Asal kalian tahu, bertahan hidup di Bangkalan Madura bukanlah perkara yang mudah. Di kabupaten yang cukup problematik ini apa-apa jadi serba sangat susah. Maka tak heran jika warganya kerap ingin pindah.
Tapi, tak semua rencana bisa mudah terlaksana. Banyak orang yang takdirnya berakhir harus tetap bertahan di Bangkalan Madura. Sayalah salah satunya. Makanya, sebagai warga yang sudah tinggal di Bangkalan Madura sejak kecil, saya sudah paham bagaimana strategi bertahan hidup di kabupaten ini.
Berikut saya jelaskan pada kalian semua. Bukan saja agar kalian tetap waras, tetapi juga bisa tetap bahagia.
#1 Bekerja di Surabaya, jangan di Bangkalan Madura
Tak ada yang menampik bahwa di Surabaya Utara memang banyak penduduk yang berasal dari Madura, tak terkecuali dari Madura bagian Bangkalan. Saya pun mengakui, banyak dari keluarga, kerabat, dan tetangga saya yang memilih menetap dan bekerja di Surabaya Utara ini. Alasannya tidak lain hanya karena terpaksa, sebab di Bangkalan Madura sangat minim lapangan kerja. Sekali dapat kerja, eh gajinya bercanda.
Intinya, orang Bangkalan Madura di Surabaya Utara sebetulnya hanya ingin bertahan hidup.
Saking dikenalnya sebagai tempat cari nafkah bagi orang Madura, orang yang hanya nganggur tidak akan diterima di Surabaya Utara. Dulu, waktu saya tinggal di sebuah kontrakan di Simolawang Surabaya Utara, lingkungannya full orang Madura. Dan semuanya bekerja, terutama di bidang informal.
Kalau ada orang yang cuma nganggur, siap-siaplah dapat teguran “Ye, mun tak alakoah jhek lak-nyella’en Jhabah!” yang artinya “Ya, kalau nggak mau kerja jangan bikin sesak Surabaya!”
#2 Jangan berharap apa-apa pada pemerintah Bangkalan Madura
Sepahit-pahitnya berharap adalah berharap pada manusia, apalagi kalau manusianya pejabat pemerintah Bangkalan Madura. Di kabupaten ini, yang punya jabatan seakan-akan tidak peduli sama warganya. Dari dulu masalahnya itu-itu saja, tetap sama, pendidikan bobrok, ekonomi anjlok, jalan rusak, keamanan dan begal, dan lain sebagainya.
Kalau kalian ingin tetap waras tinggal di Bangkalan Madura, berhentilah berharap bahwa pemimpin kabupaten ini akan memperbaiki itu semua.
Coba renungkan, sepertinya tidak berharap apa-apa pada pemerintah ini sudah mulai diterapkan oleh masyarakat Bangkalan Madura, buktinya banyak jalan rusak yang diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat. Sebab, nunggu pemerintah mau sampai kapan?
Tapi ingat, tidak berharap bukan berarti benar-benar tidak peduli ya. Kita harus tetap pantau kinerja pejabat pemerintah kabupaten ini. Sebab, sangat rentan terjadi korupsi!
Baca halaman selanjutnya
#3 Ubah semua urusan administrasi ke Surabaya
Strategi berikutnya adalah dengan mengganti semua urusan administrasi ke kota lain, paling tepat ya Surabaya. Ini akan sedikit menyelamatkan kita dari sengsaranya hidup di Bangkalan Madura. Inilah yang juga banyak dilakukan oleh teman-teman saya.
Alasannya, dengan KTP Surabaya, hidup kita akan sedikit lebih sejahtera. Misalnya untuk cari sekolah, anak kita nantinya lebih punya privilese untuk bersekolah di Surabaya. Tidak akan dihantui oleh sistem pendidikan Bangkalan Madura yang bobrok!
Saran lainnya juga, ubah plat kendaraan kalian dengan plat L (Surabaya). Sebab bayar pajak di kabupaten ini terasa percuma, entah kemana anggarannya. Lihat saja, kita sudah bayar pajak, tapi toh jalanan di Bangkalan Madura tetap banyak yang rusak. Belum lagi, tahun sebelumnya kita dipaksa juga untuk bayar langganan stiker parkir yang tidak berguna sama sekali. Hadeh!
Nah, beberapa bulan dicabut, katanya kebijakan pungli berkedok langganan stiker parkir ini akan diterapkan kembali tahun ini!
#4 Siapkan dana, kalau ada kesempatan segera pindah kota
Saya meramal, tidak semua orang bisa bertahan hidup terus-terusan di kabupaten ini. Maka saran terakhir dari saya adalah sembarilah mengumpulkan dana. Jika suatu saat ada kesempatan, segeralah pindah dari Bangkalan. Sebab, kabupaten ini sepertinya sudah tidak ada harapan lagi, kecuali pejabat dzolimnya yang suka korupsi kita binasakan.
Buktinya sudah bertahun-tahun kita ganti melaksanakan Pilkada. Bertahun-tahun pula Suramadu sudah beroperasi yang katanya untuk membangun Madura. Tapi sampai sekarang, akibat korupsi dan inkompetensi pejabat-pejabatnya, kehidupan kabupaten ini ya terus begini-begini saja. Hadeh! Makanya, maklum saja jika banyak warganya yang ingin kabur dari Bangkalan Madura.
Ya, cukuplah saran strategi dari saya. Saya tidak akan berhenti untuk ikut mendoakan supaya kita semua warga Bangkalan Madura bisa tetap waras dan bahagia!
Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya
