4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Magelang, Pikir Ulang sebelum Pindah ke Sini

4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Magelang, Pikir Ulang sebelum Pindah ke Sini

4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Magelang, Pikir Ulang sebelum Pindah ke Sini (unsplash.com)

Beberapa waktu lalu saya membaca tulisan di Terminal Mojok soal Magelang yang nggak cocok jadi tempat slow living. Sedikit banyak saya merasa setuju dengan argumen yang disampaikan Mbak Anisa dalam tulisannya. Lantaran sudah tiga tahun tinggal di Magelang, tepatnya bagian kabupaten, saya jadi tergelitik untuk menambahkan poin penting lainnya dari tinggal di Magelang ini.

Ya, bagi sebagian orang, Magelang mungkin menjadi tempat tujuan yang diidam-idamkan. Gambaran ingin pensiun di sini dengan suasana tenang dan alam indah kerap diromantisisasi. Akan tetapi tahukah kalian kalau nggak semua orang cocok tinggal di sini? Misalnya seperti empat tipe orang berikut ini.

#1 Orang yang nggak tahan dingin sebaiknya nggak tinggal di Magelang

Orang pertama yang nggak bakalan cocok tinggal di Magelang adalah orang yang nggak tahan dingin. Kita tahu bahwa daerah ini termasuk dataran tinggi dan dikelilingi lima gunung. Udara di sini cenderung sejuk dingin. Curah hujan pun cukup tinggi, kayaknya hampir tiap hari hujan di sini. Saya nggak lebay, Gaes. Tenan.

Melihat kondisi demikian, makanya saya nggak menyarankan orang-orang yang nggak tahan dingin untuk tinggal di Magelang. Jangan sampai alergi dingin kalian kumat di sini, atau parahnya tiap bulan harus berobat ke dokter karena nggak tahan dengan udara dingin yang menusuk tubuh.

Baca halaman selanjutnya: Nggak cocok buat yang hobinya ke mal…

#2 Magelang nggak cocok buat yang hobinya ke mal

Orang kedua yang nggak bakalan cocok tinggal di Magelang adalah mereka yang hobi ke mal. Kayaknya kalau kalian datang dari kota besar kayak Jakarta atau Surabaya, terus tinggal di sini, kalian bakal syok, deh. Soalnya mal di Magelang cuma ada satu, yakni Artos. Makanya kalau kamu punya hobi ke mal tiap weekend, dijamin kamu nggak bakalan betah tinggal di sini.

Sudah gitu malnya kecil, Gaes, dan tenant-nya terbatas. Jangan harap bisa mencari tenant-tenant branded kayak yang ada di Plaza Indonesia ada Tunjungan Plaza Surabaya. Sudah ada Matahari di Artos saja bersyukur, Lur.

#3 Nggak punya kendaraan pribadi bisa jadi petaka di sini

Orang ketiga yang nggak bakalan cocok tinggal di Magelang adalah orang-orang yang nggak punya kendaraan pribadi. Jadi begini, di Magelang memang ada angkot. Di kota masih banyak, sih, tapi di wilayah kabupaten jumlahnya sudah nggak sebanyak dulu kalau kata para tetangga saya. 

Nah, angkot yang ada di sini trayeknya terbatas, nggak menjangkau semua area. Sudah gitu jam operasionalnya terbatas pula. Jangan harap bisa naik angkot malam-malam setelah pulang kerja atau habis lemburan. Maksimal jam 5 sore sudah nggak ada kendaraan umum di sini.

Makanya kalau tinggal di Magelang, minimal dalam satu rumah punya satu kendaraan pribadi. Motor, deh, udah paling aman. Soalnya beneran di sini transportasi umumnya nggak bisa diharapkan, Gaes.

#4 Kalau nggak suka bersosialisasi jangan pindah ke sini

Orang keempat yang nggak cocok tinggal di Magelang adalah mereka yang nggak suka bersosialisasi. Sosialisasi di sini maksudnya membaur dengan tetangga, ya, nggak sekadar mengucapkan salam atau menyapa kalau ketemu. Nggak gitu, Lur. 

Saya pribadi juga merasakan hal ini ketika pindah ke Muntilan Magelang. Di perumahan tempat tinggal kami warganya guyub banget. Ada pertemuan bapak-bapak dan ibu-ibu rutin tiap bulan. Sudah gitu kalau ada tetangga sakit, meninggal, atau hajatan semua warga pasti berkunjung untuk ikut menengok atau membantu.

Ini nggak cuma terjadi di tempat tinggal saya, lho. Tante saya yang juga tinggal di kota menyampaikan hal serupa. Pokoknya di kota dan kabupaten sama: warganya bersosialisasi. Mohon maaf aja, di sini nggak ada tuh yang individualis kayak di Jakarta atau Bekasi tempat tinggal saya dulu.

Jadi itulah empat orang yang nggak cocok tinggal di Magelang. Kalau kalian merasa termasuk salah satu orang yang saya sebutkan di atas, bisa jadi kalian nggak betah tinggal di sini. Tapi kalau kalian maksa tinggal juga nggak masalah. Toh kalian sendiri yang menjalaninya. Saya sih kasih tahu saja~

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Sisi Gelap Magelang yang Tidak Disadari Banyak Orang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version