelang yang perlu kalian patuhi adalah wajib membawa payung atau jas hujan kalau mau bepergian. Nggak boleh lupa!
Beberapa daerah di Indonesia memiliki aturan tak tertulis yang sebaiknya dipatuhi oleh warga yang tinggal di daerah tersebut. Aturannya beragam dan mungkin terlihat sederhana. Tapi kalau nggak dipatuhi, bisa bikin kacau.
Magelang juga punya beberapa aturan tak tertulis yang sebaiknya diikuti warganya. Tak hanya warga lokal, tapi juga pendatang yang menetap di sini. Apa saja aturan nggak tertulis di Magelang? Berikut daftarnya.
#1 Wajib bawa jas hujan atau payung kalau mau bepergian
Magelang diketahui memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Waktu pertama kali pindah ke Magelang sejujurnya saya cukup kaget lantaran hampir setiap sore daerah ini diguyur hujan. Selain itu cuaca di sini cenderung lebih dingin. Jangan bandingkan Magelang dengan Bekasi, jelas jauh pol. Di sini dingin, sementara kita semua tahu kalau di Bekasi panasnya minta ampun.
Maka membawa jas hujan dan payung menjadi aturan tak tertulis pertama yang wajib dipatuhi warga yang tinggal di Magelang. Mengingat hujan di sini kerap kali tak bisa diprediksi, tak ada salahnya sedia payung sebelum hujan seperti kata pepatah.Â
Hal unik lainnya dari hujan di Magelang yang saya rasakan selama kurang lebih 3 tahun terakhir ini adalah hujan di sini nggak rata. Kadang di daerah A sudah hujan deras, sementara daerah sebelahnya belum hujan alias masih kering.
#2 Punya kendaraan sendiri di Magelang, minimal sepeda, deh
Aturan tak tertulis selanjutnya di Magelang berkaitan dengan kendaraan. Di sini, khususnya daerah kota, memang masih ada angkot, tapi angkot di sini nggak beroperasi hingga malam layaknya angkot di kota besar lain seperti Jakarta atau Bekasi.Â
Jam 5 sore, angkot sudah sulit dicari di Magelang. Makanya kalau nggak punya kendaraan pribadi, kita bakal sulit bepergian di sini. Minimal punya sepeda deh buat mobilitas harian. Transportasi umum lainnya seperti bus kota pun nggak ada di sini, jadi jangan harap bisa jalan-jalan hingga malam.Â
Warga lokal sebenarnya bisa memanfaatkan ojek online atau ojek konvensional jika ingin bepergian di malam hari. Tapi ya gitu, karena daerahnya nggak sesibuk dan sebesar Jogja, mencari ojek online atau konvensional juga nggak begitu mudah karena jumlah drivernya terbatas.
Baca halaman selanjutnya: Jangan belanja di atas jam 8 malam…