Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

4 Alasan yang Membuat Booth Nescafe Nggak Pernah Sepi meski Menunya Cuma Itu-itu Aja

Karisma Nur Fitria oleh Karisma Nur Fitria
5 September 2025
A A
Kedai Nescafe: Rasanya Lebih Enak dari Kopi Sachet, Harganya Lebih Murah dari Kopi Keliling Kekinian booth nescafe

Kedai Nescafe: Rasanya Lebih Enak dari Kopi Sachet, Harganya Lebih Murah dari Kopi Keliling Kekinian (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Booth Nescafe itu nggak pernah sepi karena kopinya seperti lagu Fiersa Besari, “Dan tunggulah aku di sana, memecahkan celengan rinduku.” Alias selalu bikin kangen dan pengen balik lagi. 

Sudah jadi pemandangan umum melihat booth kontainer merah mencolok di pinggir jalan. Tidak lain tidak bukan itu adalah booth Nescafe. Karena booth-nya yang mencolok bikin saya tertarik juga untuk mampir dan mencoba waktu itu. Dari yang awalnya coba-coba, saya jadi ketagihan dan sering beli sampai sekarang. 

Lalu saya berpikir, sebenarnya apa sih yang membuat saya selalu ingin balik lagi ke sana? Saya jadi ingin berlagak seperti Conan Edogawa dan melakukan penelusuran untuk kasus ini. 

Masalahnya begini. Setiap kali saya melewati booth Nescafe itu nggak pernah sepi. Selalu ramai pembeli yang antreannya nggak main-main. Entah mau pagi, siang, sore, atau malam. Padahal menunya itu-itu aja, cuma kopi. Bahkan booth kopi lain kayaknya nggak ada yang seramai ini deh. 

Harga kopi booth Nescafe yang ramah di kantong

Alasan pertama ini saya rasa bukan rahasia umum lagi. Apalagi kalau bukan soal harga kopi di booth Nescafe itu sangat ramah di kantong. Sebagai anak kos ini menguntungkan sih. Soalnya, bagi anak kos semua hal harus masuk perhitungan. Iya, termasuk harga segelas kopi. 

Nah, Nescafe menurut saya jago menargetkan pasar. Mereka menyasar berbagai kalangan termasuk mahasiswa yang masih jadi beban keluarga. Harga kopinya yang kelewat murah bahkan buat pelajar. Bagi mereka harga segitu jadi hal sepele.

Kalau kamu tanya “Emang semurah apa sih?”. Nih, saya kasih tahu. Cuma bawa goceng saja kamu udah bisa beli segelas Nescafe Ice Roast. Kalau nggak mau kopi tenang aja, ada varian Nestle Lemonade dan Nestle Blackcurrant juga. 

Tambah uangnya sedikit lagi, kamu udah bisa menikmati Nescafe Caffe Latte mulai dari Rp8.000 saja. Mentok harga Nescafe yang paling mahal cuma Rp10.000 doang. Harga yang ramah di kantong ketika kering ini jadi salah satu alasan saya ketagihan beli Nescafe Caffe Latte, lagi dan lagi.

Baca Juga:

Kebangkitan dan Keruntuhan Cepat Mixue Harus Menjadi Pelajaran Penting untuk Booth Nescafe di Malang

Hidup Memang Berat, tapi Nescafe 8 Ribu Bikin Semua Terasa Ringan

Harganya murah tapi nggak murahan

Cukup dengan menyiapkan uang Rp5000 sudah bisa ngopi ala cafe. Ini kan harga yang nggak masuk akal sebenarnya. Masalahnya, kita sering beranggapan kalau ada harga ada kualitas. Tetapi, Nescafe bisa memanjakan lidah dengan harga yang murah dengan rasa yang mewah. 

Pengalaman saya selama membeli Nescafe Caffe Latte nggak pernah gagal. Rasanya selalu pas di lidah saya. Segelas Nescafe Caffe Latte strong less sugar udah paling mantap pokoknya.

Bayangkan rasanya Nescafe Classic yang dinikahkan dengan Carnation. Kedua bahan ini berhasil melahirkan segelas kopi yang lembut, creamy, dan pas. Pas di lidah, juga pas di kantong. Belum lagi khasnya booth Nescafe dengan alat shaker kecepatan tinggi. Makin berpadu jadi satu, seperti kata Demian, “Sempurna”. 

Ditambah packaging-nya yang lumayan oke. Ini juga bikin Nescafe nggak kelihatan semurah itu. Ya, seenggaknya nggak bikin malu-malu amat buat nenteng segelas Nescafe Caffe Latte itu. 

Praktis dan nggak butuh waktu lama

Setelah saya ingat-ingat lagi, ternyata ada satu hal lagi yang membuat saya selalu kembali ke booth Nescafe. Meski booth Nescafe nggak pernah sepi, tapi pelayanannya terbilang cepat. Nah, yang begini ini yang banyak diminati orang-orang yang malas antre lama. 

Nescafe memang mengambil keputusan yang tepat sih membuat konsep booth ini. Sudah praktis, nggak butuh waktu lama, enak pula. Konsumen setia Nescafe jadi punya cara praktis untuk menikmati kopi ala cafe itu. 

Kalau ada yang bilang “Alah, gitu doang bisa bikin sendiri di rumah”. Hey, emang iya kamu bisa menjamin rasanya bakal jadi seenak itu? 

Nggak pernah sepi karena itu “Nescafe”

Selain karena harganya murah dan praktis, ada satu hal yang pasti bikin booth Nescafe nggak pernah sepi. Ya, karena itu “Nescafe”, bukan yang lain. 

Gini deh gampangnya. Misal ada 2 booth kontainer kopi dengan model yang sama, jenis menu yang sama, tapi   yang satu Nescafe dan yang satunya lagi X. Kamu sebagai orang awam akan lebih tertarik dan percaya yang mana soal kualitasnya? 

Kalau saya sih mikir dua kali buat beli. Jadi, booth Nescafe itu memang nggak pernah sepi bukan karena penglaris atau semacamnya. Nescafe nggak butuh itu. Konsumennya sudah siap antre ke belakang. 

Apa lagi? 4 hal itu adalah hasil penyelidikan saya. Kalau kamu masih nggak percaya, buktikan sendiri saja sana. Saya nggak tanggung jawab kalau nanti kamu jadi selalu ingin balik lagi, lagi, dan lagi.

Penulis: Karisma Nur Fitria
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Udah Nggak Usah Debat, Kopi Saset Terbaik Itu ya Nescafe Classic, Kopi Lain Baiknya Diam di Pojokan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 September 2025 oleh

Tags: booth nescafeKedai Nescafekopi nescafeNescafeoutlet nescafe
Karisma Nur Fitria

Karisma Nur Fitria

Karisma Nur Fitria, dari menulis dia jadi suka jalan-jalan.

ArtikelTerkait

3 Rekomendasi Kopi Nescafe Outlet yang Rasanya Juara dan Nggak Bikin Kantong Sengsara Mojok.co

3 Rekomendasi Kopi Nescafe Outlet yang Rasanya Juara dan Nggak Bikin Kantong Sengsara

17 Mei 2025
5 Rekomendasi Kopi Tanpa Ampas selain Nescafe yang Wajib Dicoba

5 Rekomendasi Kopi Tanpa Ampas selain Nescafe yang Wajib Dicoba

21 Juni 2025
6 Rekomendasi Kopi Saset Seenak Buatan Barista di Kedai Kopi terminal mojok.co

6 Rekomendasi Kopi Saset Seenak Buatan Barista di Kedai Kopi

10 Februari 2022
Nescafe Ice Roast, Ice Americano Sachet yang Ekonomis dan Ramah di Lambung

Nescafe Ice Roast, Ice Americano Sachet yang Ekonomis dan Ramah di Lambung

15 Maret 2025
Kalau Luwak White Koffie Ikut Jualan Gerobakan, Kelar Itu Nescafé!

Kalau Luwak White Koffie Ikut Jualan Gerobakan, Kelar Itu Nescafé!

22 Juni 2025
Hidup Memang Berat, Nescafe 8 Ribu Bikin Semua Terasa Ringan (Unsplash)

Hidup Memang Berat, tapi Nescafe 8 Ribu Bikin Semua Terasa Ringan

14 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.