Geprek Bensu akhir-akhir ini menjadi berita terhangat yang banyak sekali dibicarakan di media sosial. Apa sih yang diributkan oleh Geprek Bensu sehingga banyak dibicarakan di media sosial? Koh Ruben Onsu selaku pemilik geprek Bensu yang kita kenal mengajukan gugatan ke pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 23 Agustus 2019 terkait Hak Kekayaan Intelektual Merek Bensu.
Lalu siapa yang digugat? PT Ayam Geprek Benny Sujono yang ternyata menurut MA merupakan pemilik dan pemakai pertama yang sah atas merek “I AM Geprek Bensu”. Gugatan Ruben Onsu ditolak dengan alasan seperti itu. Putusan itu juga yang membuat seluruh merk geprek Ruben Onsu dicoret dari daftar merek Indonesia. Mau tidak mau Ruben Onsu terjebak dalam dua pilihan, menghentikan usahanya itu atau mengganti nama.
Rasanya 99 persen kemungkinan, Ruben tetap akan melanjutkan usahanya. Apalagi dari sekian ribu orang di negeri ini, rata-rata lebih mengenal nama Bensu sebagai miliknya Ruben Onsu, ditambah lagi pelanggan setia Geprek Bensu juga udah banyak.
Berarti andaikan dia memilih melanjutkan usahanya, Ruben harus mengganti nama gepreknya itu. Untuk itu, saya mengajukan saran 4 nama untuk mengganti nama Geprek Bensu. Semoga bisa menjadi referensi buat Koh Ruben ya.
#1 Benwa
Saya menulis Benwa bukan acak atau mengasal begitu saja ya, tetapi sudah memikirkan makna dari Benwa itu sendiri. Benwa diambil dari singkatan nama Ruben dan Sarwendah, istrinya. Memang sih “Wa” diakhir nama itu tidak ada di nama Mbak Sarwendah. Tetapi saya menyarankan itu bukan hanya berdasarkan singkatan asal-asalan kok, tetapi juga berdasar cara penyebutannya saja.
Bayangkan kalau nama itu menjadi Benwen, kan enggak ada seninya sama sekali. Malah justru bakalan jadi olok-olokan para netizen. Benwen dipelesetkan menjadi bakwan, meskipun jauh, namanya netizen, apa pun itu selalu bisa mereka lakukan.
#2 Bensar
Namanya netizen pasti ada-ada saja kesalahan yang mereka ketahui. Entah ilmu apa yang mereka pelajari sehingga tahu kesalahan-kesalahan setiap orang dan sialnya, kesalahan sedikit saja mereka langsung hafal.
Andaikan para netizen tidak puas dan menganggap nama pertama kurang tepat dengan singkatan nama Ruben dengan istrinya di opsi #1 tadi, saya menawarkan nama yang saya rasa pas dengan singkatan mereka. “Bensar” alias RuBEN-SARwendah. Jangan Banser lo ya, nanti kasus lagi, Koh.
Kenapa saya menyarankan nama yang berasal dari singkatan antara Ruben dan istrinya? Biar romantis saja kayak pasangan-pasangan yang sering memakai singkatan nama mereka untuk nama perusahaan atau menyisipkan singkatan nama mereka untuk nama anaknya.
Saya tidak pernah tahu ya, mengapa dan apa filosofinya senang menggabung-gabungkan nama dari keduanya menjadi singkatan. Mungkin biar mudah diingat saja secara instan, kan namanya manusia zaman now, senangnya yang gampang-gampang.
#3 Pakai nama anak
Alternatif ketiga yang saya berikan untuk Ruben adalah nama dari anaknya. Jika ditinjau dari sedarahnya, alangkah baiknya Koh Ruben memakai nama anak kandungnya. Tetapi andaikan tidak mau menyakiti hati anak angkatnya, ya bisa saja memakai singkatan dari kedua nama anaknya. Kenapa disingkat? Ya, biar nggak terlalu panjang lah.
Sebagai referensi, banyak kok pengusaha lain yang memakai nama anaknya untuk nama usahanya. Dari usaha besar-besar kayak mal Lenmarc di Surabaya, sampai usaha-usaha mamah-mamah pemula di Instagram yang nyaris template pakai pola nama anak ditempeli kata “mom’s”, “mommy”, “bunda”, dan sebagainya.
#4 Pakai nama “Geprek Bukan Bensu”
Andaikan nih, Ruben tidak mau melibatkan anak dalam pekerjaan apa pun, meskipun hanya namanya saja, saya masih ada cadangan saran. Ini nama terinspirasi dari acara TV yang pernah dihentikan oleh Komisi Penyiaran Indonesia yang pembawa acaranya adalah Tukul Arwana.
Pola penamaan ini selain tetap mengindahkan unsur “tidak menyia-nyiakan brand yang sudah dibangun”, juga terkesan cerdas karena seperti menyindir pihak yang menang. Bahwa meskipun Koh Ruben kalah di pengadilan, nama Bensu tetaplah bisa Koh Ruben miliki.
BACA JUGA Mie Gelas Sebagai Mi Instan Terbaik Adalah Kenyataan yang Tak Banyak Disadari Orang dan tulisan Muhammad Khairul Anam lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.