#2 Magelang nggak cocok buat yang hobinya ke mal
Orang kedua yang nggak bakalan cocok tinggal di Magelang adalah mereka yang hobi ke mal. Kayaknya kalau kalian datang dari kota besar kayak Jakarta atau Surabaya, terus tinggal di sini, kalian bakal syok, deh. Soalnya mal di Magelang cuma ada satu, yakni Artos. Makanya kalau kamu punya hobi ke mal tiap weekend, dijamin kamu nggak bakalan betah tinggal di sini.
Sudah gitu malnya kecil, Gaes, dan tenant-nya terbatas. Jangan harap bisa mencari tenant-tenant branded kayak yang ada di Plaza Indonesia ada Tunjungan Plaza Surabaya. Sudah ada Matahari di Artos saja bersyukur, Lur.
#3 Nggak punya kendaraan pribadi bisa jadi petaka di sini
Orang ketiga yang nggak bakalan cocok tinggal di Magelang adalah orang-orang yang nggak punya kendaraan pribadi. Jadi begini, di Magelang memang ada angkot. Di kota masih banyak, sih, tapi di wilayah kabupaten jumlahnya sudah nggak sebanyak dulu kalau kata para tetangga saya.Â
Nah, angkot yang ada di sini trayeknya terbatas, nggak menjangkau semua area. Sudah gitu jam operasionalnya terbatas pula. Jangan harap bisa naik angkot malam-malam setelah pulang kerja atau habis lemburan. Maksimal jam 5 sore sudah nggak ada kendaraan umum di sini.
Makanya kalau tinggal di Magelang, minimal dalam satu rumah punya satu kendaraan pribadi. Motor, deh, udah paling aman. Soalnya beneran di sini transportasi umumnya nggak bisa diharapkan, Gaes.
#4 Kalau nggak suka bersosialisasi jangan pindah ke sini
Orang keempat yang nggak cocok tinggal di Magelang adalah mereka yang nggak suka bersosialisasi. Sosialisasi di sini maksudnya membaur dengan tetangga, ya, nggak sekadar mengucapkan salam atau menyapa kalau ketemu. Nggak gitu, Lur.Â
Saya pribadi juga merasakan hal ini ketika pindah ke Muntilan Magelang. Di perumahan tempat tinggal kami warganya guyub banget. Ada pertemuan bapak-bapak dan ibu-ibu rutin tiap bulan. Sudah gitu kalau ada tetangga sakit, meninggal, atau hajatan semua warga pasti berkunjung untuk ikut menengok atau membantu.
Ini nggak cuma terjadi di tempat tinggal saya, lho. Tante saya yang juga tinggal di kota menyampaikan hal serupa. Pokoknya di kota dan kabupaten sama: warganya bersosialisasi. Mohon maaf aja, di sini nggak ada tuh yang individualis kayak di Jakarta atau Bekasi tempat tinggal saya dulu.
Jadi itulah empat orang yang nggak cocok tinggal di Magelang. Kalau kalian merasa termasuk salah satu orang yang saya sebutkan di atas, bisa jadi kalian nggak betah tinggal di sini. Tapi kalau kalian maksa tinggal juga nggak masalah. Toh kalian sendiri yang menjalaninya. Saya sih kasih tahu saja~
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Sisi Gelap Magelang yang Tidak Disadari Banyak Orang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















