Kalau bisa jangan pakai Shopee Express, deh.
Zaman sekarang mau belanja dan berkirim barang memang sudah terlampau mudah. Beragam jasa ekspedisi juga banyak bermunculan untuk membantu orang-orang belanja dan kirim paket dengan mudah. Tapi, nggak semua ekspedisi ini berjalan seperti tujuannya. Bukannya mempermudah dan membantu, tapi ada saja yang malah bikin kesal hingga saya sendiri kadang memutuskan menghindari ekspedisi tersebut.
Saat ini, saya sangat menghindari memakai Shopee Express (SPX). Ada beragam pengalaman buruk bersama ekspedisi bawaan Shopee ini sehingga saya mengajukan penonaktifan Shopee Express dari aplikasi Shopee saya.
Bagaimana Shopee Express bekerja ini juga membuat saya juga kadang merasa malas pakai Shopee. Ditambah saat ini opsi ganti ekspedisi sudah tak bisa digunakan, alhasil mau nggak mau jika produk check out dengan Shopee Express, saya hanya bisa menelan sabar. Baik sebagai seller maupun buyer, saya sudah nggak nyaman lagi dengan ekspedisi ini karena beberapa pengalaman yang kurang menyenangkan berikut.
Daftar Isi
#1 Lokasi jauh dan kurir Shopee Express (SPX) nggak mau pick up barang
Sebagai seller, saya paling malas jika ada product yang ter-check out dengan ekspedisi Shopee Express. Awal-awal masih belum tahu, saya kira memang akan ada kurir yang mau pick up. Saya cek lokasi ekspedisi Shopee Express juga cukup jauh hingga saya putuskan hubungi nomor yang tertera untuk rekomendasikan kurir pick up.
Satu dua kali masih bisa. Lalu, seterusnya nomor kurir nggak pernah membalas lagi. Kadang membalas tapi katanya sedang nggak ada di area tempat saya. Dengan baik-baik juga saya coba meminta, adakah kurir lain untuk direkomendasikan, tapi tak ada jawaban. Begitu terus untuk selanjutnya sehingga bikin saya kerepotan.
Karena lokasinya yang jauh dan jam buka tutup yang nggak sesuai dengan jadwal saya bikin saya kebingungan kalau ada orderan dengan Shopee Express. Memang opsi pengiriman saat itu bisa diganti dengan yang lain, tapi tentu nggak semua buyer menanggapi dengan cepat karena ada batas waktu untuk mengganti pengiriman. Akhirnya saya harus mengeluarkan biaya lebih untuk memesan driver ojol kirim barang.
Dari awal sini saya sudah mengajukan penonaktifan Shopee Express karena bikin repot. Namun dari CS memberi solusi lain dengan menunjukkan alamat counter Shopee Express lainnya yang cukup dekat. Saya hargai itu, karena mereka juga menanggapi keluhan dengan baik.
#2 Hati-hati lokasi fiktif
Menyambung dari bahasan poin ke satu, setelah CS menyarankan lokasi yang lebih dekat, saya langsung cek lagi. Padahal saya kerap lewat daerah sana pulang pergi kerja, tapi saya nggak pernah tahu ada Shopee Express di sana. Saya amati perlahan nggak ketemu, saya cek di Google Maps juga nggak ada. Entah di mana maksudnya si CS Shopee menyarankan service point tersebut, sampai saat ini saya nggak pernah menemukannya.
Malah beberapa kali saya cek Google Maps untuk mencari service point SPX, tapi sampai di lokasi nggak ada tuh. Entah agennya tutup atau apa, yang jelas selalu zonk tiap cari keberadaan Shopee Express. Bikin jengkel dan buang-buang waktu saja.
Saya juga pernah berselancar di X dan menemukan beberapa komentar orang-orang mengenai lokasi fiktif service point Shopee Express ini. Agaknya pihak SPX harus membenahi masalah agennya yang buka tutup dan masih terpampang aktif di Google Maps, deh.
#3 Barang hilang saat menggunakan jasa Shopee Express
Lebih banyak kabar buruk bersama Shopee Express ketika saya sebagai seller dibanding buyer. Ruginya lebih terasa karena kita jadi dituntut ganti rugi juga.
Ada dua kali saya yakin betul sudah memasukkan semua pesanan lengkap. Namun ketika barang sampai, buyer mengeluh karena ada barang yang hilang. Katanya paket dia terima dalam keadaan sedikit ringsek dan celah terbuka. Pengalaman lainnya buyer mengeluh ada barang hilang dan perekat dalam paket terlihat sudah dilepas.
Saya merasa kasihan pada buyer walaupun bukan sepenuhnya salah saya juga. Biasanya kalau ada keluhan begitu saya coba proses untuk ditanyakan ke pihak ekspedisi, dalam hal ini Shopee Express. Tapi hasilnya nihil. Yang ada saya cuma buang-buang waktu.
#4 Barang salah alamat
Kali ini pengalaman buruk saya ketika menjadi buyer. Padahal alamat tujuan yang saya gunakan adalah alamat sehari-hari yang biasa digunakan. Entah kenapa saat itu paket saya lama sekali tiba. Rupanya kurir Shopee Express berada jauh dari lokasi saya berada. Padahal saya sudah ajukan argumen bahwa itu adalah alamat biasanya, malah saya yang disembur dan dimarahi kurirnya.
Ada sedikit tambahan alamat yang membuat paket saya tidak sampai tujuan. Entah dari mana salahnya, tapi alamat saya pun sudah tepat. Pada akhirnya paket itu tetap sampai juga meskipun saya harus menunggu lama dan hampir saya ikhlaskan.
Untuk masalah buyer yang kehilangan barang dalam paket atau paketnya berputar-putar nggak kunjung sampai bersama Shopee Express, rupanya nggak cuma saya sendiri yang mengalami. Di X saya kerap melihat keluhan serupa dari teman-teman seller maupun buyer. Ternyata sudah biasa bermasalah.
Saya sih hanya berharap ada perbaikan dari Shopee Express kalau mau tetap digunakan oleh Shopee. Karena masalah ekspedisi ini hanya menambah daftar panjang nggak ramahnya Shopee bagi para pengguna.
Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Sudah Saatnya Shopee Turun Takhta karena Cuma Bikin Seller Merana, Buyer pun Kurang Bahagia.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.