Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

4 Alternatif Kegiatan Buat Syekh Puji, Ketimbang Menikahi Anak di Bawah Umur

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
8 April 2020
A A
syekh puji

4 Alternatif Kegiatan Buat Syekh Puji, Ketimbang Menikahi Anak di Bawah Umur

Share on FacebookShare on Twitter

Syekh Puji alias Pujiono Cahyo Widianto kembali santer dikabarkan menikahi anak di bawah umur. Setelah dulu pada 2008, publik pernah digemparkan lewat aksinya yang menikahi anak di bawah umur juga. Mengutip Tirto, Syekh Puji sudah dilaporkan ke pihak kepolisian karena hal ini. Sayangnya, pemberitaannya tenggelam oleh masifnya informasi virus corona dan langkah gontai pemerintah kita menanganinya.

Istri Pujiono usianya konon baru 7 tahun. Namun, kabar kurang bagus ini belum sempat viral di Twitter. Kasus pernikahan dini semacam ini riskan terjadi di Indonesia. Syekh Puji ternyata belum kapok. Dia kira dengan seluruh hartanya itu bisa seenaknya menikahi anak di bawah umur.

Parahnya lagi, kasus pernikahan dini semacam ini penangangannya teramat pelan. Pihak polisi tidak gercep. Kasus terbaru ini saja sudah dari November 2019. Apa karena ini nggak penting, ya? Entahlah, yang jelas Syekh Puji ini terkenal maestro pernikahan dini di Indonesia. Karena pernikahannya dengan anak-anak usia dini selalu viral.

Nyaris seluruh informasi mengenai Syekh Puji lagi-lagi urusan nikah dini. Dia ini seperti tak punya pekerjaan lain. Ealah syekh, di umur segitu, masa iya nggak punya alternatif kegiatan gitu? Maksudnya, bapak-bapak umur kepala lima harusnya masih ada kegiatan lain yang jauh lebih berfaedah, ketimbang menikahi anak usia dini. Nggak punya? Saya ada saran alternatif kegiatan buat Syekh Puji. Monggo.

Pertama: Mengurus Perusahaan

Semua orang tahu, kalau Syekh Puji punya perusahaan yang lumayan gede. Mungkin itulah yang dia pakai untuk membius anak-anak di bawah umur. Nah, daripada buat menarik perhatian anak-anak di bawah umur supaya mau menikahinya, alangkah baiknya syekh lebih intens mengurus perusahaannya.

Tak perlu repot cari anak-anak usia dini lah. Denger-denger syekh sudah punya anak? Nah, udah nggak perlu khawatir kesepian lagi. Perusahaan syekh di Kuningan itu lumayan masyhur juga. Kalau nggak salah, perusahaan bergerak di bidang kerajinan, namanya PT Sinar Lendoh Terang.

Dengan fokus di dunia bisnis, tak menutup kemungkinan sayap bisnisnya semakin lebar. Misal bergabung dengan PT Toba Bara atau PT Rakabu Sejahtera. Tak masalah kok berbagi aset perusahaan.

Kedua: Pendakwah Kharismatik

Melihat latar belakang Syekh Puji sebagai pemimpin pondok pesantren, kayaknya pas banget untuk mulai berdakwah—atau malah sudah? Terlepas dari itu, Syekh Puji diperhatikan lewat postur tubuhnya tepat menjadi pendakwah kharismatik. Iya, kharismanya semakin terpancar kalau berdakwah pada kelompok laki-laki pemuja poligami.

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Bayangkan kalau dia jadi pendakwah. Konten ceramahnya tak jauh-jauh dari urusan nikah. Tapi tak masalah. Andai dia ditolak masyakarat se-Indonesia, Syekh Puji bisa kok berdakwah ke negara lain. Misalnya berdakwah di Nigeria dan Afrika Selatan.

Ketiga: Terjun ke Politik

Syekh Puji ini diam-diam udah pernah jadi kandidat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada 2004 silam. Juga calon Bupati Semarang tahun 2005. Tapi sayang dia gagal. Namun, tak perlu khawatir, untuk urusan politik tidak ada kata terlambat. Syekh Puji sangat bisa terjun lagi ke dunia politik. Barangkali lewat jalur politik, dia bisa menghentikan tabiatnya menikahi anak usia dini.

Tetapi jalan politik tak pernah mudah. Pengalaman gagal nyaleg, pasti membikin trauma tersendiri buat Syekh Puji. Saya mengerti, orang yang pernah mencoba masuk politik, dan ingin mencobanya lagi, tentu menemui jalan terjal. Kalau mau coba nyaleg lagi, susah memang, persaingan semakin ketat.

Syekh bisa daftar ulang dulu ke partai. Boleh ke partai lama, atau mutasi ke partai lain. Saya rasa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mungkin mau menerima syekh sebagai kadernya. Nah, dari situ mulailah membangun personal branding yang bagus. Jadi, masyakarat nggak cuma kenal Syekh Puji yang doyan nikahin anak usia dini itu.

Barangkali gagal di ranah legislatif, bisa menjajal ke tingkat lebih kecil dulu. Bisa mencalonkan Ketua RT atau Ketua RW terlebih dahulu. Itung-itung buat magang terjun di dunia politik.

Keempat: Peserta Take Me Out

Kendati Syekh Puji punya wajah standar—jelek tidak, ganteng pun kayaknya fitnah deh. Kalau mau tetap ngoyo cari istri lagi, mbok ya carinya yang seumuran. Simpel kok, ikut jadi peserta Take Me Out aja. Setidaknya di sana, syekh nggak bakal mendekati anak usia dini lagi. Syukur-syukur mau menikahi perempuan dewasa.

Selain tampang, syekh bisa mengandalkan kekayaan buat memikat calon pencari jodoh. Tak perlu malu-malu untuk senyum di hadapan wanita-wanita di Take Me Out. Kalau ada yang cocok, langsung bawa pulang aja. Nikah di tempat secara live pun boleh. Boleh jadi rating acaranya bisa naik. Ya nggak?

Sip. Itulah sekadar saran saya buat syekh. Iya ketimbang lagi-lagi viral karena nikahi anak usia dini. Melakukan hal yang bermanfaat, bagi seorang syekh sangat dinanti-nantikan. Publik biar memandang kalau pemimpin pondok pesantren yang satu ini akhlaknya mulia. MasyaAllah.

BACA JUGA Yang Kejam Kapitalisme, Tapi yang Ditolak Malah Kesetaraan Gender, Ukhti Sehat? atau tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 April 2020 oleh

Tags: kegiatan yang bisa dilakukanpernikahan di bawah umursyekh puji
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.