4 Bakat SpongeBob Lain yang Masih Terpendam Selain Jadi Koki

Mereka yang Bikin Teori Konspirasi tentang Kartun Adalah Orang Paling Goblok! 4 Bakat SpongeBob Lain yang Masih Terpendam Selain Jadi Koki terminal mojok.co

Mereka yang Bikin Teori Konspirasi tentang Kartun Adalah Orang Paling Goblok! Mereka yang Bikin Teori Konspirasi tentang Kartun Adalah Orang Paling Goblok! 4 Bakat SpongeBob Lain yang Masih Terpendam Selain Jadi Koki terminal mojok.co

Dalam hal memasak, sungguh bakat SpongeBob nggak diragukan lagi. SpongeBob adalah aktor utama di balik kelezatan Krabby Patty. Saya pun nggak tahu, SpongeBob ini belajar memasak dari siapa. Pada umumnya seseorang punya bakat turunan dari keluarganya.

Tapi, kalau meruntut silsilah keluarga SpongeBob, nggak ada yang berbakat jadi juru masak. Sepupu SpongeBob, Stanley Squarepant bahkan nggak punya bakat apa pun dan malah menghancurkan apa saja yang ia sentuh. Sepupu lainnya, Black Jack justru jadi narapidana. Pamannya, Kevin Lawn hanyalah seorang petani tua. Sementara setahu saya kedua orang tua SpongeBob hanyalah warga sipil biasa.

Mungkin ya memang karena bakat alaminya sebagai koki, SpongeBob bisa melahirkan masakan lezat tanpa harus ikut Master Chef. Tetapi, di samping berbakat jadi juru masak ternyata SpongeBob punya bakat-bakat terpendam lainnya. Sungguh karakter yang multitalenta. Berikut bakat SpongeBob selain menjadi koki.

#1 Stand up omedian

Siapa sangka SpongeBob yang kaku dan kikuk ketika ketemu cewek ini ternyata adalah seorang stand up comedian handal. Bakatnya itu ia tunjukkan dalam episode “Squirrel Jokes”. Dalam episode itu Krusty Krab tengah mengadakan Comedy Krab. Ya semacam acara Stand Up Seru (SUPER) di Kompas TV gitulah.

Saat itu banyak diundang komedian dari berbagai penjuru Bikini Bottom, termasuk SpongeBob yang nggak sengaja naik panggung. Di pentas perdananya sebenarnya SpongeBob ini nggak lucu dan bit-bitnya malah cenderung garing. Seiring berjalannya waktu SpongeBob mulai menemukan formula lelucon terbaiknya.

Kalau kita kenal Pandji Pragiwaksono dengan bit Indonesianya atau Raditya Dika dengan bit kisah cinta pribadinya. Pun SpongeBob punya andalan bit tupai ala Sandy. Antimainstream tapi lucu. Kok bisa? Ya karena memang berbakat.

Setiap naik panggung, SpongeBob selalu menceritakan lelucon tupai yang membuat Sandy tersinggung. Keesokan harinya setelah pentas ternyata semua orang menghindari bahkan mengejek Sandy.

Sandy kemudian berbicara dengan SpongeBob di malam berikutnya dan ngomong kalau lelucon itu memengaruhi citranya di masyarakat. Sandy meminta SpongeBob untuk memakai lelucon lain. Walau begitu SpongeBob nggak pernah ragu melontar lelucon tupai karena memang itu yang ditunggu di setiap pentasnya.

#2 Penyanyi dan pemusik

SpongeBob adalah penyanyi berbakat yang punya suara khas. Setidaknya suara SpongeBob saat menyanyi lebih baik dari kontestan Indonesian Idol yang nyanyi “Bale-bale” itu. Tentu saja juga nggak memalukan penontonnya.

SpongeBob nggak cuma menyanyikan satu lagu. Beberapa lagu pernah dinyanyikan SpongeBob dengan sangat baik. Pengalaman sebagai seorang vokalis ditunjukkan SpongeBob dalam episode “Band Geeks”. Di episode itu Squidward diremehkan Squilliam soal selera seni musiknya.

Berbekal tekad dan niat, Squidward lantas membentuk band dan menunjuk SpongeBob sebagai vokalisnya. Band ini membawakan lagu rock ballad ciptaan David Glen Eisley dan Bob Kulick berjudul “Sweet Victory” dan ternyata sukses besar. Saat itu penonton berdecak kagum dan Squilliam pingsan karena kaget. Squidward pun melompat ke udara dengan penuh kemenangan, merayakan kesuksesan dan mengakhiri episode tersebut.

Di lain episode, SpongeBob menyanyikan lagu “Ripped Pants”. Lagu itu ditulis oleh Peter Strauss dan Paul Tibbitt. Jika kalian penasaran suara merdu SpongeBob, silahkan cari saja lagu “Sweet Victory” atau “Ripped Pants”. Sebuah rekomendasi lagu yang lebih baik daripada lagu tik tok atau “Bale-bale” sekaligus napak tilas bakat SpongeBob yang keren banget.

#3 Pemahat patung

Siapa sangka orang seperti SpongeBob yang terbiasa memegang spatula, alat penggorengan, kompor, dan berkecimpung di dapur ternyata ketika disuruh memahat hasilnya juga menakjubkan. Setidaknya itulah yang terjadi di episode “Artist Uknown”. Di episode itu SpongeBob bergabung dengan kelas seni Squidward.

Di kelas seni itu, Squidward memberikan sebongkah marmer kepada SpongeBob. Lewat satu pukulan palu, SpongeBob menghasilkan patung replika David karya Michelangelo dari sebongkah marmer mentah.

Squidward pun kagum sekaligus cemburu. Squidward malah mengejek mahakarya SpongeBob dan nggak mengakui bakatnya. Suatu ketika seorang kolektor seni bernama Monty P. Moneybags datang ke kelas Squidward dan langsung jatuh cinta dengan mahakarya SpongeBob. Bakat SpongeBob satu ini terbentuk dengan alami tanpa perlu kuliah di ISI Jogja.

#4 Pebisnis

Episode “Chocolate with Nuts” menunjukkan SpongeBob bersama Patrick sedang merintis usaha berjualan cokelat batangan. Pada awalnya coklat itu kurang laku. Nah, di sinilah bakat SpongeBob sebagai seorang pebisnis terlihat. SpongeBob terlihat menerapkan berbagai strategi marketing. Mulai dari usaha “door to door” menggaet pelanggan hingga membuat kemasan tas rajut untuk cokelat batangnya.

Di akhir episode SpongeBob dan Patrick berhasil menghasilkan banyak uang. Mereka memakainya untuk menyewa restoran mewah dan berkencan ganda dengan Mary dan ibunya. Hal itu juga membuat Squidward kaget dan kecewa karena jadi nggak bisa makan di restoran mewah itu. Dari situ kita tahu SpongeBob memiliki sifat yang laiknya dipunyai pebisnis lainnya, yaitu pantang menyerah.

Nah itulah bakat terpendam dari sosok SpongeBob. Sampai saat ini salah satu alasan saya masih menonton serial kartun SpongeBob ya karena karakternya yang sulit ditebak, termasuk bakatnya.

BACA JUGA Strategi Bisnis ala Plankton. Bahkan Chum Bucket pun Bisa Mengalahkan Krusty Krab dan tulisan Fatony Royhan Darmawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version