4 Alasan Kamu Perlu Nonton KKN di Desa Penari: Biar Nggak Ketinggalan, Bos!

4 Alasan Kamu Perlu Nonton KKN di Desa Penari: Biar Nggak Ketinggalan, Bos! Terminal Mojok.co

4 Alasan Kamu Perlu Nonton KKN di Desa Penari: Biar Nggak Ketinggalan, Bos! (Akun Instagram KKN Movie)

Bioskop Indonesia tengah diramaikan dengan film anak bangsa bergenre horor yaitu KKN di Desa Penari. Film ini sukses booming dan menjadi film horror yang terlaris sepanjang masa di tengah gempuran pandemi. Apalagi, adanya saingan film hollywood dari Marvel, Doctor Strange in the Multiverse of Madness yang tayang di saat hampir bersamaan.

KKN di Desa Penari sebelumnya dijadwalkan tayang pada 2020 lalu, tapi karena adanya pandemi Covid-19, penayangan film mengalami kemunduran dan baru tayang pada 2022 ini. Antusias masyarakat Indonesia dalam menonton film ini sangat luar biasa. Hal tersebut terbukti dari jumlah penonton yang tembus 6 juta orang.

Berikut ini adalah 8 alasan mengapa Anda harus nonton film KKN di Desa Penari.

#1 Latar tempat yang menarik, tapi menegangkan

Film ini punya latar tempat yang digambarkan begitu menarik dan menjanjikan sinematografi yang mempesona. Desa tersebut punya banyak pohon rindang dan rumah warga yang mayoritas berbahan baku kayu, sukses mendukung penggambaran film tersebut.

Tim KKN di film KKN di Desa Penari (Akun Instagram KKN Movie)

Selain itu, pintu masuk desa secara visual digambarkan sangat misterius dan menegangkan. Pun tempat yang digunakan untuk menari pun benar-benar tampak seperti tempat yang sudah lama tidak terpakai. Hal tersebut cukup mendukung penghayatan penonton dalam menikmati ceritanya.

#2 Mengangkat budaya daerah

Terdapat beberapa unsur budaya yang diangkat pada film KKN di Desa Penari, misalnya sesajen yang cukup sering tampak dalam cerita. Sesajen itu diyakini sebagai salah satu bentuk menghormati leluhur desa. Selain itu, ada adat istiadat setempat yang sangat dijunjung tinggi warganya. Hal ini terbukti dari warga desa penari yang melestarikan dan menganut kepercayaan terhadap budaya yang telah turun temurun tersebut.

Tidak hanya itu, film ini juga turut mengenalkan Tari Gandrung yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Penggambaran unsur budaya yang dibawakan begitu luwes dan epic. Inilah yang sukses menghayutkan imajinasi penonton dalam mengikuti alur ceritanya.

#3 Banyak moral value yang disampaikan 

Beberapa moral value yang disampaikan di film ini di antaranya, pertama, menghormati adat istiadat setempat. Di film tersebut digambarkan bahwa desa penari masih kental adat istiadatnya. Kedua, tetap menjaga logika dan akal sehat dalam bersikap. Ini digambarkan oleh Ayu yang mencintai Bima. Ia terlena dan percaya akan perintah yang disampaikan oleh jin (dawuh) demi menarik perasaan tokoh Bima. Tak hanya itu, tokoh Bima pun melakukan hal yang sama. Dilatarbelakangi rasa cintanya terhadap Widya, ia rela melakukan segala cara untuk membuat Widya tergila-gila padanya. Tanpa mereka sadari, hal itulah yang kemudian menjadi sebuah malapetaka.

Baderawuhi (Akun Instagram KKN Movie)

Ketiga, pentingnya mengutamakan kepentingan kelompok. Pada film itu digambarkan bahwa kelompok tersebut sering dilanda masalah yang membuat hubungan mereka jadi renggang. Hal tersebut salah satunya digambarkan oleh Nur dan Bima yang sempat berseteru. Perseteruan ini karena Bima yang mengikuti nafsunya dan menuruti perintah yang diberikan jin yang datang dalam mimpinya. Sementara Nur tidak setuju dengan hal tersebut.

#4 Penggambaran tokoh sangat hidup

KKN di Desa Penari dibintangi oleh aktor dan aktris muda papan atas Indonesia yaitu seperti Adinda Thomas, Tissa Biani, Aulia Sarah, Aghniny Haque, Achmad Megantara, Calvin Jeremy, Dan Fajar Nugraha. Keahlian akting mereka dalam setiap adegannya begitu luwes dan totalitas. Terlebih, pada scene saat Widya dikelilingi leluhur warga Desa Penari, apalagi pada adegan saat Ayu yang tak berhenti menari dan menangis seakan menyesali perbuatannya.

Itulah 4 alasan kamu perlu menonton film ini. Selain keempat hal tersebut, kamu juga perlu nonton KKN di Desa Penari biar nggak ketinggalan cerita di tongkronganmu. Enam juta penonton, Bos! Pasti mayoritas orang di tongkronganmu udah pada nonton, kan? Masak, nggak, sih?

Penulis: Elsa Wulandari
Editor: Audian Laili

BACA JUGA Tips untuk Sineas agar Filmnya Tembus 6 Juta Penonton kayak KKN di Desa Penari

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version