Lumpia sudah jadi ikon yang wajib diburu pelancong setiap kali kaki menginjakkan kaki di Kota Semarang. Bayangan bisa mencicipi lumpia renyah dan gurih, pasti sudah terbesit ketika hendak membeli oleh-oleh legendaris tersebut. Namun di tengah gempuran penjaja lumpia di Kota Atlas, ada beberapa yang justru bisa bikin orang kapok mencoba.
Alih-alih menikmati sepotong lumpia dengan senyum penuh kepuasan, wisatawan yang membeli bisa jadi malah merasa terkecoh. Pasalnya, tidak semua lumpia Semarang memenuhi kriteria istimewa. Ketimbang uang melayang percuma dan lidah kecewa, ada baiknya beberapa jenis lumpia berikut tak masuk daftar belanja saat berwisata.
#1 Beli lumpia Semarang tanpa pelengkapnya sama dengan menistakan kenikmatan yang hakiki
Ibarat makan tanpa garam, membeli lumpia Semarang tidak akan sempurna bila tidak disertai pelengkapnya. Irisan acar yang renyah, potongan utuh daun bawang, cabai, dan lelehan saus kental wajib mendampingi saat menyantap lumpia.
Kesegaran acar dan daun bawang berguna menyeimbangkan rasa lumpia yang terkadang terkesan berat. Sementara saus kental dengan cita rasa manis dan gurih berfungsi menciptakan dimensi rasa yang lebih autentik. Semua elemen kecil itulah yang membedakan Lumpia Semarang dengan lumpia lainnya.
Penjual lumpia yang memang memahami esensi menikmati lumpia, tentunya akan menyertakan segala tetek bengek yang tampak remeh itu. Maka, jika kebetulan menemui gerai lumpia yang tidak menyediakan kelengkapan tersebut, sebaiknya urungkan niat membeli. Sebab, artinya penjual itu belum mengerti cara benar menyajikan lumpia Semarang seutuhnya.
Baca halaman selanjutnya: Lumpia yang sudah digoreng terlalu lama bikin kecewa…




















