4 Panduan Memakai Parfum yang Benar Berdasarkan Konsentrat

4 Panduan Memakai Parfum yang Benar Berdasarkan Konsentrat Terminal Mojok

4 Panduan Memakai Parfum yang Benar Berdasarkan Konsentrat (Pixabay.com)

Walaupun terkesan remeh, ternyata masih banyak orang yang menganggap kalau parfum bisa digunakan untuk semua situasi. Anggapan tersebut nggak sepenuhnya salah, sih. Masalahnya, ada beberapa parfum yang lebih cocok dipakai untuk kegiatan sehari-hari seperti kuliah dan ngantor, tapi ada juga parfum yang cocoknya dipakai untuk acara tertentu, terutama yang bersifat eksklusif. Penggunaan parfum sendiri bertujuan untuk memberikan kesan baik kepada orang-orang di sekitar kita, jadi nggak boleh asal-asalan.

Fyi, parfum yang beredar di pasaran itu isinya nggak 100% parfum murni, lho. Parfum yang beredar sudah dicampur alkohol dan air dengan kadar tertentu. Kenapa? Karena dalam sebotol parfum terdiri dari campuran antara bibit parfum, alkohol, dan air. Ketiga bahan itu dicampur agar bau asli dari bibit parfum muncul. Soalnya bau asli dari bibit parfum nggak akan keluar kalau nggak dicampur dengan kedua bahan tersebut.

Proses pencampurannya pun nggak boleh asal-asalan. Ada ukuran-ukuran tertentu yang nantinya akan membuat parfum jadi punya konsentrat tersendiri. Konsterat itulah yang nantinya akan menentukan ketahanan dan performa dari sebuah parfum. Sebagai orang yang lumayan suka dengan wewangian utamanya parfum, saya akan menjelaskan panduan memakai parfum yang benar berdasarkan konsentrat.

#1 Eau de Cologne (EDC)

Eau de Cologne merupakan konsentrat terendah dalam dunia perparfuman. Dalam satu botol parfum dengan konsentrat EDC, biasanya ekstrak parfumnya hanya berkisar antara 3-5%. Maka nggak heran kalau banyak parfum dengan label EDC dijual dengan harga yang murah dan punya ketahanan yang nggak terlalu baik. Sebagai gambaran, biasanya parfum EDC bisa bertahan 1 hingga 2 jam.

Lantaran esktrak parfumnya sedikit, parfum ini bisa kalian gunakan untuk kegiatan-kegiatan ringan seperti olahraga, beli pecel lele, atau sekadar mampir ke toko kelontong di samping rumah. Biar nggak bau-bau amat ya kan waktu keluar rumah. Siapa tahu ada yang nyantol waktu antre beli pecel lele.

#2 Eau de Toilette (EDT)

Parfum Eau de Toilette (EDT) lebih unggul satu tingkat di atas EDC. Esktrak parfum dalam satu botol parfum EDT berkisar antara 5-15%. Karena punya konsentrat yang lebih banyak, parfum EDT bisa tahan lebih lama dibandingkan dengan EDC, yakni sekitar 3 hingga 6 jam. Parfum EDT punya tipikal wangi yang ringan, jadi nggak perlu was-was bikin orang-orang di sekitar kalian jadi risih dan pusing.

Parfum EDT ini cocok digunakan sebagai parfum harian, terlebih mahasiswa dan pekerja kantoran yang lebih banyak melakukan aktivitas indoor. Lantaran termasuk ringan, parfum ini juga bisa kalian re-spray kalau baunya sudah nggak tercium lagi. Santai saja, walaupun sedikit lebih mahal dari EDC, harganya masih oke. Jadi nggak perlu sayang-sayang banget kalau pakai parfum EDT. Penting wangi!

#3 Eau De Parfum (EDP)

Parfum dengan konsentrat EDP punya ekstrak parfum yang cukup tinggi, berkisar antara 15-20%. Dibandingkan dua parfum sebelumnya, parfum EDP jelas punya wangi yang lebih tahan lama. Parfum berlabel EDP biasanya bisa bertahan hingga 8 jam dalam sekali pemakaian. Karena lebih tahan lama, parfum EDP cenderung lebih mahal dan dikemas dalam botol yang kecil. Ada harga ada rupa, ygy.

Parfum jenis ini cocok untuk kalian gunakan, terutama yang punya aktivitas padat seperti bekerja dari pagi sampai tifus sore. Parfum ini cocoklah jadi pilihan biar orang-orang pada betah ada di samping kalian.

#4 Extrait De Parfum

Extrait de Parfum adalah jenis parfum dengan esktrak parfum tertinggi. Dalam satu botol parfum dengan label extrait, kandungan esktrak parfum yang ada berkisar antara 20-40%. Dengan kandungan itu, parfum jenis ini bisa bertahan hingga 12 jam bahkan berhari-hari dalam sekali pemakaian.

Sama seperti EDP, parfum dengan label extrait dijual dengan harga yang cenderung mahal dan botol yang kecil. Makanya parfum jenis ini sering digunakan untuk acara-acara tertentu yang bersifat ekslusif. Rugi Gaes kalau dipakai buat beli pecel lele di ujung gang doang. Sudah kecil, mahal pula, kan.

Walaupun bisa saja dijadikan sebagai parfum harian, parfum ini terkesan sangat oily dan bisa membuat beberapa orang menjadi nggak nyaman. Dalam pemakaian pun parfum extrait nggak boleh disemprotkan secara brutal. Lantaran kandungan esktrak parfum yang tinggi, penyemprotan yang terlalu banyak bisa membuat diri sendiri bahkan orang lain menjadi pusing. Cukup 2-3 semprot di titik nadi seperti leher dan pergelangan tangan, wanginya akan menyebar secara otomatis, kok.

Itulah panduan memakai parfum berdasarkan konsentrat yang ada di dalamnya. Jangan salah lagi, ygy. Kalau kalian memang punya duit banyak terus asal-asalan pakai parfum tanpa memperhatikan panduan di atas, ya monggo saja. Saya sekadar mengingatkan, kok.

Penulis: M. Ainul Falah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Review Kahf: Parfum Cowok Murah Sekaligus Mewah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version