Menurut salah seorang psikolog yang saya lupa siapa namanya, manusia punya kecenderungan suka dipuji. Makanya manusia melakukan berbagai cara supaya pujian itu datang, salah satunya dengan pamer. Coba, deh, lihat postingan-postingan di media sosial. Kebanyakan isinya pamer-pameran, mulai dari pamer gelar, pamer jabatan, pamer skill, pamer kekayaan, pamer kesuksesan, malah ada juga yang pamer aurat. Hadeh.
Di antara sekian pamer itu, saya lebih mengapresiasi orang yang suka pamer skill. Pamer skill lebih menunjukkan hasil dari usaha yang keras dan tekun. Makanya saya nggak ragu nge-like postingan-postingan pamer skill ketimbang pamer-pameran lainnya.
Tapi, sehebat apa pun skill yang kamu punya, saya mohon dengan sangat, jangan sekali-kali memamerkan skill-mu tersebut ketika baru lolos CPNS. Bukan apa-apa, ini demi kebaikanmu sendiri. Perlu diingat, dunia birokrat itu lebih kejam dari Toro Margens dan lebih sadis dari Afgan. Kalau nggak jago gimmick dan nggak pandai bersiasat, kamu bakal terjajah oleh skill yang kamu pamerkan itu.
Jadi, skill apa saja yang wajib disembunyikan seseorang yang lolos CPNS?
#1 Menyetir mobil
Menyetir mobil adalah basic skill bagi sebagian besar orang. Tapi, buat kamu yang baru lolos CPNS, tolong jangan pamer kalau kamu bisa nyetir mobil. Apalagi kalau kamu pamernya langsung ke bos di kantor. Pokoknya jangan. Meski kamu lihai nyetir truk tronton atau bus Rosalia Indah, mending diam saja, deh. Kecuali, kalau kamu memang ke kantor pakai mobil. Kalau itu, sih, sudah ketahuan dan nggak bisa ditutup-tutupi.
Bukannya apa-apa, terkadang ada bos yang suka memanfaatkan keadaan stafnya, apalagi kalau masih pegawai baru. Begitu tahu stafnya jago nyetir mobil, langsung serasa punya sopir pribadi, deh. Ke mana-mana minta diantar atau dijemput, malah ada juga yang diminta antar barang atau ambil paket. Mending kalau kamu dibayar atau minimal dapat uang lelah, ini kan nggak. Itu semua, kan, sudah include di gaji bulanan CPNS yang kamu terima.
#2 Desain grafis
Nggak semua orang punya skill yang satu ini. Di dunia birokrat, orang-orang yang bisa desain grafis boleh dibilang langka. Paling cuma satu dua orang dalam satu kantor. Melihat kondisi ini, seharusnya kamu menyadari satu hal: jangan pamer skill ini di lingkungan kantor. Sudah, mending kamu resapi dan aplikasikan saja pepatah “diam itu emas” ketika awal-awal bekerja sebagai CPNS.
Kalau saja teman-teman sekantor—termasuk bos—tahu kamu bisa desain grafis, tamat sudah riwayatmu. Kamu bakalan kebanjiran orderan macam bikin desain flyer, desain spanduk dan baliho, desain infografis, sampai desain virtual background di setiap acara online. Apakah kebanjiran orderan itu membuat kamu bergelimang harta? Oh, tentu saja nggak, Mylov. Itu semua, kan, sudah include di gaji bulanan CPNS yang kamu terima tiap bulan.
#3 Public speaking
Satu lagi skill yang wajib kamu sembunyikan ketika lolos CPNS, yaitu skill public speaking. Ingat, nggak semua orang bisa public speaking. Public speaking, kan, bukan cuap-cuap begitu saja, tapi ada tekniknya juga. Makanya orang-orang dengan skill public speaking yang mumpuni itu jadi orang istimewa di dunia birokrat.
Tapi, seistimewa-istimewanya orang yang punya skill public speaking, saya sarankan jangan dipamerkan di hadapan orang sekantor, ya, khususnya buat kamu yang baru saja lolos CPNS. Nanti kamu bakalan repot sendiri. Setiap ada acara kantor, pasti selalu didaulat jadi MC. Setiap ada acara webinar, pasti selalu diminta jadi moderator. Setiap ada acara kunjungan, pasti selalu diberi tugas sebagai pendamping. Lalu, apakah dengan tugas-tugas tambahan tadi kamu gajinya naik? Ya jelas nggak, lah.
Sebetulnya, masih banyak lagi skill yang wajib kamu sembunyikan ketika lolos CPNS. Misalnya, menulis, fotografi, bahkan bermusik sekali pun.
Untuk awal-awal, kamu mungkin senang bisa mengembangkan hobi dan potensi yang kamu suka. Tapi, lama-kelamaan enek juga, sih. Lah, wong beban kerja kamu jadi bertambah, kok. Sementara teman sekantor yang lain bisa ongkang-ongkang kaki tanpa ada tugas tambahan, tapi gaji tetap sama.
Tapi, semuanya balik lagi ke diri sendiri, sih. Kalau memang suka, ya monggo, jalani saja dengan segenap hati. Lagi pula, nggak semua orang bisa menyembunyikan skill karena menyembunyikan skill adalah skill tersendiri. Yang perlu diingat, ketika kamu berprinsip ingin jadi orang yang bermanfaat, selalu ada saja sekelompok orang yang justru memanfaatkan keadaan itu.
Camkan itu, Kisanak.