Suatu ketika saya mengabari kawan nggak jadi ikut pergi karena badan meriang. Yang terjadi bukannya melanjutkan acara tanpa saja, kawan saya malah mau jenguk. Ditanyalah sakit apa, ya saya jawab pusing dan mual alias masuk angin.
Hadeh.
Masuk angin memang terlihat seperti sakit yang sepele. Memang sih masuk angin termasuk sakit yang gampang sekali sembuh, biasanya saya merasakannya pada pagi hari, lalu di siang hari badan sudah enakan. Tapi, bagi orang yang langganan masuk angin seperti saya ini tentu bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Mungkin bisa dikatakan dalam satu minggu bisa merasakan empat kali masuk angin, sungguh menyiksa bukan. Sampai-sampai kawan-kawan saya sudah hafal dengan kebiasaan satu ini.
Menjadi golongan mudah masuk angin bukan lah sebuah sebuah anugerah melain cobaan. Sering kali saya merasa sangat iri dengan orang-orang yang jarang sekali masuk angin. Pernah juga beberapa kali menanyakan tips supaya nggak mudah masuk angin dengan orang-orang yang jarang mengalami. Ya bisa ditebak lah hasilnya zonk, nggak ada yang mempan.
Saya sempat berpikir, apa mungkin keturunan karena ibu saya pun juga mudah sekali masuk angin haha.
Gampang kena masuk angin ini jelas mengganggu kelangsungan hidup. Contohnya seperti ini.
Daftar Isi
Nggak bisa begadang
Salah satu hal yang nggak bisa dilakukan orang gampang masuk angin adalah nggak bisa begadang. Sebenarnya begadang memang nggak baik untuk kesehatan, ingat kata Bang Haji Rhoma Irama begadang boleh saja asal, kalau ada perlunya. Yang jadi masalah saat memang diperlukan begadang karena harus mengejar deadline tugas yang harus selesai malam itu juga sehingga otomatis harus begadang. Apalagi sebagai seorang mahasiswa yang dipenuhi dengan tugas tak terkira dan deadline yang nggak masuk akal, tentu begadang menjadi jalan ninja menyelesaikan itu semua.
Pernah suatu ketika saya ada UTS di mana mata kuliah hari itu terkenal sangat sulit dan dosennya super killer. Namanya juga mahasiswa pasti kebut semalam menjadi kunci, bodohnya saya sudah tahu gampang masuk angin tetapi begadang dan hanya tidur 2 jam saja. Ya bisa ditebak esok harinya langsung teler. Bayangkan saja saya sampai harus memakai koyo cabe di kepala, minum tolak angin, dan membalurkan minyak angin di badan. Karena peristiwa itu kapok saya begadang. Bukannya untung malah buntung.
Wajib membawa alat perang
Maksud dari alat perang tentu saja obat-obatan. Obat-obatan yang biasa saya bawa dan memang wajib biasanya berupa Tolak Angin, koyo, dan minyak angin. Untung saja obat-obatan yang biasa dibawa ini mudah ditemukan di sekitar jadi saat lupa membawa, bisa dengan mudah membeli. Tetapi, kalau terus-terusan beli padahal di rumah ada kan buat boros jadi memang paling benar harus membawa dari rumah.
Tolak Angin, koyo, dan minyak angin memang menjadi penyelamat bagi kaum-kaum mudah kabur kanginan. Biasanya saya akan mendingan ketika sudah bertemu dengan ketiga benda ajaib tersebut. Jadi saya sarankan untuk yang mudah kembung karena kena angin, bawa tiga selalu bawa benda tiga ini supaya nggak usah ribet mencari di sekitar.
Nggak bisa terlalu lama di tempat dingin
Salah satu hal nggak enak jadi orang gampang masuk angin adalah nggak bisa terlalu lama di tempat dingin. Biasanya orang-orang ini anti dengan yang namanya kipas angin dan AC. Pengalaman saya sih nggak kuat berlama-lama di ruang yang ber-AC atau berkipas angin, sebab jika terlalu lama pasti langsung pusing dan perut berasa mual.
Pernah suatu ketika menginap di kos kawan saya, nah kawan saya itu tipe orang yang tidur harus full menyalakan kipas. Tetapi sedangkan saya tipe yang nggak kuat tidur harus ada kipas atau AC. Karena menumpang di kos kawan, saya nggak ngomong dong kalau nggak bisa tidur dengan kipas menyala full. Ya nggak enak aja ngomgongnya. Akhirnya setelah pagi hari badan panas, kepala pusing, dan mual. Sejak saat itu ketika mau menginap di kos teman yang pertama kali saya tanya adalah tidurmu harus nyalain kipas angin atau AC nggak. Kalau harus lebih baik nggak jadi wkwkwk.
Sering dituduh yang nggak-nggak
Salah satu penderitaan orang mudah masuk angin adalah dituduh yang nggak-nggak. Saat sedang diserang angin ngamuk, tentu merasa mual. Nah dari mual ini biasanya saya akan merasa ingin muntah tetapi nggak jadi muntah hanya huek huek saja. Biasanya di sini kawan-kawan saya akan menuduh yang nggak-nggak. Ya walaupaun tahu itu semua hanya candaan semata tetapi menyebalkan juga sih.
Memang menjadi manusia gampang masuk angin tentu saja bukan anugerah. Tapi ya, terima saja, kahanane ngeneee.
Penulis: Hernika Aulia
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Manfaat Kerokan yang Diperdebatkan dan Fakta yang Mungkin Mengecewakan Kalian