Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Adab Tanya Alamat ke Orang Jogja biar Nggak Nyasar selain Buka Helm

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
2 Februari 2022
A A
4 Adab Tanya Alamat ke Orang Jogja biar Nggak Nyasar selain Buka Helm Terminal Mojok

4 Adab Tanya Alamat ke Orang Jogja biar Nggak Nyasar selain Buka Helm (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sekitar satu setengah tahun lalu, saya pernah menulis di Terminal Mojok tentang kebiasaan sebagian warga Jogja yang kerap menunjukkan arah berlawanan ketika ada orang tanya alamat atau jalan secara tidak sopan. Artikel yang bisa Anda baca di sini menceritakan pengalaman teman saya yang pernah tersesat gegara diblasukke (ditunjukkan arah berlawanan) oleh salah seorang warga lantaran tidak turun dari motor dan masih pakai helm saat bertanya.

Artikel itu cukup menuai banyak komentar, baik dari kalangan warga Jogja sendiri maupun dari luar daerah. Sebagian menganggap kebiasaan tersebut bentuk dari sikap gila hormat yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Namun, tidak sedikit juga yang akhirnya berani speak up dan menceritakan pengalaman mereka yang pernah diblasukke akibat perilaku yang dianggap tidak sopan.

Terlepas dari pro dan kontra, faktanya kebiasaan tersebut sampai sekarang masih tetap ada. Beberapa waktu lalu, seorang teman yang kebetulan masih mahasiswa baru juga menceritakan pengalaman serupa. Ia mengaku tidak sakit hati, justru banyak belajar dari pengalaman tersebut dan lebih memahami pepatah “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.

Mungkin banyak orang berpikir bahwa hal ini sudah tidak relevan lagi karena sudah ada Google Maps. Tapi percayalah, akan selalu ada momen di mana smartphone tidak bisa diandalkan dan mengharuskan kita bertanya langsung kepada masyarakat setempat saat tidak tahu arah jalan. Buat kalian yang baru datang di Jogja, terutama para mahasiswa baru yang tidak ingin diblasukke dan nyasar, penting mengetahui beberapa adab tanya alamat ke orang Jogja seperti berikut.

#1 Matikan mesin motor

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mematikan mesin motor. Di Jogja, tidak turun dari motor saat menanyakan alamat bisa dianggap tidak sopan, terlebih jika tidak mematikan mesin motor. Tentu ini adalah kesalahan fatal. Selain terkesan tidak sopan, bisingnya suara knalpot kendaraan juga bisa bikin orang yang ditanya kurang nyaman dan bikin suasana kurang bersahabat.

Selain itu, usahakan untuk memarkir kendaraan agak jauh dari responden. Sebab, jika Anda parkir motor persis di depan orang yang akan ditanya, seolah mau menantang gelut atau bahkan dituduh klitih. Usahakan menghindari risiko tersebut dengan memarkir kendaraan beberapa meter dari responden.

Ini juga berlaku bagi pengendara mobil, ya. Jika membawa penumpang, sebaiknya salah satu turun dari mobil. Pastikan kaca mobil paling depan juga terbuka agar bisa mendengar arah yang ditunjukkan responden dan terlihat ramah.

#2 Awali dengan “nyuwun pangapunten”

Hampir semua orang tahu bahwa percakapan atau pertanyaan yang baik selalu diawali dengan kata “maaf”. Kata ini bisa digunakan dalam berbagai momen dan kesempatan seperti sebelum memulai rapat, seminar, pengajian, hingga saat menanyakan alamat,

Baca Juga:

8 Ciri Orang Jogja Asli yang Nggak Perlu Lagi Ditodong Pertanyaan “KTP Mana?”

4 Alasan Angkringan Jakarta Bikin Orang Jogja Kecewa

Setelah mematikan mesin motor, turun dari motor, memarkirkan motor, serta membuka helm, jangan lupa untuk mengawali pertanyaan dengan kata “maaf” atau “nyuwun pangapunten”. Dengan mengawali kata “ngapunten” sebelum melemparkan pertanyaan, menandakan bahwa Anda adalah seorang yang beradab, beretika, dan memiliki unggah-ungguh.

Mengucapkan kata maaf sebelum memulai percakapan menjadi salah satu intro terbaik saat berinteraksi dengan orang lain. Untuk itu, tak perlu basa-basi panjang lebar seperti menanyakan nama, usia, atau pekerjaan. Selain menyita waktu, basa-basi yang terlalu berlebihan bisa bikin kaki pegel linu karena kelamaan berdiri.

#3 Membungkukkan badan

Membungkukkan badan saat lewat di depan orang yang lebih tua tentu sudah menjadi tradisi masyarakat di Jawa. Tradisi ini juga berlaku ketika ingin menanyakan alamat ke orang Jogja. Saat bertanya, pastikan badan agak membungkuk, sedikit tersenyum, lalu tanya alamat yang dituju sambil sesekali mengangguk-anggukkan kepala.

Pastikan Anda tidak mengangkat kepala. Selain terlihat songong dan tidak memiliki tata krama, ini bisa menyulut emosi warga karena dianggap menantang atau mengajak berkelahi. Maka dari itu, luangkan waktu untuk membungkukkan badan sebentar agar suasana lebih hangat dan penuh keakraban.

Bagi masyarakat Jawa, membungkukkan badan saat bertemu atau lewat di depan orang lain bukan berarti sedang merendahkan diri sendiri. Melainkan sebagai bentuk penghormatan dan cinta kasih kepada sesama manusia. Meski begitu, usahakan untuk tidak membungkuk secara berlebihan dan terus-menerus. Selain aneh, konon aktivitas ini juga bisa meningkatkan risiko kelainan tulang belakang atau kifosis.

#4 Bunyikan klakson sebelum beranjak pergi

Sejak ditemukan oleh Hutchinson pada 1908, klakson telah berfungsi cukup baik sebagai sarana komunikasi antarkendaraan. Bagi masyarakat Jogja, klakson juga digunakan untuk aruh-aruh (menyapa) ketika lewat di depan orang. Selain itu, klakson juga kerap dijadikan simbol perpisahan sebelum beranjak pergi.

Nah, setelah diberi tahu alamat yang ingin Anda dituju, pastikan untuk bilang terima kasih kepada bapak atau ibu responden. Selain terlihat lebih humanis, membunyikan klakson sebelum beranjak pergi juga dianggap mampu membuat hati lebih tenang selama perjalanan.

Tidak sedikit orang yang kemudian menganggap bahwa cara-cara di atas adalah bagian sifat gila hormat, menyusahkan pengendara, dan cenderung ribet. Namun, begitulah cara hidup sebagian orang Jawa atau yang lebih dikenal dengan istilah empan papan, di mana setiap orang harus mampu menyesuaikan diri dan pandai menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Terlebih bagi para perantau atau mahasiswa baru, tentu sikap empan papan harus tetap dijadikan pedoman saat menjalani kehidupan sehari-hari. Sebab, kebetulan kita adalah makhluk sosial yang saling bergantung satu sama lain. Yah, daripada hidup di hutan sendirian, bukankah lebih aman dan bijak tetap menjalani protokol bermarsyarakat yang penuh tradisi dan kearifan lokal ini?

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Februari 2022 oleh

Tags: adabOrang Jogjatanya alamat
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

Angkringan Jakarta Bikin Orang Jogja Ngelus Dada Mojok.co

4 Alasan Angkringan Jakarta Bikin Orang Jogja Kecewa

18 Maret 2025
3 Alasan Orang Kota Jogja Lebih Suka Piknik ke Gunungkidul dibandingkan Kulon Progo

3 Alasan Orang Kota Jogja Lebih Suka Piknik ke Gunungkidul dibandingkan Kulon Progo

23 November 2024
batita Nyuruh Anak Kecil ke Masjid Itu Bagus, tapi Ajari Juga Adabnya terminal mojok

Nyuruh Anak Kecil ke Masjid Itu Bagus, tapi Ajari Juga Adabnya

27 Maret 2021
5 Hal Lumrah di Daerah Lain, tapi Orang Jogja Nggak Bisa Melakukannya Mojok.co

5 Hal Lumrah di Daerah Lain, tapi Orang Jogja Nggak Bisa Melakukannya

16 Agustus 2024
8 Ciri Orang Jogja Asli yang Nggak Perlu Lagi Ditodong Pertanyaan “KTP Mana?” Mojok.co

8 Ciri Orang Jogja Asli yang Nggak Perlu Lagi Ditodong Pertanyaan “KTP Mana?”

10 Agustus 2025
Buat Orang Jogja Kayak Saya, Bandung Itu Magis dan Spesial!

Buat Orang Jogja Kayak Saya, Bandung Itu Magis dan Spesial!

26 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.