Barangkali kita semua sepakat bahwa selain lekat dengan liburan akhir pekan juga identik dengan pergi kondangan. Dalam sebulan, minimal ada saja satu kerabat yang memberi undangan pernikahan. Jika tidak ada kegiatan yang genting untuk dilakukan, suka tidak suka harus meluangkan waktu untuk datang ke acara tersebut. Apalagi yang mengundang betul-betul mengharapkan kehadiran kita. Entah sebagai teman, atau selaku mantan. Eh.
Ada beberapa hal yang biasanya wajib dibawa oleh para tamu undangan. Dua di antaranya adalah kado untuk pengantin atau sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop. Selain itu, saat pergi ke suatu pesta pernikahan, sebetulnya, ada beberapa benda underrated yang wajib kita bawa dan akan berguna. Namun, beberapa benda ini sering kali disepelekan.
#1 Kipas angin mini
Benda yang satu ini boleh jadi kerap kali disepelekan karena dianggap nggak penting. Padahal, keberadaannya sangat dibutuhkan di situasi yang cukup genting, khususnya saat ruangan pesta pernikahan tidak dilengkapi pendingin. Sebab, tak semua orang bisa mengadakan pesta di gedung yang menawarkan fasilitas paripurna.
Lha, di gedung yang bagus pun pendinginnya suka ngadat, kok. Belum lagi jika tamu undangan yang hadir membludak. Apalagi kalau pestanya di gedung yang tidak pakai AC?
Lagi pula, pada suasana tertentu, siapa yang mau memungkiri bahwa pakai kemeja, batik, atau kebaya, akan terasa panas, kan? Maka dari itu, kipas angin mini yang biasa kalian jumpai menggunakan baterai atau kipas tradisional yang digerakan oleh tangan bisa menjadi benda yang wajib dibawa saat pergi kondangan.
#2 Amplop
Percaya sama saya, saat pergi kondangan, minimal akan ada satu orang teman yang bertanya, “Bawa amplop lebih, nggak? Lupa bawa amplop lagi, nih!”
Bisa jadi orang itu benar-benar lupa atau memang malas beli saja. Di satu sisi, saya merasa maklum sebab tak semua orang punya persediaan amplop yang mumpuni dalam kehidupan sehari-hari. Dan tentu saja, pemikiran seperti ini tidak berlaku ketika pergi kondangan.
Amplop menjadi benda yang penting dibawa saat pergi kondangan. Dan kalau bisa, bawalah lebih dari satu. Sebab di luar sana selalu ada orang yang kelupaan bawa amplop. Kan nggak lucu juga masa pas kondangan masukin uang ke kotak tanpa dibungkus amplop?
#3 Pakaian cadangan
Sebagian di antara kalian mungkin bertanya-tanya, “Untuk apa bawa pakaian cadangan segala kondangan? Fungsinya apa?”
Oke. Biar saya jelaskan.
Saat datang kondangan, hampir bisa dipastikan akan ada acara makan-makan dengan segala variasi hidangannya. Sampai di sini kita sama-sama sepakat, ya?
Begini. Sehati-hatinya kita saat makan hidangan yang disuguhkan, yang namanya apes/benasib sial itu mesti diwaspadai. Tidak semua orang makan atau bawa makanan dengan hati-hati, loh. Ada yang serampangan, sembarangan, sampai akhirnya kena pakaian kita. Kalau sudah begitu, memangnya kita bisa tetap pede dan nggak risih pakaian jadi basah, lengket, ada noda makanan, dan seterusnya, dan seterusnya?
Nah, kita perlu strategi agar tetap pede, meski hal semacam itu kita alami. Salah satunya tentu dengan membawa pakaian cadangan. Hal ini berdasarkan pengalaman pribadi, BTW.
#4 Kartu undangan
Sejauh ini keberadaan kartu undangan selalu disepelekan oleh para tamu undangan. Sudah bisa ditebak. Setelah menerima kartu undangan, pasti hanya dilihat siapa yang punya acara, lalu di mana letak lokasi pesta diadakan. Setelahnya, kartu undangan digeletakan begitu saja. Bahkan, tak jarang langsung dibuang.
Hal serupa sering kali terjadi sewaktu sebagian orang menerima kartu undangan dalam format digital. Hanya sekadar dilihat tanpa dicek kembali rincian acara ini dan itu.
Padahal—apa pun formatnya—kartu undangan menyimpan rincian acara dan informasi dalam pesta itu sendiri. Mulai dari keterangan lengkap mengenai lokasi pesta, susunan acara, dan nama keluarga. Sudah sewajarnya kartu undangan ini tetap dibawa, meski kita sudah mengetahui informasi yang diberikan. Fungsinya untuk sekadar jaga-jaga jika perlu rincian alamat, jalan alternatif yang bisa ditempuh, atau yang paling parah, lupa di mana pesta diadakan.
Sumber Gambar: Unsplash