Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Tempat di Kota Malang yang Butuh Direlokasi karena Memiliki Masalah Terus Berulang

Nuruma Uli Nuha oleh Nuruma Uli Nuha
12 Februari 2025
A A
4 Tempat di Kota Malang yang Butuh Direlokasi karena Memiliki Masalah Terus Berulang

4 Tempat di Kota Malang yang Butuh Direlokasi karena Memiliki Masalah Terus Berulang (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Lagi-lagi saya harus membahas Kota Malang di Terminal Mojok. Tapi kali ini saya akan membahas beberapa tempat yang menurut saya sangat butuh direlokasi karena memiliki masalah yang terus berulang seperti langganan banjir dan macet, serta ruas jalan jadi semakin sempit akibat parkir liar yang tak terkendali.Ā 

Relokasi beberapa area tertentu bisa menjadi solusi agar masalah-masalah tersebut tidak semakin parah. Dengan penataan ulang yang lebih baik, bukan tidak mungkin Kota Malang bisa terbebas dari genangan air dan kemacetan yang semakin menjadi-jadi. Berikut beberapa lokasi yang menurut saya perlu mendapat perhatian serius.

#1 Pasar Besar dan Comboran Malang sudah terlalu semrawut

Bagi warga Kota Malang dan Kabupaten Malang, Pasar Besar adalah pusat belanja utama yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari serta perlengkapan hidup. Sebagai pasar terbesar di Malang, keberadaannya sangat penting bagi perekonomian lokal.

Akan tetapi pasar ini juga menghadapi berbagai masalah, terutama kemacetan akibat area parkir yang semrawut. Selain itu, banyak toko di Pasar Besar yang mangkrak dan tidak terurus, justru dimanfaatkan sebagai lahan parkir liar.

Di sisi lain, Pasar Comboran yang terkenal sebagai pusat barang bekas juga mengalami masalah serupa. Pedagang sering berjualan di bahu jalan, mengganggu arus lalu lintas. Hingga kini, tata kelola kedua pasar ini masih semrawut, dan solusi efektif untuk mengatasinya belum juga ditemukan.

Pemerintah sebenarnya telah merencanakan relokasi Pasar Besar Malang untuk revitalisasi. Dengan anggaran sekitar Rp275 miliar, lokasi sementara bagi para pedagang sudah disiapkan. Rencana ini telah dicanangkan sejak 2021 dan mencakup sekitar 4.530 pedagang. Namun, baru-baru ini banyak pedagang yang menolak pemindahan dengan berbagai alasan. Seharusnya pedagang senang dengan rencana ini karena tempat jualan mereka akan diperbaiki agar lebih layak lagi.Ā 

Saya tak habis pikir dengan pedagang yang enggan berbenah. Padahal banyak warga Malang mengeluhkan Pasar Besar yang semrawut, sesak, dan kurang nyaman. Setiap kali ke sana, saya selalu merasa pengap dan gerah. Sarana prasarana yang minim serta kebersihan yang buruk membuat pengunjung enggan berlama-lama. Jika terus dibiarkan, pasar tradisional lama-lama bisa ditinggalkan.

#2 Lokasi Kampung Warna-Warni Jodipan rentan bencana

Kampung Warna-Warni Jodipan yang terletak tak jauh dari Pasar Besar dan Pasar Comboran ini telah menjadi destinasi wisata. Kampung ini viral karena tampilan atap dan dinding rumahnya mengingatkan banyak orang pada io de Janeiro di Brasil. Keunikan inilah yang menarik wisatawan untuk datang.

Baca Juga:

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Akan tetapi sayangnya kampung ini berada di bantaran sungai, sebuah lokasi yang sangat rentan terhadap bencana saat hujan deras mengguyur Malang. Ketika debit air meningkat, risiko banjir dan longsor menjadi ancaman serius bagi warga yang tinggal di sana. Pembangunan permukiman di area bantaran sungai seharusnya dilarang, area ini tidak dijadikan pemukiman, sehingga dapat berfungsi sebagai daerah resapan air untuk mencegah banjir yang meluap hingga ke jalan raya.

Rumah-rumah di Jodipan dibangun rapat dengan jalan setapak yang sempit, sirkulasi udara buruk, dan dapur yang sering berada di luar rumah. Minimnya ruang terbuka bahkan hampir tidak ada, membuat lingkungan terasa sesak dan kurang layak, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan tempat tumbuh yang sehat. Jika cat warna-warni memudar, kawasan ini justru terlihat kumuh. Selain itu, pencemaran akibat limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai merusak ekosistem dan membahayakan kesehatan warga.

Relokasi ke tempat yang lebih layak bisa menjadi solusi agar mereka mendapatkan hunian yang lebih sehat dan nyaman. Jodipan memang membawa warna bagi Kota Malang, tetapi kesejahteraan warganya harus tetap menjadi prioritas.

#3 Pasar Splendid perlu ditata agar kehadirannya tak mengganggu arus kendaraan

Siapa yang tak kenal Pasar Splendid, pusat perdagangan hewan dan bunga ini terletak di sepanjang Jalan Brawijaya Malang. Keberadaannya sudah menjadi ikon bagi warga lokal maupun wisatawan yang ingin mencari aneka hewan peliharaan, tanaman hias, atau bunga segar.

Sejak kawasan Kayutangan Heritage diperbaiki dan sistem jalan satu arah mulai diterapkan, Jalan Brawijaya sering menjadi jalur alternatif bagi pengendara yang ingin menuju Alun-Alun Kota Malang tanpa harus memutar lewat Bundaran Balai Kota. Namun, jangan berharap perjalananmu akan mulus. Kemacetan di jalan ini sudah menjadi rutinitas sehari-hari, terutama akibat parkir liar yang mengambil bahu jalan, serta aktivitas jual beli di pasar bunga di pinggir jalan.

Bukan hanya kendaraan yang menyebabkan kemacetan, trotoar yang seharusnya untuk pejalan kaki justru dipenuhi lapak pedagang. Akibatnya, pembeli terpaksa berjalan di bahu jalan, bersaing dengan kendaraan yang melintas. Situasi semakin kacau karena banyak pengunjung turun dari kendaraan di tengah jalan.

Pemerintah Kota Malang seharusnya lebih tegas dalam menata pasar agar tidak mengganggu arus kendaraan. Jika kondisi ini terus dibiarkan, dampaknya akan semakin merugikan pengendara dan masyarakat sekitar. Relokasi pasar ke lokasi yang lebih strategis dan terorganisir bisa menjadi solusi agar aktivitas jual beli tetap berjalan tanpa mengorbankan ketertiban kota.

Selain itu, menyatukan pasar induk hewan dan bunga dalam satu kawasan terpadu bisa menjadi langkah yang efektif. Dengan begitu, Kota Malang dapat memiliki pusat perdagangan yang lebih tertata, bersih, dan nyaman bagi pembeli maupun pedagang. Konsep ini mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan fasilitas yang lebih modern dan layak.

#4 Pasar Gadang Malang perlu mendapat perhatian serius

Hingga kini, permasalahan di Pasar Gadang belum menemukan solusi. Pemerintah Kota Malang telah mengusulkan pembangunan pasar induk, namun kondisi pasar yang memprihatinkan tetap menjadi keluhan.

Jalanan berlubang menyebabkan kemacetan parah, terutama saat hujan yang membuat genangan air memperburuk akses lalu lintas. Aktivitas bongkar muat barang juga menambah kepadatan kendaraan. Meski perbaikan jalan telah dilakukan, buruknya sistem drainase membuat jalan kembali rusak.

Air buangan pedagang yang dibuang sembarangan mempercepat kerusakan aspal, menjadikan perbaikan sia-sia. Selain itu, tumpukan sampah akibat minimnya fasilitas pengelolaan membuat kawasan pasar semakin kumuh. Bau menyengat dari sampah mengurangi kenyamanan pembeli dan pengendara yang melintas.

Sejak 2024, pemerintah merencanakan relokasi pedagang ke Terminal Hamid Rusdi, namun hingga kini belum terealisasi. Angkot yang seharusnya masuk ke terminal lebih memilih mengetem di bahu jalan, memperparah kemacetan dan membuat pasar semakin semrawut. Banyak pedagang juga enggan pindah karena takut kehilangan pelanggan, sehingga relokasi semakin sulit tanpa solusi yang jelas.

Masalah Pasar Gadang bukan sekadar kemacetan dan infrastruktur, tetapi juga menyangkut keberlangsungan ekonomi pedagang. Tanpa kebijakan tegas dan solusi konkret, kondisi ini akan terus berlanjut tanpa kepastian kapan akan benar-benar terselesaikan.

Itulah beberapa lokasi yang seharusnya menjadi prioritas relokasi oleh Pemerintah Kota Malang. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi warganya. Dengan penataan yang lebih baik, Malang bisa menjadi kota ideal untuk hidup slow living di masa depan.

Penulis: Nuruma Uli Nuha
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kota Malang Gampang Bikin Kangen Gara-gara UM dan Jalan Ijen.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat caraĀ iniĀ ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Februari 2025 oleh

Tags: kota malangMalangrelokasi
Nuruma Uli Nuha

Nuruma Uli Nuha

Suka nonton drakor, takut hantu tapi hobi koleksi film horor.

ArtikelTerkait

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
5 Kuliner Malang yang Jarang Disantap Warga Lokal, bahkan Dihindari Mojok.co

5 Kuliner Malang yang Jarang Disantap Warga Lokal, bahkan Dihindari

25 Juli 2025
Apel Strudel, Oleh-Oleh (Katanya) Khas Malang yang Sebaiknya Dipikir Ulang Sebelum Dibeli Mojok.co

Apel Strudel, Oleh-Oleh (Katanya) Khas Malang yang Sebaiknya Dipikir Ulang sebelum Dibeli

12 Desember 2024
Pengunjung Gagal Paham Konsep Gamma Grape Experience Malang Bikin Guide Menderita Mojok.co

Pengunjung Gagal Paham Konsep Gamma Grape Experience Malang Bikin Guide Menderita

3 Juli 2024
Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
4 Momen di Malang yang Sebaiknya Diwaspadai oleh Pengguna Jalan Nggak Sabaran Mojok

4 Momen di Malang yang Sebaiknya Diwaspadai oleh Pengguna Jalan Nggak Sabaran

21 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun ā€œDana Kreatifā€ UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat ā€œNgangongā€ Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News MojokĀ  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

Ā© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

Ā© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.