4 Hal Sederhana yang Bikin Orang Magelang Marah

4 Hal Sederhana yang Bikin Orang Magelang Marah

4 Hal Sederhana yang Bikin Orang Magelang Marah (unsplash.com)

Setelah menetap di Magelang selama tiga tahun terakhir, saya mulai terbiasa dengan hal-hal yang ada di sini. Mulai dari rasa masakan yang cenderung manis hingga suhu udara yang dingin. Meski semua yang saya jumpai di Magelang berbeda jauh dengan daerah asal saya Bekasi, untungnya saya bisa beradaptasi dengan baik. 

Lantaran sudah terbiasa berinteraksi dengan semua hal di Magelang—termasuk warganya—saya jadi mengetahui beberapa hal yang boleh dibilang pantang dikatakan dan dilakukan di sini. Mungkin hal-hal berikut kedengarannya sederhana, tapi bisa bikin orang Magelang marah.

Mengira Candi Borobudur berada di Jogja

Hal sederhana pertama yang bikin orang Magelang marah adalah kesalahpahaman mengenai letak Candi Borobudur. Rasanya saya sudah sering mendengar orang-orang, terutama yang bukan berasal dari daerah DIY-Jateng, mengatakan bahwa Candi Borobudur berada di Jogja. Katanya, belum afdal ke Jogja kalau nggak main ke Candi Borobudur.

Sekali lagi saya ingatkan, Candi Borobudur itu letaknya di Magelang, bukan di Jogja. Tepatnya, di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Jarak dari pusat Kota Jogja ke Borobudur sekitar 40 kilometer atau 1,5 jam perjalanan. Secara administrasi, Candi Borobudur ya punyanya Kabupaten Magelang, bukan Jogja. Jadi kalian jangan bikin orang Magelang marah dengan mengatakan Candi Borobudur ada di Jogja, ya.

Baca halaman selanjutnya: Pesan wedang kacang tapi pakai es…

Pesan wedang kacang khas Magelang tapi pakai es

Magelang menyimpan kekayaan kuliner yang lezat. Salah satunya adalah wedang kacang. Buat yang belum tahu, wedang kacang adalah minuman terbuat dari kacang tanah yang direbus hingga empuk dan diberi kuah santan manis campur jahe. Cita rasanya manis dan gurih. Wedang Kacang Kebon adalah salah satu tempat terkenal yang menjual minuman satu ini.

Wedang kacang menjadi salah satu kuliner yang wajib kalian cicipi di sini. Tapi, jangan pesan wedang kacang pakai es kalau nggak mau kena tatapan tajam dari orang sini.

Gini, lho, dalam bahasa Jawa, wedang berarti minuman hangat. Dan wedang kacang umumnya memang disajikan hangat. Apalagi suhu udara di Magelang cenderung dingin, makanya minuman ini jadi santapan favorit karena bisa menghangatkan tubuh.

Terus, kalau kalian pesan wedang kacang pakai es, namanya bukan wedang lagi, dong, melainkan es kacang. Lagian apa nggak tambah kedinginan kalau pesan wedang kacang pakai es di tengah udara dingin Magelang? 

Mengira Magelang adalah bagian dari DIY

Kalau hal selanjutnya ini agak nyerempet dengan poin pertama tadi. Jadi, beberapa kenalan saya mengira Magelang adalah bagian dari DIY. Mereka mengira, Magelang itu bukan daerah yang berdiri sendiri.

Padahal jelas-jelas di buku pelajaran IPS dari zaman dulu sampai sekarang tercatat bahwa Magelang merupakan daerah yang memiliki identitas sendiri dan berada di Provinsi Jawa Tengah, bukan DIY. Jadi, ngaco banget kalau sampai menganggap Magelang adalah kecamatan atau kabupaten yang masuk dalam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jaraknya memang bisa dibilang dekat dan berbatasan langsung dengan Jogja, tapi nggak lantas dibilang bagian dari DIY, dong.

Pesan magelangan tapi mienya minta dipisah

Hal sederhana terakhir yang bikin orang Magelang marah adalah soal magelangan. Magelangan adalah nasi goreng yang dicampur dengan mie dan juga diberi irisan daging ayam kampung. Kuliner ini bisa kita jumpai dengan mudah di pinggir jalan.

Masalahnya, bagi orang dari luar daerah, makan nasi goreng campur mie ini sesuatu yang cukup aneh. Saya pribadi waktu pertama kali mencicipi magelangan juga sempat merasa asing dengan kuliner ini. Lucunya, ada beberapa orang dari luar daerah yang memesan magelangan tapi minta mienya dipisah. Mungkin karena nggak terbiasa makan nasi campur mie kali ya jadi mending dipisah aja. Padahal konsep magelangan ya dicampur-campur gitu. 

Itulah empat hal sederhana yang bikin orang Magelang marah. Kalau kalian kebetulan main ke sini, sebaiknya hindari melakukan atau mengatakan hal-hal di atas, ya. Biar nggak tiba-tiba dilihatin orang dengan tatapan sinis.

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Sisi Gelap Magelang yang Tidak Disadari Banyak Orang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version