Sama seperti orang Minang yang merantau dan membuka rumah makan padang, warga Tegal banyak yang merantau guna membuka warung tegal atau yang sering disingkat menjadi warteg. Harga yang ramah di kantong dan porsi melimpah membuat warteg cocok bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.
Selain itu, menu makanan yang beragam membuat warteg dapat dikunjungi setiap hari. Beragam sayur seperti sayur asem, sayur lodeh, sayur bayam dapat dikombinasikan dengan lauk ayam, ikan ataupun telur. Pelayanan yang begitu cepat membuatnya mendapatkan predikat fast food asli Indonesia.
Namun, di balik beberapa hal positif diatas, ternyata warteg juga memiliki nilai negatif yang merugikan pelanggannya. Berikut saya rangkumkan empat dosa yang sering dilakukan penjual warteg.
Baca halaman selanjutnya….