Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

4 Pertimbangan Penting Sebelum “Menjual Jiwa” pada Kuliah S3

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
10 April 2025
A A
4 Pertimbangan Penting Sebelum “Menjual Jiwa” pada Kuliah S3 Mojok.co

4 Pertimbangan Penting Sebelum “Menjual Jiwa” pada Kuliah S3 (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Melanjutkan kuliah S3 ibarat membeli one-way ticket ke dunia yang penuh tantangan terjal. Demi menyandang gelar “Doktor” atau “PhD” yang bergengsi itu tidak hanya perlu kedalaman ilmu, tapi juga komitmen jangka. Sebab, memilih lanjut kuliah S3 bisa benar-benar menguras mental dan finansial. Bahkan, hubungan sosial harus siap dipertaruhkan. 

Itu mengapa sebelum bermimpi menyandang gelar “Doktor” atau “PhD”, lebih baik calon mahasiswa mempertimbangkan realitas pahit yang sering diabaikan itu. Sebab, banyak dari mereka memulai S3 dengan gemuruh di dada, tapi berujung nelangsa. Setidaknya, sejumlah pertimbangan berikut wajib dipikirkan sebelum terjerembab karena ekspektasi yang terlampau tinggi.

#1 Mahasiswa S3 harus punya alasan yang kuat

Perjalanan doktoral atau PhD itu kejam dan terjal. Itu mengapa alasan atau motivasi  mutlak diperlukan bagi mahasiswa S3 untuk menyelesaikan studi. Menempuh S3 tanpa alasan kuat bak membangun rumah di atas pasir. Tidak kokoh, sewaktu-waktu bisa disapu ombak. 

Mereka yang bertahan menempuh S3 seringkali memang punya alasan dan motivasi yang kuat, ditambah dengan rasa ingin tahu yang tidak pernah padam. Mereka melihat penyusunan disertasi sebagai kesempatan mengurai permasalahan dalam suatu disiplin ilmu pengetahuan yang belum terpecahkan. Gelar dan jenjang karir bukan sekadar sebagai tujuan, tapi juga efek positif dari proses belajar yang berkelanjutan. 

#2 Kuliah S3 lebih melelahkan dari lomba marathon, jangan ikutan kalau tak tahan

Percayalah kuliah S3 berarti menandatangani kontrak tak tertulis untuk hidup dalam ketidakpastian selama 3-5 tahun ke depan. Waktu bukan lagi sumber daya yang dapat dipertukarkan, tapi musuh sekaligus sahabat. Terjebak dalam siklus “revisi-sidang-revisi” berulang kali sungguh bisa menghabiskan energi.

Tidak heran, banyak mahasiswa doktoral yang mengeluhkan perubahan pola hidup, jam biologis, maupun kehidupan sosial yang berantakan demi menuntaskan disertasi. Keseimbangan hidup umpama mitos yang mustahil untuk diwujudkan. Belum lagi, dinamika pekerjaan dan masalah keluarga turut menjadi bumbu pelengkap yang membuat kehidupan mahasiswa doktoral semakin perih-perih sedap.

#3 Bukan cuma tenaga yang terkuras, psikis pun luluh lantak tak berbekas

Memasuki dunia S3 berarti siaga menghadapi badai kesehatan mental yang jarang diungkap di brosur kampus dengan model penuh tawa. Gelombang revisi dengan rentetan sidang hingga isolasi sosial, telak menerpa mental. Yang lebih parah, toxic positivity di lingkungan orang dewasa memaksa mahasiswa doktoral untuk selalu terlihat kuat.

Sebagai pengingat, mayoritas mahasiswa S3 memiliki beragam peran lain seperti dosen dan orang tua yang dituntut memberi teladan. Tak ayal, tidak sedikit dari mereka yang enggan mengakui kelelahan fisik dan psikis. Malah, mereka memilih mengubur masalah dalam timbunan literatur dan data mentah.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Penumpukan hormon kortisol selama proses mencapai gelar doktor tak dapat ditampik. Bermula dari pikiran, kesehatan tubuh turut dipertaruhkan. Oleh sebab itu, mempunyai support system yang sehat merupakan anugerah luar biasa bagi para penyintas neraka studi S3. Jika merasa tidak dikelilingi oleh lingkungan yang mendukung, mungkin impian menjadi “Doktor” lebih baik dikubur.

#4 Kesiapan finansial, faktor nonakademik yang paling krusial

Biaya pendidikan hanyalah puncak gunung es dari total pengeluaran yang harus ditanggung sewaktu menempuh kuliah S3. Anggaran tersebut bukan cuma untuk uang kuliah, melainkan juga penelitian, publikasi jurnal internasional, hingga konferensi luar negeri. Belum lagi, tagihan biaya hidup harus lekas ditutup.

Satu hal yang sering dilalaikan adalah opportunity cost yang jauh lebih besar nominalnya. Misalnya saja, gaji dan jenjang karir yang terlewat selama masa studi. Beruntung bila segala biaya didukung oleh sponsor atau beasiswa. Sialnya, sebagian mahasiswa kudu rela merogoh kocek pribadi guna merampungkan disertasi. Ditambah lagi, sidang terbuka atau promosi doktor tak ubahnya menggelar hajatan besar yang sudah pasti menelan angka fantastis. Tak heran jika mungkin nanti di akhir masa studi, mahasiswa mesti menjual motor demi menyandang gelar doktor.

Menapaki jenjang S3 jelas tidak sama seperti saat menimba ilmu di S1 atau S2. Perjalannya cenderung sunyi dan harus dilalui sendiri tanpa hura-hura bersama teman-teman seangkatan. Yang perlu dicamkan, pilihan untuk tidak melanjutkan sama mulianya dengan memutuskan untuk meneruskan selama dibuat dengan kesadaran penuh bahwa gelar doktor tak pernah menjadi jaminan kebahagiaan. Pada akhirnya, gelar tertinggi bukanlah yang tercetak di ijazah, melainkan kemampuan seseorang menjalani proses belajar seumur hidup dan menjadi berfaedah. 

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 5 Pertimbangan Penting Sebelum Kuliah S2, Jangan Asal supaya Tidak Menyesal 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 April 2025 oleh

Tags: DoktoralKuliahkuliah S3Mahasiswamahasiswa S3PhDS3
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Kuliah di UIN (Unsplash.com)

Anak UIN Juga Manusia, Bisa Salah, Bisa Khilaf

12 Maret 2023
ngontrak rumah

5 Hal yang Harus Diperhatikan Mahasiswa Sebelum Ngontrak Rumah

4 Mei 2020
Memilih Kuliah di Jurusan Seadanya yang Penting Kampus Negeri, Bisa Berujung pada Penyesalan Mojok.co

Memilih Kuliah di Jurusan Seadanya yang Penting Kampus Negeri, Bisa Berujung pada Penyesalan

22 Juni 2025
Kuliah Jurusan Ilmu Politik Itu Berat, Nggak Semua Orang Kuat: Setelah Lulus Susah Cari Kerja, Masih Harus Memikul Stigma Buruk pula

Kuliah Jurusan Ilmu Politik Itu Berat, Nggak Semua Orang Kuat: Setelah Lulus Susah Cari Kerja, Masih Harus Memikul Stigma Buruk pula

31 Mei 2025
Society of Spectacle

Jadilah Society of Spectacle yang Baik dan Tidak Meresahkan

24 September 2019
Pengalaman Pahit Pakai Joki Tugas Kuliah: Tugas Nggak Kelar, Malah Kena Tipu hingga Diteror Terus-menerus  Mojok.co

Pengalaman Pahit Pakai Joki Tugas Kuliah: Tugas Nggak Kelar, Malah Kena Tipu hingga Diteror Terus-menerus 

22 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.