Keluh kesah saya sebagai pelanggan Mixue, nih.
Siapa sih yang nggak tahu Mixue? Kedai es krim fenomenal ini kini telah menjamur di berbagai kota di Indonesia. Sampai-sampai kedai es krim dan minuman teh asal Tiongkok ini dijuluki “malaikat pencabut ruko kosong” lantaran tiap ada ruko kosong pasti nggak lama bakal jadi cabang Mixue yang baru.
Sejak awal kemunculannya di Indonesia, Mixue berhasil menjadi buah bibir netizen lantaran harga menu yang ditawarkan ramah banget untuk kantong mahasiswa. Dibanding dengan merek es krim dan minuman kekinian lainnya, Mixue berhasil menyajikan es krim dan minuman yang sesuai dengan keinginan orang Indonesia: enak, murah, dan tentu saja banyak.
Mixue didirikan pada tahun 1997 dan awalnya hanya menjual es serut, es krim, dan smoothies. Sayangnya gerai pertama ini tutup karena faktor musim dingin yang menyebabkannya sepi pelanggan. Setelah itu sang pemilik berusaha mengembangkan tokonya yang sekarang kita kenal dengan nama Mixue.
Di balik kesuksesan dan rasanya yang manis, Mixue tak lepas dari kesalahan yang tak jarang bikin pelanggan jadi nggak betah berlama-lama di kedainya. Ini adalah keluh kesah saya tiap kali beli Mixue di Palembang. Langsung saja kita bahas beberapa dosa besar Mixue yang menyusahkan pelanggan seperti saya:
#1 Tempatnya sempit
Mengantre di Mixue jadi hal yang wajar karena ramainya pelanggan yang datang. Namun, karena tempatnya yang sempit, tak jarang saya dan teman-teman harus berdesak-desakkan di sana.
Tujuan saya dan teman-teman ke Mixue sebenarnya untuk sekadar makan es krim dan nongkrong tipis-tipis. Ya maklum, di kedai kan tersedia beberapa meja serta kursi untuk pelanggan yang ingin makan di tempat. Namun, karena kedainya selalu ramai, saya dan teman-teman nggak kebagian meja dan kursi kosong. Alhasil kami harus duduk di atas motor dan makan es krim di parkiran.
Baca halaman selanjutnya….