Pernah belajar lewat situs-situs speaking english? Belajar langsung tanpa didampingi ahlinya memang pengalaman yang menakjubkan. Namun, di satu sisi, juga menakutkan. Kita langsung ngomong sama orang lain, dari negara berbeda, dengan latar belakang sosial yang sudah pasti berbeda.
Makin nyeremin ketika salah pilih ruang atau salah pilih teman bicara. Obrolan jadi aneh dan kadang bisa menyinggung perasaan orang lain. Jadinya kurang nyaman. Situs belajar speaking english memang isinya buanyak orang dengan beragam latar belakang.
Nah, berikut 4 jenis orang yang sering saya temui setiap kali belajar di situs-situs speaking english. Iya, tebakanmu benar. Selalu ada orang India di ruang-ruang belajar ini. Acaa….
Selalu ada orang India
Orang India ini, perlu saya akui, sangat tekun belajar. Dan, mereka nggak takut untuk mencoba ngobrol sama siapa saja. Karena sulit sekali menemukan native speaker di situs-situs belajar gratisan ini, jadi sesama newbi harus berani saling sapa dan ngobrol.
Dengan aksen yang terdengar lucu banget di telinga, mereka tidak takut membuka obrolan. Hampir selalu begitu. Kalau dengerin mereka ngomong, rasanya lagi dengerin drama radio berbahasa India. Jadi kebayang Shahrukh Khan lagi monolog.
Persentase kehadiran orang India sebagai lawan bicara kita itu 8 banding 10. Bayangkan, dari 10 orang yang kita ajak ngobrol, delapannya dari India. Ketika saya tanyaprofesi mereka, rata-rata menjawab mahasiswa engineering. Kalau nggak ya kerja sesuai bidang mereka, yaitu engineer.
Ada lagi yang unik dari orang India yang sering saya temui di situs speaking english ini adalah mereka berani dan pedekate. Teknik 5W+1H yang digunakan untuk patokan ngobrol selalu diselipin kalimat kayak, “Are you married?” or “Do you have a boyfriend?” or “Are you single?”
Selain itu mereka paling semangat kalau lawan bicaranya itu cewek sampai-sampai dalam suatu ruang itu mereka menulis deskripsi “Only girls”. Bayangkan, aplikasi kencan tidak ada harga dirinya dibandingkan situs-situs speaking english ini. Cari jodoh, sambil belajar.
Orang yang gemar bertanya topik personal (terutama agama)
Situs-situs gratis seperti speaking english ini rata-rata dikunjungi bukan oleh native speaker Inggris. Jadi, orang dari berbagai latar belakang ada di sini. Setelah orang India, yang paling banyak berkunjung adalah orang Pakistan dan Bangladesh.
Rata-rata, orang-orang dari kedua negara tersebut gemar bertanya, “Are you moslem?” Agama adalah ranah privasi yang tidak seharusnya kita pertanyakan kepada orang asing, kan?
Malah mendengarkan lagu
Ini termasuk jenis manusia yang membuat saya bingung. Bukannya memanfaatkan ruang speaking english untuk saling bicara dan bertukar pendapat, si pemilik ruang malah memilih memutarkan lagu-lagu andalan mereka dengan caption “Music/Song Only”.
Bahkan ada beberapa ruang seperti ini yang disulap menjadi acara radio karena mereka yang berkunjung ke ruang seperti ini bahkan bisa request lagu. Maunya apa coba.
Promosi jasanya secara terselubung
Selamat datang di revolusi industri 4.0 di mana ruang belajar speaking engslih berubah jadi tempat promo jasa secara terselubung. Ada-ada aja akalnya mereka ini. Terkadang saya menjumpai suatu ruang khusus untuk pelajar belajar ujian bahasa Inggris sebagai bahasa asing seperti TOEFL, misalnya.
Nah, terkadang beberapa dari mereka ini menawarkan jasa tutor privat yang tentunya tidak gratis. Kadang bikin risih, sih. Tapi, karena nggak ada larangan, jadinya sulit untuk ditegur. Lagian, ada juga yang tertarik lalu terjadilah proses tawar-menawar jasa.
Itulah 4 jenis orang yang paling banyak saya temui ketika belajar lewat situs gratisan speking english. Satu keuntungan dari “randomnya” ruang belajar speaking english adalah kita jadi berani untuk ngobrol pakai bahasa asing. Tanpa perlu memikirkan apakah grammar-nya salah. Berani saja dulu, kalau salah, bisa dibetulkan.
BACA JUGA Tips Belajar Bahasa Inggris dari yang Awalnya Bego Banget Sampai Bisa Kuliah ke Eropa atau tulisan lainnya di Terminal Mojok.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.