Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Hal yang Bikin Perantau Nggak Nyaman Tinggal di Pasuruan, Kabupaten Industri yang Harusnya Nyaman untuk Pendatang

Ratih Yuningsih oleh Ratih Yuningsih
21 Juli 2025
A A
Kabupaten Pasuruan, Kabupaten yang Sibuk, Serba Ada, dan Cukup Humble, tapi Amat Monoton

Kabupaten Pasuruan, Kabupaten yang Sibuk, Serba Ada, dan Cukup Humble, tapi Amat Monoton (Just Snapshot via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Jawa Timur awalnya menjadi second choice tempat impian saya bekerja dengan pilihan pertama adalah kota dengan UMK tertinggi di Indonesia. Meskipun dijadikan second choice, nyatanya yang dapat menerima diriku yang biasa-biasa saja adalah sebuah perusahaan yang ada di Jawa Timur. Tepatnya di sebuah kabupaten yang terkenal dengan julukan Kota Santri, yaitu Kabupaten Pasuruan.

Sebenarnya Pasuruan pernah menjadi kabupaten impianku bekerja karena menawarkan angka UMK yang tinggi. Namun tetap saja, saya ingin menghabiskan masa mudaku dengan bekerja di tempat UMK tertinggi di Indonesia. Sebelum akhirnya kenyataan pahit tentang persaingan di dunia kerja menghantam khayalanku dengan sekuat tenaga.

Memutuskan naik kereta sendirian dari stasiun terdekat rumah menuju Stasiun Bangil dengan berbekal sekotak mie instan, dua potong ayam goreng dan empat kupat. Membawaku pada sebuah fakta bahwa Pasuruan menjadi kabupaten ideal untuk perantau. Hal ini sudah pernah saya tulis di artikel sebelumnya.

Dalam artikel tersebut saya memuja betapa hebatnya Pasuruan jika dibandingkan kota dengan UMK tertinggi di Indonesia. Seperti sebuah peribahasa yang berbunyi “Tak ada gading yang tak retak”. Kurang afdal rasanya jika tidak membahas sisi lain Pasuruan yang bikin saya nggak nyaman tinggal di Pasuruan.

Pasuruan rawan banjir

Memang bukan sebuah rahasia lagi jika kota dengan padat penduduk dan lahan perkebunan yang menyempit jadi sasaran banjir, tak terkecuali Pasuruan. Yang bikin aku geleng-geleng adalah baru hujan 2 jam air sudah menggenang di beberapa titik di Pasuruan. Terkadang, nggak hujan pun, malah mendapatkan banjir kiriman.

Untungnya, banjir disini nggak parah seperti di Jakarta yang sampai seperti arus sungai. Paling di RT 05 banjir, di RT 06 nggak banjir, jadi modelnya cuma menggenang saja. Tapi, kalau hujannya sampai berhari-hari, RT 06 sudah pasti ikut kebanjiran. Lebih parahnya, ada beberapa pabrik yang ikut kebanjiran.

Banjir di sini cepat redanya, paling dua hari sampai benar-benar nggak ada air yang menggenang. Di beberapa tempat malahan ada yang paginya masih banjir pas sore sudah benar-benar surut. Jadi, semuanya tergantung daya rembes di masing-masing titik.

Nggak ada warteg, apalagi ayam geprek

Sudah melekat dengan anak rantau bahwa warteg dan ayam geprek menjadi pilihan penyelamat ketika kelaparan melanda. Tapi, di Pasuruan pepatah viral itu tidak ada. Kebanyakan anak kos bingung mau makan apa karena susah sekali mencari tempat makan.

Baca Juga:

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Tepatnya di Kecamatan Gempol tempat saya ngekos, saya cuma menemukan dua warteg dengan harga dan menu yang menurutku nggak worth it. Ayam geprek atau ayam kentucky cuma ada dua saja, itu pun jarang buka. Yang ada cuma lalapan bebek, pecel lele, soto lamongan, rawon. Ini sih mentang-mentang Pasuruan dekat dengan Lamongan jadi menu yang di-highlight cuma itu-itu saja.

Nggak ada mall, untung ada bioskop

Aku baru sadar kalau Pasuruan nggak punya mall setelah nonton konten TikTok dari orang Pasuruan asli. Dalam konten itu dia dengan bangganya menyebutkan Sandang Ayu. Aku pikir Sandang Ayu itu sebuah mall, maka dari itu saya coba search di Google Maps siapa tahu dekat, saya mau main ke sana. Ternyata Sandang Ayu itu swalayan yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga dan memiliki playground.

Setelah mencari Sandang Ayu, saya beralih mencari bioskop. Hanya ada satu bioskop di Pasuruan itu pun mendapatkan rating 3.9 dengan ulasan yang isinya komplain tentang fasilitas buruk dan pelayanan yang jutek. Memang paling bener main ke kabupaten tetangga saja, banyak mall yang berisi brand ternama dan tentunya ada bioskop.

Banyak pabrik di Pasuruan, tapi loker sulit

Sepanjang melewati jalan raya di Pasuruan, mata saya tidak pernah lepas dari pemandangan bangunan pabrik. Ada yang kecil, ada yang pabriknya memiliki tangki besar-besar, ada yang berkarat, ada juga yang kelihatan dari depan super estetik. Maklumlah jika ada banyak pabrik, sebab Pasuruan ini dekat dengan jalan tol dan dermaga.

Pasuruan memang punya banyak pabrik, tapi pabrik-pabrik itu bukan diperuntukkan untuk anak kos. Bukan karena nggak punya ordal, melainkan karena lokernya itu nggak ada. Aku tanya orang yang asli Pasuruan saja mereka nggak tahu bagaimana cara masuk pabrik di daerah mereka sendiri.

Beberapa kali aku menemukan loker pabrik di Pasuruan. Pas buka kolom komentar saya cuma ngelus dada. Bagaimana tidak, pabrik yang ada di Pasuruan seringnya menerapkan gaji harian, jika ditotal dengan jumlah hari kerja, gaji tersebut di bawah UMR. Banyak juga pabrik yang menggunakan sistem borongan, ini tentu tidak cocok untuk perantau.

Itulah beberapa sisi lain yang bikin nggak nyaman tinggal di Pasuruan. Semua saya maklumi karena Pasuruan bukan tempat famous yang menjadi incaran banyak orang untuk merantau. Namun hal itu bukan masalah  yang serius-serius amat buatku. Saya yakin pasti di belahan bumi lain juga ada daerah yang kayak gini.

Penulis: Ratih Yuningsih
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kabupaten Pasuruan, Kabupaten yang Sibuk, Serba Ada, dan Cukup Humble, tapi Amat Monoton

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Juli 2025 oleh

Tags: Pasuruanperantauumk pasuruan
Ratih Yuningsih

Ratih Yuningsih

Pemilik akun Instagram @ry.lainnya

ArtikelTerkait

Jogja Hanya Cocok untuk Tempat Singgah, Kurang Nyaman Jadi Tempat Menetap Mojok.co

Jogja Hanya Cocok untuk Tempat Singgah, Kurang Nyaman Jadi Tempat Menetap

25 Oktober 2024
Culture Shock Orang Jogja Saat Merantau ke Surabaya

Culture Shock Orang Jogja Saat Merantau ke Surabaya: Salah Saya Apa kok Dipisuhi Cak Cuk Terus?

5 September 2023
Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Barabai Kalimantan Selatan: Nggak Ada Indomaret di Barabai

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Barabai Kalimantan Selatan: Nggak Ada Indomaret di Barabai

9 Desember 2023
Petani di Luwung Pasuruan Begitu Merana, Saya Jadi Ogah Bertani seperti Bapak Mojok.co

Petani di Luwung Pasuruan Begitu Merana, Saya Jadi Ogah Bertani seperti Bapak

3 Februari 2024
Tulangan Sidoarjo: Daerah Perbatasan yang Nyaman, Cocok Jadi Tempat Pensiunan Mojok.co

Sidoarjo: Surga untuk Pebisnis, Neraka bagi Perantau. Pengeluaran Selangit, Pemasukan Sulit!

20 Maret 2024
Pasuruan Ideal, Lebih dari Kota dengan UMR Tertinggi di Indonesia (Unsplash) banyumas, pandaan, bangil

Sudah saatnya Ibu Kota Kabupaten Pasuruan dipindah: Bangil Terlalu Sibuk, Geser Aja ke Pandaan atau Kejayan

20 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.