Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

4 Alasan Seseorang Menanyakan Pekerjaan Orang Lain Saat Ngumpul

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
7 September 2020
A A
4 Alasan Seseorang Menanyakan Pekerjaan Orang Lain Saat Ngumpul
Share on FacebookShare on Twitter

Satu dari sepuluh orang, saat ngumpul akan menanyakan hal-hal yang sebenarnya nggak penting. Tentang pekerjaan, contohnya. Akhirnya momen ngumpul yang seharusnya cair dan penuh dengan canda tawa berubah menjadi suasana layaknya ujian nasional.

Iya, gimana nggak kayak ujian nasional, orang disuruh jawab pertanyaan yang dia sendiri nggak tahu jawabannya. Pertanyaan yang paling sering terlontar adalah “Sudah bekerja belum?” atau “Sekarang kerja di mana?”

Selain begitu sentimentil, pertanyaan tersebut juga susah dijawab. Okelah, mungkin bagi orang yang belum bekerja menjawabnya perkara mudah. Orang itu akan menjawab cukup dengan kalimat  “Belum kerja” atau “Masih kuliah” tanpa cemas akan muncul pertanyaan turunan. Tapi coba kalau yang ditanya itu pekerjaannya begitu kompleks.

Misalnya nih, kamu seorang pedagang kain batik, tapi lain kondisi menerima servis komputer, dan juga sambil bekerja jadi tukang desain di sebuah percetakan terus ditanya pekerjaan, belum tentu menjawabnya. Meski punya pilihan jawaban, saya yakin kamu nggak yakin untuk menjawabnya. Atau setidaknya bakal kebingungan.

Alih-alih menjawab, boleh jadi kamu justru kesal terhadap orang yang selalu tanya-tanya pekerjaan saat ngumpul bareng. Nggak papa, saya juga begitu kok. Pertanyaan terkait kerjaan memang sangat sensitif. Apalagi jika kebetulan pekerjaan kita bukanlah jenis pekerjaan yang bisa dibanggakan orang tua, mertua, dan netizen +62.

Namun belakangan saya mengerti, mengapa orang-orang itu selalu menanyakan soal kerjaan saat ngumpul bareng. Terutama kalau udah lama nggak ketemu. Orang-orang ini secara terselubung menyimpan misi dan maksud tertentu saat menanyakan pekerjaan. Dan hal itu bisa saya tangkap dari gelagatnya.

Memulai obrolan

Tentunya ketika ngumpul bareng teman atau siapapun, kita mesti bisa memulai obrolan. Yhaaa supaya ngumpulnya nggak sekadar ngopi sama mainan hape. Pertanyaan soal pekerjaan pun seringkali dilontarkan.

Pernah suatu ketika, saat ngumpul bareng teman yang kebetulan waktu itu udah banyak yang bekerja. Saya merasa miris dengan diri saya sendiri. Saya yang belum punya pekerjaan yang betul-betul hanya bisa diam saja.

Baca Juga:

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Dalam setiap sirkel tongkrongan yang ada saya di dalamnya, kalau sudah ada yang memulai obrolan dengan menanyakan pekerjaan, orang-orang yang belum merasakan dunia kerja seperti saya cuma bisa menyimak saja. Nggak punya bahan buat ngobrol.

Mau nawarin kerjaan

Saya pernah dengar—entah dari siapa, bahwa cara perekrutan terbaik adalah mendatangi kelompok yang berisi orang-orang yang berpotensi tertarik untuk direkrut. Itu barangkali benar. Soalnya di dunia perekrutan organisasi mahasiswa juga begitu.

Biasanya calon-calon anggota yang isinya mahasiswa-mahasiswa baru yang masih unyu-unyu bakal didatangi kakak-kakak yang sok keren. Kakak-kakak itu tiba-tiba bakalan nimbrung begitu saja di satu kelompok yang isinya mahasiswa baru tersebut.

Barangkali dalam dunia kerja proses perekrutan karyawan juga ada yang memakai cara tersebut. Apalagi bagi yang baru merintis usaha dan membutuhkan orang seperlunya.

Oleh karena itu, saya kok berani menerka bahwa salah satu agennya adalah teman-teman saya yang kalau ngumpul selalu menanyakan pekerjaan. Mereka akan bertanya seolah-olah bersimpati kepada temannya yang belum mendapatkan pekerjaan. Dan voila! Setelah tahu targetnya belum bekerja, dia langsung sodorkan sebuah pekerjaan.

Tentunya bukan sekadar menawarkan sebuah peluang pekerjaan. Melainkan sekaligus meyakinkan bahwa pekerjaan yang ditawarkan adalah pekerjaan yang sanggup mendatangkan uang banyak secara lebih mudah dan efisien. Kalau kamu-kamu tahu MLM, nah kurang lebih begitu.

Butuh kerjaan

Selain menawarkan pekerjaan, orang yang saat ngumpul selalu bertanya pekerjaan itu bisa saja dia sedang butuh kerjaan. Contohnya, saat kamu lagi ngumpul nih, terus tiba-tiba teman kamu menanyakan kamu kerja apa. Alangkah baiknya, kamu nggak perlu sensi dulu, dan nggak usah bingung.

Layani saja dengan menjelaskan apa pekerjaanmu dan bagaimana kerjanya. Saya sarankan jelaskan serinci mungkin. Kalau jabatan kamu nggak prestisius ya jelaskan saja. Misal jadi OB, bilang saja jadi OB.

Kalau kamu cuma menyebutkan nama perusahaannya doang atau nama tempatmu bekerja saja, teman kamu yang lagi butuh pekerjaan itu kemungkinan besar bakal memintamu memasukkannya ke perusahaan tempatmu bekerja. Kamu akan dianggapnya sebagai orang dalam. Walah, sungguh merepotkan bukan?

Sekadar ingin tahu

Kalau ada yang tanya pekerjaan ke kamu saat ngumpul, jawab saja dengan mantap kerja apa yang kamu tekuni. Dia itu cuma pengin tahu aja kok. Udah itu doang. Orang yang begini, kalau pertanyaannya terjawab biasa lantas terdiam. Lah mau gimana lagi? Sekadar kepo je!

BACA JUGA Anji Perlu Mempertimbangkan Karier Baru Ketimbang Jadi YouTuber Kontroversial dan tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2021 oleh

Tags: nongkrongpekerjaanTeman
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

pekerjaan tambahan beban kerja ditolak stres mojok

Pekerjaan yang Bukan Tanggung Jawabmu Sebaiknya Ditolak biar Nggak Stres

7 Oktober 2020
Pekerjaan yang Menyenangkan Adalah Hobi yang Dibayar? Mbelgedes!

Pekerjaan yang Menyenangkan Adalah Hobi yang Dibayar? Mbelgedes!

15 Februari 2023
tukang cap voucher kuota internet mojok

Pengalaman Saya Menjadi Tukang Cap Voucher Kuota Internet

17 November 2020
5 Alasan Pabrik Asal Jepang Selalu Jadi Primadona Jobseeker

5 Alasan Pabrik Asal Jepang Selalu Jadi Primadona Jobseeker

20 Maret 2022
Panduan Menghadapi Beban Kerja Berlebih dengan Cara Nggak Berlebihan terminal mojok

Panduan Menghadapi Beban Kerja Berlebih dengan Cara Nggak Berlebihan

27 Mei 2021
scan barcodetukang parkir sinis pekerjaan mojok

Suka Duka Jadi Tukang Parkir Selama 6 Bulan

17 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.