Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

3 Tipe Calon Pembeli Toko Keperluan Muslim yang Bikin Jengkel

Salim Maruf oleh Salim Maruf
7 Agustus 2021
A A
3 Tipe Calon Pembeli Toko Keperluan Muslim yang Bikin Jengkel terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Setelah beberapa kali gonta-ganti pasangan, eh, maksudnya pekerjaan, kini takdir mengantarkan saya untuk mengais makan di sebuah toko keperluan muslim. Yah, sebagai seseorang yang bekerja di tempat dengan citra religius, tentunya saya berusaha semaksimal mungkin bersikap profesional. Misalnya, menyambut calon konsumen atau pembeli dengan ramah, walau kejengkelan membadai di hati sebab perilaku mereka.

Kok bisa merasa jengkel terhadap pembeli? Begini, selama saya bekerja di toko yang menjual busana, keperluan, dan aksesori muslim, ada banyak hal yang mampu menerbitkan rasa jengkel saya terkait kelakuan calon pembeli tersebut. Di antaranya adalah sebagai berikut:

#1 Mampir ke toko menjelang magrib

Salah satu hal yang mampu membikin saya geleng-geleng kepala (walau cuma di dalam imajinasi) adalah hal ini. Berbelanja di waktu menjelang magrib membuat saya nggak habis pikir. Alasannya begini, sebagai toko yang kental dengan citra religiusnya, waktu tersebut tentu sangat sakral.

Waktu magrib itu cuma sebentar, jadi karyawan juga ingin cepat-cepat menutup sebentar toko dan menunaikan ibadah. Dan kebanyakan yang datang ke toko kami (namanya juga toko busana muslim dan sebagainya) itu dapat dipastikan juga beragama Islam. Sampai di sini paham, kan, maksudnya?

Okelah kalau cuma sebentar, satsetsut, tanpa fafifu wasweswos, setelah memilih barang yang diincar, langsung ke kasir membayarnya, masih bisa ditoleransi. Lha, kalau diawali dengan bingung terlebih dahulu, kemudian baru memilih produk yang ingin dibeli, lihat sana, lihat sini, waktu magrib keburu selesai.

Atau bisa juga begini, boleh saja, sih, mampir ke toko menjelang magrib, tapi pinjam dulu sajadah dan tempat untuk salat, setelah selesai baru belanja. Kan enak kalau begitu, penjual dan pembeli sama-sama telah menunaikan kewajiban, juga sama-sama nggak diburu waktu.

#2 Meletakkan barang di atas kitab suci

Waini, terkadang bikin saya jengkel setengah mampus. Sebagaimana lazimnya toko yang menyediakan berbagai keperluan muslim lainnya, tempat saya bekerja itu juga menyediakan kitab suci atau Al-qur’an yang diletakkan secara khusus di atas meja tinggi. Artinya nggak bercampur dengan barang-barang lainnya.

Yang bikin kesal itu ketika ada pembeli dengan santainya meletakkan barang-barang yang telah dipilihnya di atas Al-qur’an, padahal sudah jelas di sana tertera ada tulisan Al-qur’an dan ditempatkan secara khusus pula.

Baca Juga:

Persaingan Semakin Ketat, Penjaga Warung Madura di Perantauan Alami Kejadian Aneh: Mulai dari Perut Tiba-tiba Kembung hingga Serangan Ulat Bulu

Setelah Saya Baca Lebih Senyap dari Bisikan karya Andina Dwifatma

Kalau sudah begitu, saya biasanya masih dapat berhusnuzan bahwa calon pembeli nggak melihat (((???))) atau belum mengerti cara memperlakukan Al-qur’an, maka saya biasanya langsung mengambil barang yang diletakkan tersebut, kemudian memberitahu dengan santun bahwa di bawah sana ada Al-qur’an.

Bahkan pada titik tertentu, kadang saya juga teramat heran. Gimana nggak heran, ketika seseorang memasuki toko mengenakan aksesori muslim yang kafah, eh, ternyata dengan mudahnya meletakkan sesuatu di atas kitab suci. Hmmm, seperti para politikus saja yang gemar pencitraan religius, padahal cuma cosplay ulama belaka.

#3 Mengajak gibah perihal agama

Kepada para pelanggan tipe ini, kadang saya malas banget menghadapinya. Kalau mengajak berdiskusi sehat perihal dinamika beragama di era sekarang, saya, sih, welcome aja. Lah ini, membahas hal nirfaedah semisal tentang narasi vaksin itu adalah virus untuk melemahkan umat Islam, pandemi covid-19 cuma konspirasi untuk melemahkan orang-orang beriman, dan narasi sejenisnya. Aduh, duh, duh.

Tiba-tiba saja saya ingin mengajak ngopi calon pembeli seperti ini atau menunjukkan letak barang yang sedang didiskon saja, agar ia sibuk memilih produk-produk yang diobral, jelas lebih berfaedah daripada ia mengobral gibah. Astagfirullah.

BACA JUGA Mengenal Karakter Calon Pembeli Perhiasan di Toko Emas dan tulisan Salim Maruf lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: Gaya Hidup Terminalpenjaga tokotipe pembelitoko muslim
Salim Maruf

Salim Maruf

Pernah patah hati, tapi bahagia.

ArtikelTerkait

tips meja kerja instagrammable mojok

Tips Menata Meja Kerja Instagrammable bagi Sobat WFH Low Budget

7 Juli 2021
3 Rekomendasi Gim Bertema Wabah Virus Global: Relate Banget sama Kondisi Sekarang terminal mojok.co

3 Rekomendasi Gim Bertema Wabah Virus Global: Relate Banget sama Kondisi Sekarang

2 Agustus 2021
Sepak Bola Menjelang Magrib Adalah Olahraga Paling Fair Play di Dunia terminal mojok

Sepak Bola Menjelang Magrib Adalah Olahraga Paling Fair Play di Dunia

28 Juli 2021
Rumah Atap, Hunian Populer bagi Tokoh Drakor dan Warga Korea Selatan terminal mojok

Rumah Atap, Hunian Populer bagi Tokoh Drakor dan Warga Korea Selatan

9 Juni 2021
scan barcode juru parkir Pengalaman Berurusan dengan Tukang Parkir yang Nggak Mau Kepanasan terminal mojok.co

Andai Bayar Tukang Parkir Bisa Scan Barcode, Pasti Tidak Sulit Cari Kembalian

3 Juni 2021
4 Peran yang Biasa Kita Temukan di Acara Karnaval 17-an terminal mojok

4 Peran yang Biasa Kita Temukan di Acara Karnaval 17-an

7 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.