Sekitar sebulan lalu, paman saya membeli sebuah mobil merek Daihatsu bertransmisi manual. Kemudian anak blio—yang merupakan sepupu saya—mengajak saya jalan-jalan dengan mobil tersebut. Sepupu saya yang masih berumur 20 tahun ini berkata kalau dia sudah jago dan mahir mengendarai mobil. Padahal dia baru beberapa minggu belajar mengendarai mobil dan baru mendapatkan SIM A beberapa hari sebelum hari keberangkatan kami.
Tibalah hari di mana saya dan sepupu akhirnya pergi berwisata. Dari cara sepupu saya mengendarai mobil, saya langsung tahu kalau sebenarnya dia belum jago-jago amat dan masih dikategorikan pengendara pemula. Setidaknya ada empat ciri-ciri pengendara mobil pemula yang saya lihat dari sepupu saya tersebut.
#1 Mesin mobil ngegerung saat digas
Ciri pertama yang selalu melekat pada pengendara mobil pemula adalah mesin mobil yang bakal ngegerung saat digas. Hal ini terjadi lantaran pedal kopling yang dilepas nggak seimbang dengan pedal gas yang diinjak pengendara. Nah, biasanya pengendara mobil yang masih pemula belum bisa menyeimbangkan antara pedal kopling yang dilepas dengan pedal gas yang diinjak.
Saat mesin ngegerung, laju mobil terasa nggak smooth. Suara mesin yang ngegerung pun nggak nyaman di telinga. Dan sepupu saya mengendarai mobil seperti itu. Alih-alih menikmati perjalanan, saya malah merasa nggak nyaman selama perjalanan tersebut.
#2 Nggak berani pakai gigi tinggi
Saat pergi wisata, saya dan sepupu melewati jalan tol. Selama berada di jalan tol, sepupu saya nggak mau memakai gigi lima. Dia hanya mau memakai gigi empat meski mobil Daihatsu yang ia kendarai punya lima gigi. Padahal seharusnya saat melaju dalam kecepatan tinggi, mobil menggunakan gigi tinggi. Tentu saja ini dilakukan agar mobil lebih nyaman dikendarai. Saya sempat menyuruh sepupu saya untuk mengoper gigi ke gigi lima, namun dia nggak mau lantaran takut. Hmmm…
#3 Selalu menginjak pedal rem agar mobil nggak melaju
Supaya mobil nggak melaju, sebenarnya kita nggak perlu terus menginjak pedal rem. Kita bisa menarik rem tangan sebagai opsi lain. Namun, pengendara mobil pemula biasanya nggak begitu. Mereka akan terus menginjak pedal rem agar mobil nggak melaju.
Hal itu saya alami saat berkendara bersama sepupu saya. Dari keberangkatan hingga tiba di tempat tujuan, saya memperhatikan sepupu saya mengerem mobil. Saat kami tiba di perempatan jalan, dia nggak menarik rem tangan, melainkan menginjak pedal rem terus. Sebenarnya saya pun melakukan hal yang sama saat awal belajar mengendarai mobil, sih. Hehehe.
#4 Selalu cari tukang parkir untuk memarkirkan mobil di area sempit
Di rumah saya, ada garasi parkir berukuran satu mobil. Suatu hari, seorang teman adik saya datang ke rumah. Saat itu garasi tengah kosong sehingga teman adik saya hendak memarkirkan mobilnya di garasi. Namun, teman adik saya ini nggak berani parkir ke dalam garasi sendirian. Dia minta tolong pada adik saya untuk membantunya dengan memberi arahan ala tukang parkir. Usut punya usut, teman adik saya ini ternyata baru seminggu belajar mengemudikan mobil.
Begitu juga waktu pengalaman saya dan seorang teman yang melayat rekan kami yang meninggal. Teman saya memarkirkan mobilnya agak jauh dari rumah duka yang nggak dipenuhi banyak mobil. Setelah saya tanyakan, ternyata teman saya nggak berani memarkirkan mobil di area sempit kalau nggak ada tukang parkirnya.
Dari kedua kejadian itu saya menyimpulkan kalau pengendara mobil pemula memang seperti itu. Kebanyakan cenderung nggak percaya diri memarkirkan mobilnya di area sempit kalau nggak ada yang membantu mengarahkan.
Nah, itulah empat ciri pengendara mobil yang sebenarnya masih pemula. Namanya juga masih pemula, butuh jam terbang lebih banyak biar makin mahir mengendarai mobil. Kalau kamu punya teman yang bilang jago mengemudi tapi muncul satu atau lebih ciri-ciri di atas, berarti sesungguhnya temanmu sedang berbohong~
Penulis: Rahadian
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Pengendara Mobil Kadang Lebih Sembarangan daripada Pengendara Motor.