Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

4 Kelakuan Pembeli Pecel Lele yang Bikin Penjual Diam-diam Menangis dalam Hati

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
23 Juli 2025
A A
4 Kelakuan Pembeli Pecel Lele yang Bikin Penjual Diam-diam Menangis dalam Hati Mojok.co

4 Kelakuan Pembeli Pecel Lele yang Bikin Penjual Diam-diam Menangis dalam Hati (Wikipedia.org)

Share on FacebookShare on Twitter

Semoga kalian bukan salah satu dari pembeli pecel lele yang menyebalkan itu. 

Ada pepatah lawas yang berbunyi “pembeli adalah raja”. Kalimat ini sejatinya menjadi pengingat bagi para penjual agar bisa memberikan pelayanan terbaik. Tapi, sayangnya, pepatah ini kerap dijadikan tameng oleh pembeli menyebalkan.

Banyak pembeli yang kemudian merasa dirinya benar-benar “raja”. Mereka berhak bertindak semaunya. Mereka boleh rewel, boleh cerewet, bahkan semena-mena. Sementara, penjual dianggap tak lebih dari abdi dalem yang wajib nurut tanpa protes. Pembeli yang bertindak seenak jidat ini bisa kita temui di mana saja. Termasuk, di warung pecel lele.

Sebagai tempat makan sejuta umat, warung pecel lele memang jadi tempat menampung manusia dari berbagai kelas dan karakter. Tak terkecuali, yang menyebalkan. Jangan tertipu dengan senyum ramah pedagangnya, ya. Bisa jadi, di balik senyum para pedagang pecel lele, tersembunyi segunung kesabaran menghadapi ulah para pembeli. Maaf-maaf nih, tidak sedikit yang ulahnya ngeselin setengah mati.

Pembeli yang bagaimanakah itu?

#1 Pembeli pecel lele yang minta tambah sambal

Pedagang pecel lele boleh saja menjual lauk yang sama. Tapi, yang bikin satu warung pecel lele lebih diingat daripada yang lain adalah sambalnya. Ada yang sambelnya cenderung manis-pedas, ada yang diberi sentuhan kencur, ada juga yang pakai terasi agak banyakan. Nah, di mana sambal yang sesuai dengan selera pembeli, di situlah mereka akan berlabuh.

Memang sih, makan pake sambel itu bikin makan makin lahap. Tapi ya, kalau konteksnya lagi makan di warung pecel lele, nggak usah pakai acara minta tambah sambal kali, ah. Dari POV penjual pecel lele, pembeli yang minta nambah sambal adalah pembeli yang menyebalkan. Pedagang harus ngeracik lagi, ngulek lagi. Artinya apa? Nambah kerjaan.

Bukannya para pedagang ini nggak mau capek, ya. Tapi, kasih tambahan sambal ke pembeli juga berarti mengurangi margin keuntungan mereka. Sebagai pedagang, mereka nggak mungkin begitu saja memberikan tambahan biaya kepada pembeli yang minta tambah sambal. Jadi, ya, mau nggak mau mereka kasih sambal itu secara gratis. Bayangkan kalau semua pelanggan minta tambah sambal. Wah, gagal cuan dong akhirnya.

Baca Juga:

Lamongan, Kota yang Tak Pernah Lahir untuk Menjadi Rumah bagi Anak Mudanya

Mulai dari Alasan Kebersihan Hingga Kualitas Lele, Inilah 5 Dosa yang Bikin Kita Malas Makan di Pecel Lele  

#2 Pembeli yang kasih makan kucing

Beri makan kucing memang amal jariyah. Tapi, sebaiknya kalau mau kasih makan kucing, lihat-lihat tempat dulu. Kalau tempatnya di warung pecel lele, mending pikir dua kali. Pasalnya, memberi makan kucing di warung pecel lele bisa jadi bencana bersama.

Bagi pengunjung lain, jelas, keberadaan kucing-kucing di warung pecel lele akan mengurangi kenyamanan mereka. Tahu sendiri kan, kucing-kucing ini kalau ada satu orang yang kasih makan, kucing-kucing lain akan berdatangan. Kucing-kucing itu kemudian akan berkerumun, rebutan, dan mulai meong-meong beringas minta tambahan jatah.

Sementara bagi pedagang, pembeli yang kasih makan ke kucing bisa merugikan dari segi bisnis. Gara-garanya, tempat jadi terkesan kotor karena banyak sisa-sisa tulang yang berserakan. Mau nggak mau, mereka harus nyapu lagi, nyapu lagi. Kan gawat kalau ada pelanggan yang kapok datang ke tempat mereka gara-gara illfeel melihat banyak sisa tulang dimana-mana.

#3 Pembeli yang pesan kol goreng, padahal nggak ada di menu

Terlepas dari bahaya yang mengintai, mari kita akui bersama kalau kol goreng dalam seporsi pecel lele ini memang top markotop. Tak heran jika panganan ini banyak dipesan oleh pembeli. Sayangnya, tidak semua warung pecel lele menyediakan menu kol goreng. Nah, yang bikin penjual warung pecel lele gondok adalah pembeli yang ngotot minta digorengin kol. Padahal sudah dibilangin kalau menu ini tidak disediakan.

“Kan tinggal digoreng aja, Bwang~”

Begitu biasanya pembeli berdalih.

Ya, sepintas memang tak ada yang susah sih dari sekadar menggoreng kol. Tetapi, efeknya itu, loh. Minyak jadi cepat hitam, bau, dan tidak bisa untuk menggoreng lagi. Akhirnya, penjual harus membuang minyak tersebut. 

Soalnya kalau dipaksakan untuk menggoreng, nggak bakalan matang sempurna, malah cuma kayak berkubang minyak saja. Padahal, andai saja tadi tidak digunakan untuk menggoreng kol, minyak tersebut masih bisa dipakai untuk menggoreng tahu dan tempe.

#4 Pembeli pecel lele yang duduk lama banget setelah makan

Diam-diam penjual warung pecel lele memusuhi pembeli ini. Mereka yang sudah selesai makan, tapi tidak segera beranjak dari tempat duduk. Betah banget pokoknya. 

Masalahnya, kalau pembeli jenis ini tidak segera beranjak, warung bakal kelihatan penuh banget. Akibatnya, calon pembeli lain yang tadinya mau mampir, bakalan mundur. Mereka bisa mengira sudah ada lagi tempat kosong. Kalau sudah begini, berkuranglah potensi pendapatan warung.

Menghadapi pelanggan yang betahnya kebangetan, tentu tidak mudah bagi pedagang pecel lele untuk mengusir. Bisa-bisa, pelanggan malah tersinggung. Paling pedagang ini akan basa-basi dengan bertanya, “Ada lagi yang mau dipesan?”. Tapi kan tidak semua orang itu peka dengan basa-basi. Ada tipikal orang yang memang kudu diguyur air dulu supaya sadar kalau mereka itu mengganggu.

Itulah 4 jenis pembeli yang jadi musuh bagi pedagang pecel lele. Semoga kamu bukan salah satu diantara keempat jenis orang tersebut, ya.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Mulai dari Alasan Kebersihan Hingga Kualitas Lele, Inilah 5 Dosa yang Bikin Kita Malas Makan di Pecel Lele.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 Juli 2025 oleh

Tags: pecel lelepembeli pecel lelepenjual pecel lele
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Lamongan (Unsplash.com)

Lamongan Tak Butuh Diromantisasi, Apalagi Dibandingin Sama Jogja

23 Juni 2022
Penyebab Orang Lamongan Pantang Makan Lele Meskipun Jualan Pecel Lele terminal mojok.co

Penyebab Orang Lamongan Pantang Makan Lele meskipun Jualan Pecel Lele

12 September 2020
Sisi Gelap dari Pekerjaan Menjaga Pertashop Milik Bapak Sendiri (Foto milik penulis)

Sisi Gelap dari Pekerjaan Menjaga Pertashop Milik Bapak Sendiri

19 Januari 2023
Di Mana Ada Lahan, di Situ Ada Warung Pecel Lele Lamongan

Sebaiknya, Setiap Jalan Berlubang di Lamongan Diisi dengan Lele, Itung-itung Memperkuat Branding Lamongan sebagai Kota Pecel Lele

22 Maret 2024
6 Makanan Khas dari Daerah yang Rasanya Berubah ketika Dijual di Jakarta

6 Makanan Khas dari Daerah yang Rasanya Berubah ketika Dijual di Jakarta

19 Mei 2024
5 Hal Menjengkelkan Saat Membeli Pecel Lele

5 Hal Menjengkelkan Saat Membeli Pecel Lele

17 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.