Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Fesyen

3 Tips Beli Baju Zara Second biar Tetap Nggaya

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
20 April 2022
A A
3 Tips Beli Baju Zara Second biar Tetap Nggaya Terminal Mojok

3 Tips Beli Baju Zara Second biar Tetap Nggaya (Travellifestyle/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Selain Uniqlo dan H&M yang terkenal sebagai baju khas anak muda, nama lain yang tak kalah tenar adalah Zara. Brand fast fashion asal Spanyol ini mungkin memang tidak terlalu banyak dijumpai di Indonesia lantaran outlet-nya hanya ada di kota-kota tertentu seperti Jakarta dan Surabaya. Sebagai salah satu peritel pakaian terbesar di dunia, diperkirakan Zara memproduksi lebih dari 450 juta potong baju per tahun. Angka tersebut belum termasuk item lain seperti tas, sepatu, dan aksesori lainnya.

Jika dibandingkan dengan merek fast fashion seperti Uniqlo atau H&M, harga yang dibanderol oleh Zara memang terasa lebih tinggi. Maklum saja, merek besutan Amancio Ortega ini memang mengadopsi desain dari brand kelas atas yang dimodifikasi dan dihargai lebih rendah untuk menjangkau pasar kelas menengah atas. Untuk tanktop saja Zara bisa mematok harga hingga Rp270.000 per potongnya.

Namun, masalah harga tak serta merta membuat kita tidak bisa mencicipi bagaimana rasanya berbalut pakaian berlabel Zara. Salah satu caranya adalah dengan membeli pakaian bekas dari merek tersebut. Dengan alasan sustainable fashion, kita bisa sok-sokan meredam gengsi manakala tak mampu berbelanja merek asli dengan harga yang tinggi.

Pakaian keluaran Zara memang terkenal dengan jahitannya yang rapi, bahannya yang berkualitas, dan desainnya yang sesuai untuk acara formal maupun kasual. Oleh sebab itu, rasanya sih tak akan rugi kalau membeli baju Zara sekalipun second. Nah, supaya tetap bisa memperoleh pakaian yang kondisinya masih pantas dan bukan barang palsu, kita bisa menerapkan tips and trik berikut untuk berbelanja baju Zara second

#1 Pilih model baju yang bersifat timeless atau tidak ada di lemari pakaian kita

Flea market umumnya memasang harga yang jauh lebih rendah daripada harga di official store. Baju Zara second biasanya dipatok dengan harga puluhan ribu saja serupa dengan baju second dari merek ternama lain seperti Uniqlo, H&M, Mango, F21, dan Bershka. Kalau untuk merek H&M kadang kita merasa rugi beli second-nya lantaran harganya tak jauh beda dengan harga saat sale, tetapi perbedaan antara harga baju baru dan bekas merek Zara ini cukup signifikan. Yang perlu diingat, jangan mentang-mentang harganya anjlok, kita langsung memborong produknya tanpa pertimbangan matang dengan embel-embel branded.

Pilih yang modelnya timeless (Unsplash.com)

Aturan pertama thrifting, terlepas dari apa pun mereknya, adalah menyesuaikan dengan kebutuhan. Lebih baik belanjakan uang untuk baju yang bersifat tak lekang oleh waktu dan tak tergilas perputaran mode sehingga bisa dipakai dalam kurun waktu cukup lama. Kedua, belilah pakaian yang belum ada di lemari baju tetapi bersifat versatile untuk dipakai dalam acara apa pun atau bisa dipadankan dengan baju yang sudah kita miliki sebelumnya. Dengan demikian, ideologi kita untuk penghematan dengan cara thrifting tetap terjaga sepenuhnya.

#2 Periksa kecacatan atau pertimbangkan cacat yang bisa ditoleransi

Poin yang kedua ini mungkin lebih relevan diterapkan bagi orang yang melakukan pembelanjaan secara langsung di thrift store atau toko awul-awul. Apabila berbelanja secara online, kita bisa minta tolong penjual untuk mendeskripsikan reject dan memfotonya. Bagaimanapun, membeli barang bekas tidak bisa disamakan dengan barang baru meskipun bermerek. Jika terdapat major reject, lebih baik urungkan niat untuk membelinya karena bisa jadi baju yang sudah dibeli itu akan berakhir sebagai lap dapur atau onggokan sampah.

Kancing lepas masih bisa dijahit kembali (Unsplash.com)

Lain ceritanya bila hanya ditemukan cacat minor seperti hilang kancing, ritsleting yang rusak atau macet, noda yang masih bisa dibersihkan, maupun terdapat lubang kecil di tepian kain. Untuk ketidaksempurnaan seperti kancing hilang atau ritsleting macet, kita bisa mengatasi dengan menggantinya. Sedangkan untuk cacat lubang, kita bisa mengakalinya dengan mendaur ulang produk tersebut, baik dijahit sendiri atau meminta bantuan tukang jahit. Sebagai contoh, jika lubang tersebut berada di ujung bawah baju, potonglah baju tersebut menjadi model crop yang bergaya lebih kekinian. Tetapi, apabila lubangnya ada di tengah-tengah baju, sebaiknya batalkan saja untuk membeli sebab akan lebih sulit dan membutuhkan kreativitas tinggi untuk melakukan recycle.

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

#3 Periksa originalitas

Melonjaknya antusiasme masyarakat terhadap tren thrifting membuat pamor perdagangan baju bekas turut meroket. Penggunaan kata awul-awul, bekas, atau second kini mulai tergeser dengan terminologi yang terdengar lebih keren, yaitu thrifting. Padahal ya esensinya sama saja. Pemilihan kata berbahasa Inggris tersebut membuat harga baju second tak lagi semurah beberapa tahun yang lalu, terlepas dari adanya faktor inflasi. Bahkan, banyak penggemar lama baju bekas yang protes karena harga pakaian second kini sebelas dua belas dengan harga barunya.

Tak hanya dari perbedaan penggunaan kata. Saat ini, banyak seller nakal yang berbuat curang dengan melabeli ulang baju-baju second non-branded dengan label brand ternama seperti Zara. Modus yang dilakukan biasanya adalah dengan menjahit label palsu di bagian kerah serta memasang tag harga seperti di gerai resminya. Hal ini dilakukan agar para penjual licik tersebut bisa mengeklaim bahwa barang yang mereka jual merupakan baju branded baru dengan tag sehingga bisa memberi harga tinggi. Padahal itu hanyalah akal-akalan mereka saja karena memesan label kain maupun tag bukanlah hal yang sulit dilakukan.

Cek keaslian baju lewat wash tag (Shutterstock.com)

Cara yang bisa kita lakukan untuk mendeteksi apakah baju tersebut ori atau palsu adalah dengan melihat label keterangan pencuciannya atau wash tag. Khusus untuk brand Zara, wash tag yang dijahit pada setiap produk sandangnya memiliki bentuk panjang sebagaimana yang ditemukan pada brand F21. Jadi, apabila wash tag-nya dipotong atau tidak ditemukan, ada baiknya kita menaruh curiga pada barang tersebut.

Sekian sedikit tips untuk membeli baju Zara second. Selalu terapkan kebersihan saat berbelanja produk-produk bekas, ya. Cucilah setiap baju second yang dibeli meskipun pedagangnya sudah mencuci baju tersebut. Bagaimanapun, kita tidak tahu perjalanan benda tersebut hingga sampai di tangan kita. Jika perlu, tuangkan sedikit cairan antiseptik untuk membunuh bakteri atau tungau yang mungkin bersembunyi di balik lipatan baju. Happy thrifting!

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Di Jepang, Belanja Baju di Uniqlo dan GU Itu Biasa Aja.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 April 2022 oleh

Tags: bajupilihan redaksisecondZara
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Jalan Raya Kaligesing Kulon Progo, Jalan Paling Indah se-Jogja dengan Pemandangan Sawah, Bukit, Jurang, Tebing, dan Hutan Jadi Satu

Jalan Raya Kaligesing Kulon Progo, Jalan Paling Indah se-Jogja dengan Pemandangan Sawah, Bukit, Jurang, Tebing, dan Hutan Jadi Satu

7 Februari 2024
4 Kekurangan Tinggal di Apartemen yang Perlu Dipertimbangkan Terminal Mojok

4 Kekurangan Tinggal di Apartemen yang Perlu Dipertimbangkan

11 Mei 2022
Soto Pak Sabar Montongsari Weleri: Rasa Sotonya Tawar, Rasa Tehnya Ambyar Mojok.co

Soto Pak Sabar Montongsari Weleri: Rasa Sotonya Tawar, Rasa Tehnya Ambyar

6 Mei 2024
Desa Kedung Wedus Kabupaten Tegal: Dulu Dikenal sebagai Sarangnya Maling, Menggandeng TNI sebagai Solusi

Desa Kedung Wedus Kabupaten Tegal: Dulu Dikenal sebagai Sarangnya Maling, Menggandeng TNI sebagai Solusi

19 Juni 2024
6 Drama Korea yang Dirindukan, Bikin Susah Move On!

6 Drama Korea yang Dirindukan, Bikin Susah Move On!

15 Juni 2023
Kok Bisa Shizuka Lebih Memilih Nobita yang Suramnya Minta Ampun?

Kok Bisa Shizuka Lebih Memilih Nobita yang Suramnya Minta Ampun?

11 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.