KRL Jogja-Solo jadi salah satu transportasi publik andalan warga Jogja, Solo, dan sekitarnya. Itu mengapa, transportasi publik ini sangat jarang sepi penumpang. Bahkan, kereta ini lebih sering penuh sesak penumpang daripada lengang. Saking ramainya, Terminal Mojok pernah mengangkat tulisan 4 Cara Pintar Naik KRL Jogja-Solo supaya Dapat Tempat Duduk Nyaman.
Di Jogja, selain naik atau turun di Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan, KRL Jogja-Solo juga bisa diakses dari stasiun lain, Stasiun Maguwo salah satunya. Walau ukurannya tidak begitu besar, stasiun ini banyak membantu mobilitas warga. Biasanya, mereka yang tinggal di sisi timur Jogja lebih sering mengakses KRL dari stasiun ini. Timur yang dimaksud adalah mereka yang tinggal di sekitar Berbah, Maguwo, dan Kalasan. Karena ukurannya yang tidak begitu besar dan bukan termasuk stasiun utama, penumpang perlu memperhatikan beberapa hal supaya pengalaman naik atau turun di stasiun ini tetap nyaman.
Daftar Isi
#1 Ingat-ingatlah kalau Stasiun Maguwo itu kecil
Stasiun Maguwo Jogja itu stasiun kecil, itu mengapa peron stasiun ini tidak bisa menampung seluruh rangkaian KRL. Peron Stasiun Maguwo itu hanya muat untuk 4 gerbong terdepan dari total 8 rangkaian gerbong. Itu mengapa, jangan kahawatir kalau 4 gerbong depan tampak penuh ketika kalian hendak naik KRL. Biasanya gerbong itu terlihat penuh karena penumpang malas berjalan ke gerbong belakang. Di gerbong belakang biasanya lebih lengang, syukur-syukur masih dapat kursi.
Sebaliknya, saat hendak turun di Stasiun Maguwo, bersiaplah berjalan ke gerbong depan terlebih dahulu. Sebab, hanya 4 gerbong terdepanlah yang pintunya terbuka dan mendapat jatah peron. Sekali lagi ingat, Stasiun Maguwo adalah stasiun kelas II yang kecil.
#2 Apabila memungkinkan, naiklah ke arah Jogja dahulu
Kemungkinan mendapat kursi sangat tipis kalau naik KRL Jogja-Solo dari Stasiun Maguwo. Apalagi di jam-jam padat, akhir pekan, maupun musim liburan. Dengan kata lain, kereta yang mengangkut kalian dari Jogja ke Solo sudah terlebih dahulu dipenuhi oleh penumpang yang naik dari stasiun sebelumnya, Tugu dan Lempuyangan.
Itu mengapa, kalian yang memiliki cukup waktu dan tidak terburu-biru bisa ikuti siasat ini. Naiklah kereta dari arah Solo ke Stasiun Tugu terlebih dahulu. Dengan begitu, ketika kereta kembali ke arah Solo, kalian bisa mendapat tempat duduk karena orang-orang kebanyakan turun di Stasiun Tugu. Asal tahu saja, Stasiun Tugu adalah titik akhir KRL dari Solo ke Jogja dan titik awal KRL dari Jogja ke Solo. Itu mengapa, kesempatan mendapat tempat duduk akan lebih besar di stasiun ini daripada di Stasiun Maguwo Jogja. Walaupun, di stasiun ini pun kalian tetap perlu bersaing mendapatkan tempat duduk.
#3 Perlu naik atau turun dengan segera sebab kereta tidak berhenti lama
Tidak seperti di Stasiun Tugu atau Stasiun Lempuyangan, KRL Jogja-Solo tidak berhenti lama di Stasiun Maguwo Jogja. Itu mengapa, penumpang perlu cekatan untuk naik atau turun di stasiun ini. Teman saya yang kerap naik atau turun di stasiun ini merasa kalau kereta berhenti hanya sekitar 30 detik saja, pokoknya tidak sampai semenitlah.
#4 Akses ke Stasiun Maguwo itu mudah
Salah satu keunggulan Stasiun Maguwoharjo adalah aksesnya yang mudah. Kalau kalian tidak memiliki kendaraan pribadi, kalian bisa mengaksesnya dengan Trans Jogja (TJ). Kalian bisa naik atau turun di Halte Bandara Adisucipto dengan TJ jalur 1A, 1B, 3A, dan 3B. Adapun jarak halte dengan stasiun tidaklah jauh, hanya 120 meter saja atau bisa ditempuh 2 menit berjalan kaki.
Hanya saja, yang perlu menjadi perhatian para penumpang, stasiun kereta ini tidak melayani Kereta Bandara YIA. Banyak orang masih salah kaprah akan hal ini.
Di atas beberapa hal yang perlu kalian ketahui sebelum naik atau turun kereta di Stasiun Maguwo Jogja. Terdengar sederhana memang, tapi perlu untuk mengetahuinya supaya perjalanan kalian semakin nyaman.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Membayangkan Betapa Repot Hidup Penglaju kalau KRL Jogja-Solo Tidak Ada
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.