Sebagai kawasan metropolitan, Kota Surabaya memiliki 24 mall. Banyak sekali, kan? Bahkan mall terbesar di Indonesia ada di Surabaya, bukan di Jakarta. Bagi warga Surabaya, mall tidak hanya berfungsi sebagai tempat berbelanja, tapi juga tempat untuk mencari hiburan, nongkrong, dan juga arena olahraga. Sayangnya, meskipun menjadi pusat berkegiatan warga Surabaya, banyak mall di sini yang justru nggak ramah terhadap pengendara motor. Padahal sepeda motor adalah alat transportasi yang paling banyak digunakan oleh warga di Kota Pahlawan.
Sebagian besar mall di Surabaya memang nggak motorable, tapi 4 mall berikut adalah yang paling nggak ramah pengendara motor. Saking nggak ramahnya dengan pemotor, saya yakin orang yang mendesain parkiran mall-mall di bawah ini sehari-harinya berkegiatan dengan mobil.
Daftar Isi
#1 Pakuwon Mall Surabaya
Berlokasi di Jalan Mayjend Jonosewojo (dekat Universitas Negeri Surabaya), Pakuwon Mall dinobatkan sebagai mall terbesar di Indonesia. Saking besarnya, banyak orang kesulitan menemukan jalan keluar ketika sudah masuk mall ini. Bahkan ada pengunjung yang sampai menangis lantaran nggak bisa menemukan pintu keluar dan lokasi parkir kendaraannya meski sudah bertanya ke satpam dan pusat informasi.
Selain luas, Pakuwon Mall Surabaya juga nggak ramah terhadap pengendara motor. Sebab, selain parkiran motornya nyelempit, petunjuk arahnya nggak terlihat dari depan mall, lokasi parkirnya juga sangat jauh dari pintu masuk mall. Kalau kita sudah berhasil menemukan lokasi parkiran motor, kita harus berjalan lebih dari 1 kilometer untuk bisa masuk mall.
Apesnya lagi, desain parkiran motor di mall ini seperti lapangan tanpa penutup, hanya ada pagar BRC. Kalau turun hujan, motor kehujanan. Sementara kalau panas, motor bakal kepanasan. Nggak hanya itu, jalan dari parkiran motor menuju pintu masuk mall juga nggak memiliki kanopi sehingga pengunjung bakal kepanasan.
Parkir motor di Pakuwon Mall Surabaya juga didesain memicu kecemburuan sosial. Gimana nggak, pengendara mobil dimanjakan dengan parkiran luas dan lokasi yang dekat dengan semua pintu masuk mall. Sementara itu pemotor diminta jalan kaki sampai gobyos keringat saking jauhnya. Mentang-mentang lokasi mallnya dikelilingi perumahan elite di Surabaya barat, dikira semua pengunjung yang masuk ke sini naik mobil semua. Padahal yang naik motor juga banyak, lho.
#2 Tunjungan Plaza
Mall kedua yang nggak ramah terhadap pengendara motor adalah Tunjungan Plaza. Mall paling populer di Surabaya ini sudah mengalami pemekaran area hingga Tunjungan Plaza 6. Kalau kalian jalan kaki mengelilingi TP, kalian bisa membakar kalori sampai 1000 Kcal saking lebarnya.
Selain Pakuwon Mall, Tunjungan Plaza juga sering membuat pengunjung kesasar dan nggak bisa keluar. Sebab, bangunannya luas dan menyatu dengan dua hotel besar. Area parkir mobil di sini juga sangat luas dan cukup membingungkan. Saya sampai sering mengambil foto posisi mobil di parkiran supaya nggak kebingungan pas mencarinya.
Akan tetapi pengendara mobil di TP masih cukup beruntung lantaran jarak antara parkiran mobil dan pintu masuk mall dekat. Sebaliknya, pengendara motor di TP yang nangis dan mengelus dada karena posisi parkiran di luar mall, tepatnya di belakang bangunan mall dan jaraknya cukup jauh. Sebenarnya ada sih parkiran motor di dalam bangunan mall, tapi areanya sempit sehingga sering penuh diisi motor karyawan mall saja.
Untuk menyiasati jarak parkiran motor yang jauh, pengendara motor di TP biasanya lebih suka parkir di luar (di parkiran warga) yang lokasinya bersebelahan dengan TP 1.
#3 Pakuwon City Mall Surabaya
Di Surabaya memang ada dua mall dengan nama Pakuwon, dan hal tersebut kerap membuat pendatang kebingungan. Untuk memudahkan orang dari luar Surabaya, perlu diingat kalau Pakuwon Mall berada di Jalan Mayjend (Surabaya Barat), lokasinya dekat dengan kampus Unesa Lidah Wetan. Sementara kalau Pakuwon City Mall berlokasi di Kecamatan Kejawen dan lebih dekat dengan kampus ITS. Sebelum diresmikan dengan nama Pakuwon City Mall pada tahun 2020, mall tersebut sebelumnya dikenal dengan nama East Coast Center.
Di Surabaya, grup Pakuwon ini memang kerap membangun kawasan elite. Oleh karena itu dua mall yang dikelola Pakuwon juga sama-sama nggak ramah terhadap rakyat jelata (baca: pengendara motor). Meski nggak sejauh Pakuwon Mall, lokasi parkir Pakuwon City Mall juga cukup membuat kaki kita pegal-pegal lantaran berada di belakang bangunan mall. Selain itu, petunjuk arahnya juga sulit ditemukan, kita harus berputar ke belakang mall untuk tahu lokasi parkirnya. Benar-benar merepotkan pengendara motor.
#4 Galaxy Mall (GM)
Mall berikutnya di Surabaya yang nggak ramah terhadap pengendara motor adalah Galaxy Mall. Sama dengan grup Pakuwon, mall satu ini juga berada di lokasi strategis yang dekat dengan perumahan elite di Surabaya. Mungkin karena berada di kawasan elite, GM masuk dalam kategori mall yang nggak ramah pemotor lantaran mallnya elite, tapi parkiran motor sulit.
Sebenarnya parkiran motor GM yang baru sudah berada di area mall, tepatnya di lantai paling bawah sehingga motor pengunjung dijamin nggak kehujanan. Masalahnya, area parkir ini sangat sempit, pengap, dan akses jalan menuju parkirannya sulit (jalan berbelok tajam dan kecil). Bagi orang yang kurang pro berkendara, saya yakin bakal takut masuk parkiran mall GM. Selain itu, area parkiran motor di sini nggak memiliki penunjuk arah yang jelas sehingga banyak pemotor yang berjalan keluar parkir melewati jalan raya untuk masuk pintu mall. Padahal sebenarnya ada lift di dalam parkiran yang bisa digunakan untuk masuk mall, lho.
Itulah empat mall di Surabaya yang paling nggak ramah terhadap pengendara motor. Satu-satunya mall yang pengunjungnya banyak dan juga ramah terhadap pemotor adalah Royal Plaza. Wajar saja kalau pada akhirnya Royal Plaza disebut sebagai mall sejuta umat karena memang ramah terhadap rakyat jelata yang mayoritas mengendarai motor.
Penulis: Tiara uci
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.