4 Alasan Real Madrid Harus Membeli Kylian Mbappe

kylian mbappe real madrid terminal mojok

kylian mbappe real madrid terminal mojok

Kylian Mbappe sedang jadi sorotan dunia. Ya emang sering sih dia jadi sorotan, tapi anggap saja ini lagi puncaknya disorot. Mbappe sedang meraih spotlight lewat penampilannya mencetak tiga gol melawan Barcelona. Yang makin sangar, Mbappe menghancurkan Barcelona di kandang Barcelona sendiri.

Barcelona malam itu memang sedang jadi tim paling bodoh di dunia. Ya gimana nggak bodoh, udah tau Mbappe larinya macam Roadrunner, masih dikasih ruang segitu gedenya. Tapi, di sini saya tidak akan membahas kebodohan Barcelona secara mendalam. Tim itu emang lagi goblok-gobloknya. Membahasnya secara panjang hanya bikin saya keliatan goblok.

Sudah bukan rahasia lagi kalau Real Madrid ingin mendaratkan Kylian Mbappe ke Santiago Bernabeu. Pun Mbappe nggak hanya sekali bilang kalau dia ingin bermain buat Real Madrid. Dua pihak ini udah keliatan banget kalau saling cinta, terlihat menyenangkan dan nggateli. Menyenangkan untuk fans Madrid, dan nggateli bagi pihak Barcelona. Modaro.

Tapi, belakangan kok ada rumor kalau Mbappe juga pengin main di Liverpool. Bagi saya, rumor ini gobloknya minta ampun. Bahkan, rumor Atep diminati Manchester United itu masih masuk akal bagi saya dibanding rumor ini.

Meski rumor itu bodoh, tapi bukan berarti nggak mungkin Liverpool punya keinginan untuk mendaratkan Mbappe. Maksud saya, ini Kylian Mbappe gitu loh, siapa yang nggak pengin punya Mbappe di timnya? Nah, rumor ini bagi saya berbahaya buat Florentino Perez, selaku presiden Real Madrid.

Bahayanya gini. Rumor, meski kadang ngaco, ada baiknya untuk diluruskan. Saya yakin kalau Papa Flo nggak gerak, bisa jadi Mbappe merasa nggak diperhatikan. Tau sendiri, kalau udah cinta tuh kadang logikane mbelok. Kalau nggak segera gerak, bisa-bisa Mbappe merasa cintanya bertepuk sebelah tangan.

Di sini, saya akan berpura-pura jadi penasihat Papa Flo. Saya akan memberi beberapa alasan agar Papa Flo mecahin celengan, nembung utang, atau jualin pemain untuk mengejar Kylian Mbappe.

Kualitas

Rasanya kok males menulis kualitas Mbappe sebagai alasan Madrid harus ngejar dia. Soalnya, ini alasan paling utama buat menggaet dia. Tapi, kalau mau serius dikit, kualitas pemain sayap Madrid emang sedang ampas-ampasnya. Hazard yang gemuk, Vinicius yang sukanya mengecoh lawan dan kawan, plus Asensio yang angin-anginan tidak memberi Madrid hal yang mereka butuhkan, yaitu gol.

Ya selama ini memang Benzema bisa memberikan gelontoran gol yang dibutuhkan Madrid. Tapi, usia Benzema sudah menua. Bukan tidak mungkin kualitasnya segera menurun. Wong sewaktu muda aja dia sering melenceng tendangannya, apalagi pas tua. Abot.

Marketing

Coba, kalian lihat Galacticos, skuat mega bintang yang dikumpulkan Papa Flo. Mereka benar-benar menjual dan membantu ekonomi Real Madrid. Pandemi memang berdampak parah, tapi datangnya Mbappe bisa jadi mendongkrak ekonomi Madrid. Penjualan jersey Mbappe akan laku keras.

Sekarang liat deh skuat Madrid, memangnya ada nama yang bisa menjual? Ha mbok saya yakin nggak ada. Ya memang ada pemain yang ganteng, tapi bukan berarti njuk menjual. Lagian, pemain Madrid yang ada masih kalah auranya dibanding Beckham dan Ronaldo. Seganteng-gantengnya Asensio—yang dianggap paling ganteng di skuat Madrid—tetap masih kalah sama fenomena Mas Aldebaran.

Lha kok ra nyambung? Ha yo bebas.

Menunjukkan keberanian

Memecahkan rekor transfer adalah hal yang biasa buat Real Madrid. Masih ingat kan, waktu El Merengues beli Kaka dan Ronaldo di waktu yang hampir bersamaan? Nah, saya akan bilang itu ke Papa Flo.

Tim-tim sepak bola, kecuali Manchester City dan PSG yang duitnya tak berseri, sedang mengalami krisis ekonomi gara-gara pandemi. Nah, dengan membeli Kylian Mbappe, Real Madrid menunjukkan kalau mereka tidak terpengaruh banyak dengan pandemi. Yo terpengaruh jane, tapi kendel tuku Mbappe. Kendel sik pokoke. Perkara remuk, pikir keri, ora nggagas.

Menginjak-injak Barcelona

Santiago Bernabeu pernah bilang, seragam Real Madrid boleh terkena noda darah dan lumpur, tapi tidak oleh rasa malu. Nah, di dunia ini, yang bisa bikin Real Madrid malu hanya Barcelona.

Bukan, bukan karena mereka jago, ya simply karena mereka rival. Real Madrid boleh kebobolan sepuluh gol melawan Persiwi Wonogiri, ora urusan ora peduli. Tapi, kalah lawan Barcelona adalah rasa malu yang akan terkenang sampai mati. Kalian udah bisa bayangin rasa malu pemain Madrid waktu dibantai Barcelona 9-10 tahun yang lalu kan?

Nah, fakta bahwa Kylian Mbappe menginjak-injak Barcelona di kandang mereka akan saya bisikkan ke Papa Flo tiap saat agar dia nggak ragu-ragu nembung utang geden untuk meminang Mbappe. Perkara jebul dia flop, pikir keri, penting jebol celengan atau utang geden sik.

Itu adalah beberapa saran yang lumayan ngawur dari saya andai saya jadi penasihat Papa Flo. Kondisi pandemi ini memang bikin transfer Mbappe terkesan tidak mungkin, tapi dengan dorongan yang tepat, saya rasa Papa Flo nggak akan ragu-ragu merogoh kocek.

Tapi, ada tapinya, Zidane pecat dulu. Soalnya mau pemain sehebat apa pun yang dibeli, ntar yang dimainin ya Vini-Benzema-Asensio, paten.

Sumber gambar: Akun Twitter Kylian Mbappe

BACA JUGA Eden Hazard Main 20 Menit Jauh Lebih Bagus dari Vinicius Junior dalam 3 Musim dan artikel Rizky Prasetya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version