Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

3 Tips Mengejar Tanda Tangan Penceramah Lewat Jalan Nggak Biasa. #TakjilanTerminal48

Aditya Mahyudi oleh Aditya Mahyudi
12 Mei 2021
A A
Nggak Harus Lewat Cara Biasa, Mengejar Tanda Tangan Penceramah Justru Ada Jalan Keluarnya. #TakjilanTerminal48
Share on FacebookShare on Twitter

Semua kaum muslimin dari berbagai belahan dunia, khususnya Indonesia, turut bersukacita dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Menunaikan ibadah shaum selama sebulan penuh serta menghadiri malam Lailatur Qadar sebagai puncak kemenangan mereka untuk segera memperbanyak zikir kepada Allah swt serta berusaha menghapus berbagai sifat buruknya demi meraih pahala kebaikan. Dengan demikian, bulan Ramadan tidak sekadar menahan diri dari rasa lapar dan haus, tetapi juga membuka lembaran baru untuk mengubah nasib lebih baik.

Salah satu tradisi Ramadan semasa sekolah yang paling dikenang sepanjang masa adalah memperebutkan tanda tangan penceramah. Setelah menunggu jamaah berhamburan pulang dari masjid, kalian selalu berbaris rapi untuk dapat kesempatan meminta tanda tangan penceramah di buku kegiatan Ramadan. Di samping itu, stempel cap basah warna biru bermerek Dewan Keluarga Masjid kerap kali menghiasi buku kegiatan Ramadan agar tampilannya dianggap resmi. Hasil tanda tangan penceramah yang kalian koleksi sepanjang bulan Ramadan rencananya akan diserahkan kepada guru sekolah demi mengincar nilai pesantren kilat.

Walaupun praktiknya terasa sedikit mudah lantaran tinggal mendatangi masjid pada waktu sesi salat tarawih atau subuh, nyatanya berburu tanda tangan penceramah ternyata jauh lebih sulit dari yang kalian bayangkan. Faktanya, sebagian besar penceramah kadang-kadang memilih pulang ke rumah serta sibuk mengisi kajian ceramah di tempat lain. Bisa, sih, diwakilkan sama pengurus masjid, namun tanda tangan penceramah justru lebih bermakna karena terkenal akan keindahan gaya tulisannya yang bernuansa artistik.

Mengenai aktivitas padat penceramah, saya sepakat bahwa penceramah mungkin diibaratkan sebagai musafir yang gemar bepergian untuk mengejar ilmu bermanfaat ke beberapa tempat yang sesuai riwayat hadis nabi, yaitu “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina.” Tugas penceramah tidak sekadar mengurus keperluan masjid, melainkan bekerja sampingan, entah sebagai pegawai kantor, wirausaha, dan lain-lain. Bagaimanapun, mau memaksa penceramah tanda tangan di buku kegiatan Ramadan dengan intimidasi belaka sama saja menganggu privasi mereka yang memang lagi butuh ketenangan batin.

Ketimbang berlama-lama galau menunggu kedatangan penceramah dengan badan setengah gemetar, sebaiknya terapkan beberapa langkah agar mampu meyakinkan penceramah terkait misi penandatanganan buku harian Ramadan. Hal ini dilakukan supaya pertemuan tatap muka kalian dengan penceramah berjalan lancar sekaligus mencegah adanya kendala miskomunikasi.

Pertama, sangat disarankan memantau jadwal penceramah di mading masjid. Cukup memotret daftar nama penceramah lewat kamera smartphone berkualitas video definisi tinggi, memori ingatan tentang jadwal kultum penceramah perlahan-lahan meningkat pesat dengan sendirinya. Apabila merasa khawatir ketinggalan informasi, masjid biasanya menyediakan situs online yang memuat konten seputar agenda tema kultum dari penceramah dan sebagainya sehingga bebas diakses melalui gadget.

Berkat adanya bantuan media pendukung tersebut, peluang kalian bertemu penceramah saat menghadiri salat tarawih di masjid bakal terbuka lebar. Setelah itu, kalian langsung bersemangat minta tanda tangan blio sambil mengepalkan kedua tangan!

Kedua, sowan ke rumah penceramah bisa menjadi rekomendasi kalian yang memegang teguh prinsip man jadda wan jadda. Syarat mutlaknya, kalian mesti akrab dengan penceramah layaknya keluarga sendiri biar suasananya tidak canggung dan sesekali berbicara santai seputar pentingnya keistimewaan bulan Ramadan.

Baca Juga:

Warak Ngendog, Mainan “Aneh” di Pasar Malam Semarang yang Ternyata Punya Filosofi Mendalam

Mahasiswa Jogja yang Ingin Bertobat di Bulan Ramadan Wajib Berkunjung ke Masjid Jogokariyan

Biar dianggap setia kawan, membawa buah tangan berupa parsel makanan seakan menjadi apresiasi setinggi-tingginya kepada penceramah yang telah berjasa meringankan beban kalian selama bulan Ramadan dengan bersikap ramah. Kelebihan yang kalian miliki tersebut justru bakal mencuri hati penceramah supaya dipermudah dalam menandatangani buku kegiatan Ramadan kalian di rumah beliau. Anggap saja kalian serasa bergelimang rezeki nomplok.

Terakhir, membersihkan lingkungan masjid adalah tantangan gokil demi menarik perhatian penceramah. Seperti diketahui, pekerjaan mulia ini memang sering diurus sama marbot masjid setiap hari. Terinspirasi dari peribahasa “jagalah kebersihan”, kalian rela bekerja sukarela untuk merawat lingkungan sekitar area masjid seperti menyemprot disinfektan area jamaah, mengetes suara mikrofon azan, serta mengelap kaca masjid hingga bening mengkilap. Berbagai pekerjaan yang kalian lakoni dengan menyisakan tetesan keringat kemungkinan besar memperoleh pujian setinggi langit dari penceramah.

Seandainya kalian konsisten mempertahankan sifat dermawan, penceramah mulai bergerak cepat saat menandatangani buku kegiatan ramadan kalian sehingga tidak perlu repot berbondong-bondong mengincar penceramah pas salat tarawih. Wah, serasa masuk jalur VIP, nih!

Akhir kata, tradisi berburu tanda tangan kepada penceramah bukan hanya mempercantik tampilan buku kegiatan Ramadan, tetapi juga belajar menghargai jerih payah beliau yang selama ini selalu menyebarkan sifat kebaikan demi terhindar dari perbuatan dosa. Selain itu, tanda tangan penceramah bertujuan untuk menguji sejauh mana tingkat kejujuran kalian, apakah memang berlandaskan perjuangan atau sekadar ikut-ikutan mengandalkan jasa teman. Lagi pula, meraih tanda tangan penceramah mudah dilakukan kapan saja tanpa batas asalkan masih ada tujuan jelas yaitu kepentingan tugas bulan Ramadan. Jangan lupa, kalian diutamakan bersalaman dengan penceramah sambil mengucapkan terima kasih dengan setulus hati.

Daripada nekat bermain petasan di jalanan apalagi perang sarung, mending mengisi waktu luang untuk berburu tanda tangan penceramah sebagai ajang pemanasan menuju Idulfitri!

*Takjilan Terminal adalah segmen khusus yang mengulas serba-serbi Ramadan dan dibagikan dalam edisi khusus bulan Ramadan 2021.

BACA JUGA 3 Hal yang Terasa Istimewa di Bulan Ramadan 2021. #TakjilanTerminal47 dan artikel Aditya Mahyudi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Mei 2021 oleh

Tags: Buku Catatan Ramadanbulan ramadanpenceramahTakjilan Ramadan
Aditya Mahyudi

Aditya Mahyudi

Seorang freelancer asal Kota Bandung yang gemar jogging, menonton film spesialis action serta membuat desain grafis di waktu senggang. Memiliki ketertarikan mendalam pada dinamika sosial-budaya serta penerjemahan bahasa internasional, yang sering menjadi inspirasi dalam berbagai karya dan proyek manapun.

ArtikelTerkait

pura pura bego, orang ndableg

Bagaimana Puasa Ramadan Tahun ini Mengubah Orang Ndableg Kayak Saya Jadi Soleh

8 Mei 2020
Ngaji Kilatan dan Tradisi Melancong Santri di Bulan Ramadan. #TakjilanTerminal30

Ngaji Kilatan dan Tradisi Melancong Santri di Bulan Ramadan. #TakjilanTerminal33

29 April 2021
Es Tebu, Minuman Nostalgia yang Terlupakan di Bulan Ramadan. #TakjilanTerminal42 terminal mojok

Es Tebu, Minuman Nostalgia yang Terlupakan di Bulan Ramadan. #TakjilanTerminal42

6 Mei 2021
Harga Gula Naik, Penjual Kue Pancong di Tegal Ingin Beralih Jadi Tukang Kredit di Bulan Puasa

Harga Gula Naik, Penjual Kue Pancong di Tegal Merana. Ingin Beralih Jadi Tukang Kredit Panci di Bulan Puasa

23 Maret 2024
Sirop Belum Benar-benar Mampus meski Terus Dihajar Minuman Kemasan Seribuan

Sirop Belum Benar-benar Mampus meski Terus Dihajar Minuman Kemasan Seribuan

24 Maret 2024
Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang?

12 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.