4 Dosa Shopee kepada Buyer, Mending Tobat Sebelum Ditinggalkan

4 Dosa Shopee kepada Buyer, Mending Tobat Sebelum Ditinggalkan

4 Dosa Shopee kepada Buyer, Mending Tobat Sebelum Ditinggalkan (Shopee via Wikimedia Commons)

Dear Shopee, sebelum makin banyak orang yang meninggalkanmu, jangan lakukan dosa-dosa ini lagi.

Dulu, event tanggal kembar sangat dinantikan oleh para buyer aplikasi belanja daring. Di tanggal kembar yang berlangsung paling nggak sekali dalam sebulan ini bertebaran banyak diskon, cashback, dan gratis ongkir. Nggak hanya itu, ada pula flash sale yang membuat buyer bisa meminang dengan harga miring berbagai barang yang tadinya mahal.

Nggak bisa dimungkiri bahwa event tanggal kembar ini dipopulerkan oleh Shopee. Melalui iklannya yang jor-joran, berkolaborasi dengan selebriti dunia, hingga menayangkan event-nya secara langsung di beberapa stasiun televisi, Shopee semakin dikenal oleh para buyer. Orang yang tadinya nggak kenal Shopee berhasil diubah menjadi buyer-nya. Lebih-lebih lagi buyer yang sudah lama setia dengan Shopee, makin-makin deh belanjanya.

Sayangnya belakangan ini Shopee justru mulai kurang disukai. Di tengah persaingannya dengan marketplace dan e-commerce lain, Shopee justru nggak bisa membuat para buyer-nya nyaman dan bertahan. Shopee yang memang sudah nggak bakar-bakar duit seperti dulu malah semakin membuat buyer makin kesal dengan kebijakan-kebijakan baru yang merugikan. Berikut ini daftar dosa Shopee yang merugikan buyer.

#1 Tidak bisa pilih ekspedisi jika menggunakan voucher gratis ongkir di Shopee

Dulu, Shopee memiliki salah satu keunggulan yang membuatnya lebih disukai dibandingkan aplikasi ijo dan ungu, yaitu buyer bisa memilih ekspedisi meskipun memakai voucher gratis ongkir. Setelah check out dan payment, buyer bisa menuju ke menu Pesanan Saya dan lanjut mengeklik bagian Dikemas. Dengan memilih transaksi yang pesanannya sedang dikemas, buyer bisa mengubah ekspedisi yang nanti akan diamanahi untuk mengirimkan paketnya.

Biasanya, ekspedisi default yang langsung terpilih begitu kita menyelesaikan payment adalah Shopee Express. Tapi kalau buyer mau pilih ekspedisi lain, boleh banget.

Tapi itu dulu. Sekarang buyer nggak bisa milih ekspedisi yang dimau. Pesanan yang menggunakan voucher gratis ongkir hanya bisa dikirim melalui kurir rekomendasi Shopee, yang tentu saja itu adalah Shopee Express. Padahal nggak semua daerah sudah di-cover Shopee Express yang mana membuat buyer sering kali harus tombok ongkir. Belum lagi kebijakan ini membuat layanan Shopee Express jadi overload. Ini mengakibatkan pengiriman jadi lebih lambat, atau skenario terburuknya paket hilang dan nggak sampai ke tangan buyer.

Baca halaman selanjutnya: Biaya tambahan makin membengkak…

#2 Biaya tambahan makin membengkak

Salah satu alasan buyer memilih berbelanja di Shopee adalah agar nggak perlu mengeluarkan biaya perjalanan dan biaya parkir. Tinggal pencet-pencet layar, paket langsung datang beberapa hari kemudian. Tapi sekarang Shopee mulai kelihatan banget mencoba mengeruk untung lebih banyak. Hal ini paling terlihat dari biaya tambahan yang dikenakan pada setiap transaksi yang semakin besar.

Setiap transaksi, kita akan dikenakan biaya penanganan dan biaya layanan yang masing-masing nominalnya Rp1.000. Biaya penanganan berlaku jika kita melakukan pembayaran dengan metode selain SeaBank. Biaya penanganan metode pembayaran Cash on Delivery (COD) malah lebih mahal lagi.

Sementara itu, biaya layanan diklaim oleh Shopee agar si aplikasi oren ini terus memberikan pelayanan terbaik kepada buyer. Halahhh. Mana sekarang top up Shopeepay pun dikenakan biaya.

Nominalnya memang kelihatan kecil, tapi bayangkan berapa banyak keuntungan yang bisa diambil Shopee dari setiap buyer-nya? Padahal harga barang di Shopee sekarang pun nggak lebih murah dari toko offline.

#3 Voucher tidak bisa dipakai meskipun sudah memenuhi syarat dan ketentuan Shopee

Dari pengalaman pribadi, saya sering mendapatkan banyak sekali voucher dari Shopee tanpa harus war atau klaim secara mandiri. Voucher-voucher yang didominasi oleh potongan harga dan cashback ini cukup menggiurkan karena bisa membuat barang yang mau saya beli jadi lebih murah. Sebelum memasang voucher pun saya selalu membaca syarat dan ketentuannya agar nggak zonk.

Tapi sudah baca dari huruf pertama sampai titik terakhir pun tetap saja voucher yang saya miliki nggak bisa digunakan. Total tagihan sudah sesuai nominal minimal, produk yang dipilih sudah sesuai kategori, dan metode pembayarannya pun sudah sesuai, tapi tetap saja nggak bisa. Belum lagi voucher untuk pembelian dari Live dan Video yang juga nggak bisa dipakai padahal saya sudah menambahkan barang ke keranjang lewat dua saluran tersebut.

Dan ternyata bukan hanya saya saja yang mengalami hal ini. Banyak juga buyer Shopee yang punya niat agar dapat potongan harga, eh yang ada malah kuota dan waktu terpotong sia-sia.

#4 UI makin jelek dan seperti pasar tumpah

Kebijakan Kurir Rekomendasi meniru aplikasi ijo, sementara UI-nya meniru si ungu. Padahal UI aplikasi ungu sudah terkenal jelek, kurang rapi, dan terkesan seperti pasar tumpah. UI Shopee yang sebelumnya juga nggak bagus-bagus amat. Tapi sekarang malah semakin downgrade.

Shopee dinilai gagal menyajikan informasi tiap barang secara minimalis sekaligus informatif, terutama di preview-nya. Preview barang yang muncul begitu kita melakukan pencarian hanya memuat harga terendah barang tersebut. Seharusnya, Shopee menyediakan informasi harga dari yang terendah sampai tertinggi.

Misalnya nih saya mau beli novel yang harga pasarannya Rp100 ribu. Pada salah satu hasil pencarian, tertera barang yang saya mau dengan harga hanya Rp10 ribu. Ketika saya klik produk tersebut, ternyata Rp10 ribu adalah harga sampulnya saja.

“Tipuan” seperti ini banyak dilakukan oleh seller untuk mengakali buyer. Buyer yang tertipu akan melihat produk tersebut. Buyer yang teliti mungkin hanya akan berdecak kesal lalu mencari produk lain. Tapi pasti ada buyer yang mengira produk yang ia incar sedang diskon dan langsung melakukan payment. Saat datang, ternyata yang datang barangnya lain. Merugikan buyer dan sekaligus juga merepotkan seller.

Dosa Shopee yang membuat buyer merasa rugi dan kesal memang cukup banyak. Kalau nggak segera ditangani, risikonya Shopee bakal mulai dilupakan karena buyer beralih ke aplikasi belanja lain yang lebih memedulikan mereka.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Pengalaman Buruk Bersama Shopee Express yang Bikin Kapok.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version