5 Alasan Banyak Orang Membenci Lionel Messi

5 Alasan Banyak Orang Membenci Lionel Messi (Unsplash)

5 Alasan Banyak Orang Membenci Lionel Messi (Unsplash)

Kalau bicara sepak bola dan pemain terbaik, adalah sebuah kejahatan jika tidak menyebut nama Lionel Messi. Laki-laki setengah bola itu belakangan menjadi trending ketika menolak kontrak yang diluar akal sehat dari Al Hilal, yakni 600 juta euro atau sekitar Rp9,54 triliun per tahun. Dia memilih Inter Miami sebagai klub barunya.

Sayang sekali, setelah Ronaldo hengkang ke Arab Saudi, Eropa akan kehilangan satu-satunya megabintang yang tersisa. Memang, di Eropa, masih ada Mbappe, Neymar, atau Haaland. Namun, ya mereka sebatas bintang. Status megabintang masih milik Ronaldo dan Messi.

Messi sendiri sudah memenangi semua piala level tertinggi yang tersedia. Pemain asal Argentina ini sudah memenangi gelar pemain terbaik pada 2009, 2010, 2011, 2012, 2015, 2019, dan 2021. Untuk negaranya, la Pulga sudah mempersembahkan Piala Dunia. Komplet. Dia layak disebut GOAT.

Namun, selalu ada kebencian mengiringi segala capaian dan status. Berikut 5 alasan Banyak orang membenci pemain terbaik itu.

#1 Messi tidak bermain untuk tim favorit mereka

Alasan yang paling sederhana adalah karena Messi tidak bermain untuk klub mereka. Coba pemain berusia 35 tahun itu bermain untuk mereka. Mana mungkin mereka akan membenci mantan pemain Barcelona itu.

#2 Nyatanya, pemain idola mereka kalah sama si GOAT ini

Sebetulnya status GOAT Messi itu sangat sulit dibantah. Dia sudah menjadi juara bersama klub dan negara. Hal inilah yang membuat kecemburuan itu lahir. Gara-gara pemain favorit mereka kalah sama Messi. Yah, biasanya, manusia seperti ini mendaku diri sebagai fans Ronaldo.

#3 Messi sering mengalahkan tim favorit mereka

Jika menilai dari kemampuan individu maupun sebagai team player, Messi di atas rata-rata. Inilah yang membuat banyak tim menjadi menderita dan kebencian itu lahir.

#4 Biasanya, yang membenci tidak memiliki pengetahuan tentang sepak bola

Sebenarnya fakta ini sangat menyakitkan. Tetapi, fakta adalah fakta. Beberapa dari pembenci garis keras mungkin adalah orang yang kurang memiliki pengetahuan seni sepak bola.

#5 Sudah menamatkan sepak bola dan dia adalah yang terbaik

Tak diragukan lagi, Messi memang telah mencapai semua yang bisa dicapai. Dia telah tamat sepak bola dan sebetulnya bisa menutup kariernya dengan gelar juara dunia. Gemerlap dirinya tak bisa dipadamkan begitu saja.

Penulis: Ariyo Rizky Valentino

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Ronaldo vs Messi: Fanatisme Paling Toxic dalam Dunia Olahraga

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version