Setelah menetap di Magelang selama tiga tahun terakhir, saya mulai terbiasa dengan hal-hal yang ada di sini. Mulai dari rasa masakan yang cenderung manis hingga suhu udara yang dingin. Meski semua yang saya jumpai di Magelang berbeda jauh dengan daerah asal saya Bekasi, untungnya saya bisa beradaptasi dengan baik.
Lantaran sudah terbiasa berinteraksi dengan semua hal di Magelang—termasuk warganya—saya jadi mengetahui beberapa hal yang boleh dibilang pantang dikatakan dan dilakukan di sini. Mungkin hal-hal berikut kedengarannya sederhana, tapi bisa bikin orang Magelang marah.
Mengira Candi Borobudur berada di Jogja
Hal sederhana pertama yang bikin orang Magelang marah adalah kesalahpahaman mengenai letak Candi Borobudur. Rasanya saya sudah sering mendengar orang-orang, terutama yang bukan berasal dari daerah DIY-Jateng, mengatakan bahwa Candi Borobudur berada di Jogja. Katanya, belum afdal ke Jogja kalau nggak main ke Candi Borobudur.
Sekali lagi saya ingatkan, Candi Borobudur itu letaknya di Magelang, bukan di Jogja. Tepatnya, di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Jarak dari pusat Kota Jogja ke Borobudur sekitar 40 kilometer atau 1,5 jam perjalanan. Secara administrasi, Candi Borobudur ya punyanya Kabupaten Magelang, bukan Jogja. Jadi kalian jangan bikin orang Magelang marah dengan mengatakan Candi Borobudur ada di Jogja, ya.
Baca halaman selanjutnya: Pesan wedang kacang tapi pakai es…